Bab 4 Barak Militer

1.4K 226 9
                                    

Yang mau ikut PO pdf Rincarnation Queen bisa isi formulir di profile ya.

Harga 40rb. PO ditutup hari Senin, 08.01.2024.

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Setelah mendapat informasi mengenai kedatangan Naruto ke baraknya, Jenderal Jiraiya berjalan menuju lapangan latih memanah, siang ini. Dari area itu, terdengar suara sorak sorai prajuritnya. Suara para prajurit menggema, terdengar sangat bersemangat. Mereka menyemangati Naruto yang tengah berkuda sembari meluncurkan anak panah.

Setiap kali anak panahnya mengenai sasaran, pra prajurit yang berkumpul di sana akan bersorak. Mereka terus menyanyikan yel-yel kemenangan sembari menyerukan nama putri sulung Namikaze.

Jenderal Jiraiya menepuk bahu kanan Guy yang langsung menoleh lalu memberi hormat. "Sepertinya dia bertengkar lagi dengan ibunya," adu Guy sembari menunjuk ke arah Naruto. Wanita itu sangat lihai menunggang kuda dan memanah.

Keramaian masih menggantung di udara. Jiraiya melepas napas panjang. Pria itu menaikkan satu kakinya ke bagian bawah pagar kayu yang membatasi lapangan berkuda sementara satu tangannya diletakkan di atas paha.

Mata tajam Jiraiya masih tertuju kepada Naruto. pertemuan kedua mereka berlangsung di bawah Perbukitan Hoshi, lebih dari enam tahun yang lalu. Kuil Kuning berada di atas perbukitan Gunung Hoshi, saat bosan, Naruto diizinkan untuk turun ke kaki bukit, tapi tidak diperbolehkan untuk keluar dari wilayah Gunung Hoshi.

Jiraiya sebelumnya pernah bertemu dengan Naruto kecil. Minato mengenalkan putri sulungnya penuh kebanggaan saat itu. Dia berkelakar, berharap Naruto bisa menjadi murid dari Jiraiya dan siapa sangka hal itu terwujud tujuh tahun kemudian.

Sorak-sorai masih terdengar saat Naruto turun dari atas punggung kuda cokelatnya. Seorang prajurit menerima tali kekang dari tangan Naruto. Tidak lupa sebuah pujian meluncur dari bibir berusia tiga puluh tahunan itu untuk Naruto.

"Guru?" Naruto memanggil sembari berlari. Kedua pipinya merona merah karena lelah. Naruto memberi salam hormat kepada Jiraiya lalu menyapa Guy yang memberinya dua jempol di udara.

Menganggukkan kepala, Jiraiya memberi isyarat kepada Naruto untuk mengikutinya. Keduanya berjalan menuju tempat berlatih pedang. Membawa kedua tangannya ke belakang punggung, Jiraiya bertanya, "Bertengkar lagi dengan ibumu?"

Pria paruh baya itu menoleh singkat saat tidak mendapat jawab. Hawa semakin menurun belakangan ini. Danau di bagian selatan telah membeku. Musim dingin tahun ini memang terasa lebih membekukkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang