Bab 3.1 Sehitam Arang

1.5K 216 4
                                    

Yang mau ikut PO pdf Rincarnation Queen bisa isi formulir di profile ya.

Harga 40rb. PO ditutup hari Senin, 08.01.2024.

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Di bawah sinar lampion yang redup, Sasuke memperhatikan gerak-gerik Naruto. Wanita itu nyaman saat dilayani oleh tiga orang pria muda yang terlihat berebut perhatiannya.

Suara guqin terdengar, mengalun lembut di dalam ruangan beraroma bunga. Tiga orang wanita muda tengah menari gemulai, tersenyum lembut, menggoda.

Sesekali Naruto bertepuk tangan, menerima cangkir berisi arak dari tangan salah satu pria yang melayaninya lalu menghabiskannya dalam satu tegukan besar.

Mengembuskan napas panjang, Sasuke meletakkan cangkir araknya ke atas meja dengan keras hingga Shikamaru tersentak bangun. Ekspresi Sasuke terlihat sangat dingin.

Mengerti arti ekspresi sahabatnya, Shikamaru berdeham pelan. Dia mengeluarkan kantong uangnya, memberikan kepada salah satu penari lalu mengusir mereka semua dari dalam ruangan.

Berdecak, Naruto mendelik ke arah Sasuke. "Kenapa kau senang sekali mengganggu kesenangan orang lain?" tanyanya. Naruto menuangkan arak untuk dirinya sendiri. Namun, sebelum wanita itu meneguk isinya, Sasuke sudah bergerak ke arahnya dan merebut cangkir itu dari tangan Naruto.

Pandangan keduanya bersirobok. "Kau ini kenapa?" Naruto balas menatap dingin Sasuke. Nada bicara wanita itu penuh penekanan.

"Sudah berapa botol yang kau minum?" balas Sasuke, balik bertanya. Matanya menyapu empat botol arak di atas meja Naruto. Mengangkat wajah, pandangannya kembali bertemu dengan Naruto.

Suasana di dalam ruangan itu menjadi tegang. Kiba terlihat tidak nyaman, sementara Shikamaru dan Neji memperhatikan kedua sahabatnya itu penuh tanya.

Mengibaskan ujung lengannya dengan gerakan anggun, Naruto mengalihkan pandangan ke arah pintu. "Empat botol arak tidak akan membuatku mabuk. Apa kau takut aku merepotkanmu?" tanyanya.

Ia terdiam sejenak. Naruto terlihat tenang, tapi berbahaya. Mengabaikan tatapan ancaman Sasuke, dia mengambil cangkir araknya lalu menyesapnya pelan.

Naruto menyembunyikan senyum tipisnya di balik cangkir dan berkata, "Aku datang ke tempat ini seorang diri. Aku tidak memerlukan bantuanmu untuk pulang." Menoleh, ia masih mempertahankan senyumannya ketika menatap Sasuke, lekat. Tidak ada rasa takut di kedua mata wanita itu.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang