•
•
•"WOYY! RAN, RAN, JANGAN MINUM BANYAK-BANYAK!!" tegas teman Rania yaitu Amelda kala melihat gadis itu yang terus meneguknya tanpa henti
"Gue lagi banyak pikiran, biarin lah minum banyak juga"
"YAAA GUE TAU, TAPI JANGAN MINUM PUNYA GUE JUGA!!"
Amelda merasa geram sendiri, dengan tingkah Rania yang terus meminum minumannya.
"Aelahh, santai gue yang traktir" katanya dengan wajah sombong, sambil menatap remeh pada botol minum yang ada di genggamannya, dengan tatapan seolah-olah harga minuman itu tidak ada apa-apanya bagi dirinya
"Ekhhmm" deheman dari mulut kedua temannya, yang membuat Rania seketika mendongakkan wajahnya untuk menatap mereka satu persatu
"Mau gratisan juga?" Tanyanya menaikkan alis sebelah dengan bibir menyunggingkan senyum smirk
"Tenang, hari ini gue yang bayar semuanya"
"HUHHHHH!!" teriak semua teman-temannya heboh, dengan kedua tangan mereka yang terangkat untuk bertepuk tangan
Inilah yang sangat mereka suka dari Rania, selalu royal terhadap semua temannya dan tidak pernah pelit terhadap apapun. Gadis itu selalu memberi, bukan ia yang diberi
"Temen gue emang debess" kata Elmira menepuk-nepuk pundak Rania beberapa kali
Rania membalikan wajahnya ke samping, menatap temannya yang memuji dirinya itu, lalu ia tersenyum tipis dengan menaik turunkan satu alis ke arahnya.
"Emang lo lagi ada masalah?" Tanya Vania, yang merupakan teman Rania. Dirinya merasa penasaran dengan ucapan gadis itu tadi yang mengatakan jika dirinya sedang memiliki banyak pikiran
Vania berpikir, ada masalah apa dengan gadis itu sampai ia minum sebanyak ini. Vania rasa jika hidup Rania selalu dalam keadaan baik-baik saja dan jauh dari kata masalah
"Abis putus" celetuk Mira dengan nada berbisik, sambil melirik sekilas pada gadis yang sedang ia sindir, dengan menampilkan ekspresi wajah seperti meledeknya
"Sejak kapan lo patah hati? Pacar lo aja bejibun"
Rania patah hati? sorry tidak ada dalam kamusnya yang namanya patah hati.
Untuk apa patah hati? jika dia bisa diganti
"Hehh!! gue kesini bukan karna patah hati, tapi gue mau ngerayain putusnya gue, yang artinya gue bisa nambah stok cowo lagi" jawabnya dengan nada sewot, ia tidak terima jika dirinya di sebut sad girl
"Lo kan tau, Rania terkenal di sekolah karna pacarnya yang gonta-ganti" ucap Melda mencondongkan wajahnya ke arah Vania dengan menyunggingkan senyuman tipis dibibirnya
"Iya sihh" Vania menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tak gatal, salah memang jika ia menanyakan pertanyaan semacam ini. Seharusnya ia sadar jika seorang Rania memang tidak akan pernah merasakan yang namanya patah hati
"Udah gak usah di pikirin, yang penting kita have fun" kata Rania heboh, mengangkat kedua tangannya keatas, menampilkan deretan gigi nya yang berjejer rapi dan putih, dengan memancarkan aura wajah yang terlihat begitu bahagia
Mereka semua mengangguk setuju dan ikut merasa bahagia dengan menampilkan senyuman yang tidak pernah pudar. Toh dari awal, tujuan mereka ke club malam ini hanya untuk bersenang-senang dan supaya bisa melupakan masalah mereka yang terus berdatangan
"Guysss yuhuuu, tos dulu"
Semuanya pun mengangkat gelas yang berisi minuman berwarna ungu itu ke atas dan menyatukan keempat gelas kaca itu dengan satu kali dorongan, lalu terdengarlah suara melengking dari tubrukan gelas kaca itu
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA BRATADITAMA
Teen Fiction~ Dia milikku, selalu seperti itu, aku hanya membutuhkan waktu Cerita ini, mengisahkan perjalanan hidup seorang lelaki yang teguh dengan nilai-nilai Islam, yang bertekad untuk membimbing seorang gadis berandalan menuju jalan yang benar. Kisah ini m...