Bab 27. KOSONG

830 139 6
                                    

Hallo2 ... pdf sudah ready. Harga 50rb. Minat DM ya. Terima kasih. ^^

Terima kasih. ^^

.

.

.

Yang suka baca SasuFemNaru modern life, saya ada cerita baru yang sudah dipublish ya. Judulnya Someone From The Past. Ada juga ori chara timeslip, judulnya Love From The Past. 

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Langit masih belum terlalu cerah. Namun, kerajaan sudah ramai oleh hilir mudik para pejabat yang bersiap menghadiri pertemuan pagi bersama raja. Dari arah istana putra mahkota, Sasuke sudah mengenakan pakaian kenegaraannya. Melangkah tegap, Sasuke berjalan menuju balairung istana.

Sudah lebih dari setengah tahun Sasuke kembali ke Konoha. Pada akhirnya dia berusaha untuk menyesuaikan diri dan bekerja untuk kerajaan. Itachi menurunkan dekrit jika adiknya itu akan tetap menduduki posisi putra mahkota dan menjadi penggantinya sebagai raja jika Itachi mangkat.

Di pertengahan jalan, pria itu berpapasan dengan Minato dan Hiashi. Mungkin hanya perasaan Sasuke saja, tapi dia merasa Menteri Perang Minato tidak menyukainya. Pria paruh baya itu tidak pernah bicara banyak dengannya bahkan terkesan menjaga jarak.

Apa karena Naruto mengadu kepada Minato? Bagaimanapun juga keduanya ayah dan anak, kan?

Berusaha menepis pemikiran itu, Sasuke menggelengkan kepala pelan. Putra mahkota lalu mengangguk singkat, menerima salam hormat dari Minato dan Hiashi. Sasuke berjalan terlebih dahulu, sementara kedua menteri paruh baya itu berjalan di belakangnya.

Pertemuan pagi ini dibuka dengan ketegangan pekat di dalam ruangan. Ekspresi Itachi saat membaca laporan dari selatan benar-benar menakutkan. Gigi sang raja gemeretak, marah. Dia lalu mengangkat laporan di tangannya dan berkata, "Kumo masih bekerjasama dengan Ame. Mereka menyerang perbatasan bertubi-tubi," ungkapnya. Dia melempar laporan di tangannya ke atas meja kayu di hadapannya.

Di tempatnya berdiri, Hiashi langsung pucat. Dia teringat akan keponakannya yang berjaga di sana. Apa Neji baik-baik saja? Pertanyaan itu melintas di dalam kepala Hiashi.

"Kita harus segera mengirim bantuan ke perbatasan selatan," sambung Itachi. "Jika tidak mendapat bantuan dengan cepat, pasukan kita di selatan tidak bisa bertahan." Pandangan Itachi kemudian tertuju kepada Menteri Persediaan Pangan. "Aku memerlukan persediaan pangan yang cukup untuk dibawa pasukan tambahan. Berapa banyak yang bisa kau siapkan dalam waktu satu minggu?" tanyanya.

Tuan Haruno bergerak maju. "Mohon ampun Yang Mulia, izin menjawab. Dalam waktu satu minggu, jika pasukan yang dikirim sebanyak lima ribu personil, hamba hanya bisa menyiapkan persediaan makanan untuk satu bulan ke depan. Namun, kita bisa mengirim sisanya secara bertahap."

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang