14. perihal makanan

69 10 12
                                    



"Apaan si lo?"

Seorang laki-laki yang mengambil mangkuk makanan bakso Rania dari hadapannya, dirinya menyimpan mangkuk itu di meja lain dan memberikannya secara gratis pada siswa lain

"Apa maksud lo?" sentak Reyhan, ia bangkit dari duduknya, mendekat ke arahnya yang ternyata adalah Azka

"Apa jadinya kalo lo kasi dia makanan kaya gitu" kata Azka tegas, menunjuk ke samping bawah, tepat pada mangkuk itu, dengan tatapan amarah pada Reyhan

"gue mau nyenengin pacar gue, salah?" yang dikatakan Reyhan memang benar, sambal yang ia masukkan itu sesuai dengan keinginan gadisnya dan Rania merasa senang saat melihatnya, namun tetap saja Azka tidak akan mengizinkannya

"Cara lo yang salah"

"itu kemauan gue" Kata Rania cepat, Reyhan tersenyum smirk kala mendengar pembelaannya

"gue ga setuju" Ucap Azka memasukkan kedua tangannya pada saku celana

"lo siapa?" tanya Reyhan, mendorong sedikit kedua bahunya

"Reyhan!" bentak Rania, ia takut jika kejadian kemarin dapat terulang kembali

"Azka, lo pergi sekarang" Saat mendengar ucapan Rania yang memanggilnya dengan sebutan Azka, membuatnya terkejut

"ohh, jadi lo yang namanya Azka? yang buat temen gue kemarin jadi pelayan" Reyhan tau hal ini saat kemarin ia menjemput Dion tengah malam akibat menjadi seorang pelayan. Dion memang sejak awal membawa mobil, namun karna rasa lelahnya dalam menjalankan hukuman membuatnya merasa tidak kuat untuk menyetir ditengah malam, akhirnya ia memutuskan untuk menelfon Reyhan agar menjemputnya, dan dari sanalah Dion menceritakan jika ia sedang terkena hukuman oleh seorang ketua osis yang bernama Azka

Reyhan dan Dion, kedua pacar Rania itu memang sudah berteman lama, bahkan sebelum keduanya memilki pacar yang sama. Saat keduanya menyukai satu perempuan yang sama tidak menyebabkan pertemanan keduanya akan berakhir, mereka saling berjanji untuk mementingkan pertemanan dibanding cinta, dan jika ingin memperjuangkan cintanya, mereka harus bersaing secara adil

Bughh

Rania melihat pukulan yang dilayangkan oleh Reyhan pada Azka dirinya merasa panik sendiri, namun untung saja pukulan itu dapat Azka tahan menggunakan telapak tangannya. Gadis itu yang tidak ingin jika terjadi aksi pukul memukul lagi, lantas dengan cepat ia bangkit untuk memisahkan keduanya

"jangan bisanya cuma pake otot" Kata Rania berada di tengah-tengah keduanya

Reyhan mengacuhkan ucapannya, ia sedikit mendorong Rania ke samping agar dirinya bisa lebih leluasa untuk memukul Azka yang menatap tajam ke arahnya

Sebuah pukulan lagi Reyhan berikan pada Azka, namun nihilnya lagi dan lagi Azka menahan pukulannya menggunakan telapak tangan kanannya

Bughh

Saat itupun Azka membalasnya, memberikan pukulan pada Reyhan menggunakan tangan kirinya, dan pukulan itu berhasil membuat sang empunya jatuh tersungkur ke bawah

"Udah!!" sentak Rania, mendekat ke arah keduanya

Reyhan yang tak terima saat Azka memukulnya, laki-laki itu berdiri dengan wajah penuh emosi, ia mendorong dengan kasar tubuh Rania yang menghalanginya

Rania yang secara tiba-tiba didorong seperti itu, dirinya terjatuh dan kepalanya terbentur pada kaki kursi yang diduduki oleh Amelda. Azka yang melihat itu terkejut begitupun dengan ketiga temannya, tak luput dari perhatian seluruh siswa yang melihat kegaduhan itu, sedangkan Rayhan iya tidak sadar dengan apa yang ia lakukan

AZKA BRATADITAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang