Hallo2 ... yang sudah ikut PO, pdfnya mohon ditunggu ya. Terus bacanya dari awal, karena di wattpad loncat-loncat, tidak lengkap.
Terima kasih. ^^
.
.
.
Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult
Rated : M+
Warning : OOC, gender switch
Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace
.
.
.
Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.
.
.
.
Happy reading! ^^
.
.
.
Setelah berdiskusi panjang, Itachi dan Nagato akhirnya memutuskan untuk membantu Sasuke. Bersama dengan Deidara, Zetsu dan Hidan, kelimanya kembali menemui Sasuke di paviliun peristirahatan yang terletak di pos tiga.
Kedatangan kelimanya tidak terdeteksi. Namun, saat tiba, mereka sedikit dikejutkan melihat Sasuke dan keempat sahabatnya sudah berkumpul di kamar putra mahkota.
"Sepertinya kalian sangat yakin kami akan datang untuk membantu." Zetsu menjadi orang pertama yang bicara. Pria itu menarik sebuah kursi untuk didudukinya. Sikapnya acuh tak acuh. Di mata Zetsu, tidak ada pembagian golongan berdasarkan garis keturunan jadi dia merasa tidak perlu bersikap hormat secara belebihan ke lima anak bangsawan di hadapannya.
Naruto memasang ekspresi keruh. "Kenapa lama sekali?" tanyanya terdengar mengeluh. Wanita itu langsung membuka peta Ame yang dimilikinya lalu meminta semua orang untuk berkumpul di sekeliling meja.
Wanita itu menunjuk satu titik di atas peta. "Jarak antara Kuil Selatan dan Kediaman Kepala Suku Ame hanya sekitar lima mil. Jika mereka mencium ketidakberesan, kau hanya memiliki waktu sekitar satu jam untuk melarikan diri." Naruto menatap lekat Sasuke saat mengatakannya. "Kita beruntung karena kuil yang dibangun di wilayah lima kerajaan menggunakan kontruksi dari orang yang sama, jadi aku yakin ada kemiripan hingga enam puluh persen antara Kuil Selatan dan Kuil Kuning. Seharusnya aku bisa dengan mudah menemukan jalan lain untuk masuk ke dalam Kuil Selatan."
Deidara mengusap dagunya. "Berapa lama kau diasingkan di Kuil Kuning?" tanyanya tiba-tiba.
"Tujuh tahun." Naruto menjawab cepat.
"Pasti berat untukmu." Suara Nagato terdengar penuh penyesalan. Sedikit menundukkan kepala, kedua telapak tangannya terkepal erat di sisi kanan dan kiri tubuhnya.
"Tidak juga," sahut Naruto. Mereka mungkin berpikir Naruto berbohong untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Namun, dia memang merasa kehidupannya di Kuil Kuning jauh lebih menyenangkan dibandingkan kehidupan wanita itu di ibu kota. Mungkin karena alasan itu juga di tidak bisa membenci Raja Fugaku.
Naruto mengulum senyum tipis saat pandangannya bersirobok dengan Nagato. "Aku justru merasa bebas. Karena pengasingan itu juga aku bisa menjadi seperti ini." Dia menggendikkan bahu acuh tak acuh. "Jika tidak diasingkan, aku mungkin masih Naruto yang terus berusaha menarik perhatian putra mahkota."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Reincarnation Queen
Fiksi PenggemarHighest Rank #2 Kingdom #1 GenderSwitch SasuFemNaru FANFICTION VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Kehidupan Naruto tidak pernah bahagia sejak menjadi Ratu Kerajaan Konoha. Raja yang juga suaminya ternyata mencintai wanita lain. Berbagai i...