Bab 36. PENYESALAN

1.6K 136 14
                                    

Hallo2 ... pdf sudah ready. Harga 50rb. Minat DM ya. Terima kasih. ^^

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Di pertengahan musim panas, Naruto mengenakan pakaian serba putih saat keluar dari kamarnya. Tersenyum lembut, dia menyapa halus Kushina yang sudah menunggu sejak tadi di luar kamar.

Naruto menangkap kedua tangan ibunya yang gemetar. Wajah Kushina terlihat pucat, sementara Kurama berdiri di samping kanan sang ibu dengan kepala ditundukkan dalam.

"Bu?" Naruto memanggil dengan suara lembut. Selama bertahun-tahun, kesalahpahaman di antara keduanya seperti benteng tinggi yang sulit untuk dilawan. Beruntung, benteng itu perlahan bisa dirobohkan.

Kushina tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Ini bukan kali pertama Naruto akan meninggalkannya. Namun, dia tahu perjalanan putrinya kali ini sangat berbeda. Kushina tidak tahu kapan Naruto akan pulang?

Keputusan Naruto untuk pergi mengembara seorang diri membuat Kushina cemas setengah mati.

"Aku akan baik-baik saja. Setiap ada waktu, aku akan menulis surat kepada kalian." Naruto merangkul bahu ibunya lalu mengusap lengan atas wanita itu, naik-turun. Satu tangan Naruto yang bebas menggenggam telapak tangan Kurama. Ketiganya berjalan berdampingan.

Di halaman, Naruto melihat ayahnya berdiri di samping kuda jantan hitam milik putrinya. Minato memeriksa sadel serta semua perlengkapan yang akan dibawa oleh putrinya untuk berkelana.

Lingkaran hitam terlihat sangat jelas di bawah kelopak mata Minato. Beberapa kali pria itu memberi interuksi kepada pelayannya untuk memastikan sadel dan tapal kuda terpasang baik.

"Ayah?" Panggilan Naruto membuat Minato menolehkan kepala. Pria itu tersenyum lembut walau kedua matanya diselimuti oleh kesedihan. Naruto memeluk sang ayah beberapa saat sebelum melepasnya. "Ayah dan ibu harus menjaga kesehatan dengan baik!" Naruto sekali lagi memeluk ayahnya lalu menunduk, membungkuk untuk mensejajarkan tinggi badannya dengan Kurama.

"Kau harus belajar dengan baik dan tolong jaga ayah dan ibu, untukku!"

Kurama mengangguk pelan. Sekuat tenaga, anak laki-laki itu menyembunyikan kesedihannya. Kurama mendongakkan kepala, menahan air mata yang siap meluncur dari kedua matanya. Namun, Kurama hanya anak biasa. Air matanya meluruh saat memeluk sang kakak, erat. "Aku akan membuatmu bangga." Itu sebuah janji. "Aku tidak akan membuat kalian malu," sambungnya.

Anak laki-laki itu merasakan rambut merahnya disapu halus oleh telapak tangan Naruto sebelum akhirnya pelukan keduanya terurai.

Naruto tidak bisa bertahan lebih lama di sana. Wanita itu takut akan berubah pikiran. Melepas napas panjang, Naruto mengambil topi bambu berkerudung yang dibawa oleh ibunya lalu mengenakannya sebelum naik ke atas kuda jantan hitamnya.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang