5

16.6K 1.3K 109
                                    

Kedatangan Gistara di keluarga Erlangga disambut baik oleh mereka. Bahkan begitu Gistara menginjakkan kakinya memasuki pintu, Sania langsung memeluknya dan menggandengnya menuju ruang keluarga yang sudah ada anggota keluarga lainnya.

Mereka begitu menantikan kehadiran Gistara, selaku kekasih Raka, sebab mereka juga sangat penasaran pada seseorang yang mampu membuat Raka berhasil melepas masa single-nya selama 32 tahun di dunia.

Gistara baru saja tiba dengan sopir pribadinya. Mulanya, Raka menawarkan diri untuk menjemputnya, namun karena tak mau merepotkan dan membuat Raka bolak-balik, akhirnya Gistara menolak dan mengatakan akan datang dengan di antar sopir pribadinya.

"Selamat datang ya, Gistara. Jangan sungkan, keluarga kamu dan keluarga kami juga sudah dekat selayaknya keluarga. Jadi, kamu tidak perlu malu-malu. Apalagi sebentar lagi kamu menjadi bagian dari keluarga kami." Ujar Sania begitu mereka telah sampai di ruang keluarga. Sania bisa menangkap gerak tubuh Gistara yang menegang dan terkesan canggung.

"Iya, Tante."

"Ah iya, perkenalkan ini adik-adik Raka..." Sania memperkenalkan anak-anaknya pada Gistara. "Adik Raka yang pertama namanya Rania."

"Yang di sebelahnya ini, Arvano, suami Rania." Sania lantas menunjuk kedua anak Rania. "Kalau yang tampan dan cantik ini anaknya mereka, namanya Kenzo dan Kiara."

Gistara tersenyum, tangannya terulur menyalami adik Raka yang dia tahu usianya jauh di atasnya.

"Salam kenal, Mbak Gistara. Semoga kamu secepatnya menjadi bagian dari keluarga kami ya." Ujar Rania kala menyambut uluran tangan dari Gistara.

"Panggil Gistara saja, Mbak." Gistara meralat panggilan Rania untuknya, sebab dia merasa tidak nyaman sekaligus tidak enak. Adik-adik Raka usianya jauh di atasnya, rasanya tidak pantas jika mereka memanggilnya dengan embel-embel 'Mbak'. "Terimakasih ya, Mbak Rania." Lalu pandangan Gistara beralih pada kedua keponakan Raka yang berada di sebelah Rania tengah memandanginya. Dia lantas berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan kedua anak tampan dan cantik ini. "Halo, namanya siapa sayang?"

Kenzo membalas uluran tangan Gistara, begitupun dengan Kiara. "Kenzo."

Berbanding terbalik dengan Kenzo yang membalasnya singkat, gadis kecil yang berada di depannya ini menampilkan senyum manisnya. "Aku Kiara, Tante."

"Kiara ya? Cantik sekali namanya, kayak orangnya."

Kiara tersenyum malu-malu, lalu tangannya menarik-narik lengan ibunya. "Terimakasih, Tante."

Gistara kemudian kembali berdiri saat Sania melanjutkan memperkenalkan adik-adik Raka yang lainnya.

"Kalau yang ini, adik kedua Raka, namanya Saka. Dan yang di sebelahnya ini istrinya, namanya Selina." Sania kembali melanjutkan. "Sama seperti Rania, mereka juga mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Namanya Aksa dan Alsha."

Kemudian Gistara menyalami laki-laki dengan wajah datar yang tengah menggendong seorang bayi perempuan cantik. Dan juga di lanjut dengan perempuan cantik di sebelahnya yang tengah memangku anak laki-laki yang Gistara tebak usianya satu setengah tahun lebih.

"Halo, saya Selina."

"Halo, Mbak Selina. Salam kenal ya." Gistara tak berhenti menampilkan senyumnya.

Perempuan cantik yang bernama Selina itu menuntun tangan sang putra untuk menyalami Gistara. "Ayo sayang, salim dulu sama Tante Gistara."

"Namanya siapa sayang?"

"Namanya Aksa, Tante." Balas Selina dengan menirukan suara anak kecil.

Pandangan Gistara beralih menatap bayi mungil dalam gendongan adik Raka yang berwajah datar itu. "Mbak Selina baru melahirkan ya?"

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang