Bab 35.2 LELAH

906 135 4
                                    

Hallo2 ... pdf sudah ready. Harga 50rb. Minat DM ya. Terima kasih. ^^

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Hotaru terus menggerutu. Wanita itu berjalan semakin cepat karena marah. Kehamilannya tidak membuat Hotaru berhenti bergerak hingga para abdinya merasa ngeri.

Saat melewati paviliun ruang kerja raja, dia tidak sengaja melihat Naruto masuk ke dalamnya. Menekuk kening dalam, Hotaru bertanya-tanya, apa yang membuat kakak sepupunya datang?

Jika bukan karena urusan penting, Naruto tidak diizinkan melangkahkan kaki ke istana. Bukan karena kehadirannya tidak dikehendaki, tapi raja menginginkan wanita itu istirahat sepenuhnya di rumah.

"Nyonya, ada apa?" Fuu terdengar khawatir. Tatapan sang tuan tertuju ke paviliun ruang kerja raja. "Nyonya?" panggilnya lagi.

Hotaru menarik napas dalam. "Kita ke gazebo taman," ucapnya kemudian. Dengan patuh Fuu mengantar sang tuan ke tempat tujuan.

Selama menunggu, Hotaru dipenuhi kekhawatiran. Dia takut kakak sepupunya bersikeras pergi ke perbatasan. Jika kejadiannya seperti itu, mungkin Hotaru akan mengatakan kepada raja dan Sasuke jika Naruto sudah menikah dengan putra mahkota.

Jika seperti itu, kakak sepupunya tidak mungkin diizinkan pergi ke perbatasan. Iya, kan?

Walau tabib mengatakan kondisi Naruto sudah membaik, tapi semua orang masih mencemaskan wanita itu. Naruto sangat pandai menyembunyikan kondisi kesehatannya. Dia bisa berpura-pura baik-baik saja agar orang-orang di sekelilingnya tidak khawatir. Hotaru sekarang tahu dengan sangat jelas mengenai hal itu.

"Nyonya, sebenarnya ada apa?" Fuu memberanikan diri untuk bertanya. Tuannya terus bolak-balik di dalam gazebo dengan pandangan tertuju lurus ke pintu gerbang paviliun ruang kerja raja.

Hotaru tidak segera menjawab. Kedua tangannya diletakkan di bawah perutnya yang sudah terlihat membuncit. "Aku melihat kakak sepupuku masuk ke ruang kerja raja," ungkapnya. Hotaru diselimuti rasa ingin tahu. Kakaknya pasti sudah mendengar mengenai kabar rencana pernikahan putra mahkota dan Terumi Mei, pikirnya.

Mendelik, Hotaru menggertakkan gigi. Kedua tangan wanita itu terkepal erat. Jika kakaknya pergi ke perbatasan, dia pasti akan membuat perhitungan dengan Terumi Mei dan Sasuke.

Hotaru bersumpah akan mengatakan kebenarannya kepada Sasuke. "Lihat saja, aku tidak akan membuat hidup kalian tenang jika kakakku pergi ke perbatasan." Perlahan, tawa Hotaru mulai menggema. Senyum sinisnya membuat Fuu yang berada di dekat wanita itu merinding ngeri.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang