Bab 34. JEPIT RAMBUT EMAS

761 133 3
                                    

Hallo2 ... pdf sudah ready. Harga 50rb. Minat DM ya. Terima kasih. ^^

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin dikatakan oleh Naruto kepada Sasuke. Tentang perasaannya, tentang masa lalu ... tentang mereka. Namun, semua kalimat itu hanya berada di tenggorokannya bahkan tidak bisa tiba hingga ujung lidahnya. Sesuatu mengikat wanita itu, membuatnya bungkam, memendam segala sesuatu yang ingin dia katakan kepada Sasuke.

"Kenapa kau diam?" Sasuke berdiri, bergerak maju lalu berlutut di hadapan Naruto. Tanpa meminta izin terlebih dahulu, dia meletakkan kepalanya di atas pangkuan Naruto. Sasuke merasa sangat tidak asing. Hati kecilnya mengatakan jika hal ini biasa dilakukannya kepada Naruto.

Sapuan lembut di kepala pria itu membuatnya memejamkan mata. Deru napas Sasuke terdengar lebih tenang dibandingkan sebelumnya.

Keheningan yang menggantung di dalam tenda terasa menyenangkan. Walau tidak mengatakan apa pun, Sasuke merasa hatinya diselimuti oleh hangat.

"Apa kau tidak mau bicara?" Sasuke bertanya serak. Dia mengangkat kepalanya untuk mencari kedua mata Naruto yang ternyata tengah menatapnya dengan lembut. "Apa kau masih belum memaafkanku?" tanyanya.

Naruto tidak menjawab. Wanita itu masih menatap lekat Sasuke, seolah ingin mengingat setiap detail dari wajah suaminya.

"Maaf karena aku tidak mengingatmu." Sasuke berkata lirih. Kedua tangannya kini melingkar di pinggang Naruto. Kepalanya dimiringkan di atas perut wanita itu. "Maaf karena aku berkata kasar kepadamu!"

Ucapannya masih tidak mendapat balas.

"Aku dan Mei tidak memiliki hubungan romantis. Aku tidak mencintainya. Sungguh." Sasuke mengangkat kepala dan ditatapnya lekat Naruto saat memberikan pernyataan itu. Dia ingin Naruto tahu dirinya tidak berbohong mengenai perasaannya terhadap Mei. "Aku terikat oleh hutang budi." Sasuke menggelengkan kepala. "Aku benar-benar tidak mencintainya."

Melepas napas panjang, Naruto meniup api lilin di atas meja. "Aku lelah. Kau mau kembali ke tendamu atau tidur di sini?" tanyanya, mengejutkan Sasuke.

Untuk sesaat pria itu seperti kehilangan suara karena kaget. Sasuke menelan dengan susah payah. Pencahayaan kini hanya mengandalkan cahaya dari perapian. Sekali lagi Sasuke menelan kering."Aku tidur di sini." Sasuke akhirnya berhasil menjawab. Dalam satu gerakan dia berdiri, lalu membopong Naruto menuju ranjang.

"Sejak kapan kau memiliki bekas cambukan di punggungmu?" Jemari tangan wanita itu menyusuri bekas luka cambuk di punggung Sasuke. Bekas luka cambuk itu meninggalkan warna cokelat pudar yang menghancurkan tubuh sempurna milik putra mahkota.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang