7

14.9K 1.1K 53
                                    

Tak terasa, dua bulan berlalu. Hubungan Raka dan Gistara semakin dekat dari hari ke hari. Mereka sudah tidak secanggung saat pertama kali bertemu. Mereka juga sudah tidak bicara formal lagi. Yang semula mereka menggunakan kata 'saya' pada diri masing-masing sudah di ganti dengan 'aku' agar lebih santai dan tidak seperti bicara dengan rekan kerja.

Hari ini adalah hari dimana Raka dan Gistara melangsungkan acara pernikahan mereka di sebuah hotel bintang lima.

Tepat pukul delapan pagi, Raka dan Gistara sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Ijab kabul yang Raka ucapkan atas nama Gistara di hadapan seluruh keluarga dan kerabat-kerabatnya berhasil membuat suasana sakral menjadi haru. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menitikkan air mata harunya. Begitupun dengan Gistara sendiri yang tidak tahan untuk tidak menitikkan air mata. Dia sampai tidak percaya kalau dia sudah resmi menjadi seorang istri di usianya yang baru 24 tahun.

Pada acara akad nikah, Gistara memakai kebaya modern berwarna putih dengan ekor yang menjuntai lumayan panjang. Rambutnya di sanggul simpel sesuai keinginannya, tampak sederhana dan elegan. Sedangkan Raka, memakai kemeja putih dengan dilapisi jas berwarna hitam.

Gistara mengambil konsep royal wedding pada acara pernikahannya. Dekorasinya benar-benar cantik seperti impiannya. Sangking cantiknya, rasanya enggan untuk berpaling dari dekorasi yang mirip dengan kerajaan-kerajaan seperti pernikahan dalam film yang pernah Gistara tonton.

Saat nanti acara resepsi, Gistara ingin memakai gaun indah seperti princess dengan Raka seperti pangerannya. Lalu kemudian mereka berdansa dibawah alunan melody romantis. Ah, membayangkannya saja tak berhenti membuat Gistara tersenyum.

Usai menyematkan cincin di jari manis Raka, Gistara memejamkan matanya kala kecupan hangat mendarat di keningnya. "We will build a happy household, my wife."

Suara riuh tepuk tangan memenuhi ruangan saat Raka melepaskan bibirnya dari kening Gistara.

Lalu acara berlanjut dengan segala prosesi yang harus mereka jalani.

••••••••

Acara resepsi terbagi menjadi dua sesi. Pertama pukul satu siang dan yang kedua pukul tujuh malam. Tidak semua orang bisa hadir saat siang hari ataupun malam hari. Jadi Gistara pikir dengan mengadakan dua sesi, mereka yang tidak bisa datang siang hari masih bisa datang di malam hari, begitupun sebaliknya.

Tepat pukul tujuh malam, Gistara sudah tampil cantik dengan gaun berwarna putih yang membalut tubuh indahnya. Rambutnya masih tetap di sanggul, namun berbeda dari tadi siang. Sedangkan Raka memakai pakaian seperti pangeran di sebuah negeri dongeng dengan warna hitam.

Dekorasi banyak di dominasi oleh warna putih, warna kesukaan Gistara. Terlepas dari kesukaannya, menurutnya warna putih adalah warna suci dan bersih. Maka dari itu, malam ini Gistara memakai gaun berwarna putih lagi seperti pada saat akad tadi.

Berbeda dengan malam ini, acara resepsi siang tadi, Gistara memakai gaun berwarna sky blue yang sangat cocok di padukan dengan jas Raka yang berwarna biru tua.

Sesuai keinginannya, Raka menuntun Gistara untuk berdansa dengan di iringi alunan musik romantis.

Senyum tak pernah luntur sejak tadi pagi dari bibir Gistara. Bahkan rasa lelah tak terasa lagi karena tertutup oleh hatinya yang bahagia.

Raka merengkuh pinggang Gistara dengan kedua tangannya. Sedangkan Gistara mengalungkan kedua tangannya di leher Raka. Kedua kening dan hidung mereka saling menempel. Percayalah, siapapun di sana yang melihat pasangan pengantin baru itu sudah pasti akan merasakan perasaan iri dan ingin cepat-cepat menikah.

"I like your lips."

"Hm?" Gistara menjawab dengan bergumam. Dia tidak mendengar begitu jelas ucapan Raka, disebabkan oleh suara bising dari para tamu dan musik. Apalagi Raka bergumam dengan lirih.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang