Bab 20. Terluka

1K 155 4
                                    

Hallo2 ... yang sudah ikut PO, pdfnya saya kirim malam ini ya.

Terima kasih. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Happy reading! ^^

.

.

.

Bulan sabit menggantung di langit. Awan mendung perlahan bergerak, menjadikan malam semakin gelap setelah berhasil menutup cahaya bulan sepenuhnya.

Naruto dan ketiga rekannya dari Akatsuki berhasil kembali ke paviliun saat tengah malam. Mereka terpaksa menunggu hingga kondisi aman sebelum menyelinap masuk ke paviliun tempat Sasuke dan rombongannya menginap.

Setelah aman, wanita itu segera masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan mengobati luka. Naruto terlihat tergesa, sialnya dia tidak sengaja bertemu dengan Sasuke di lorong menuju kamarnya.

"Kau terluka?" Sasuke menangkup dagu Naruto, melihat luka di pipi wanita itu dengan tatapan intens. "Aku sudah menyimpan kotak obat di kamarmu. Air hangat sudah tersedia," ucapnya sembari melepas dagu Naruto, lembut. "Makanannya mungkin sudah dingin. Apa kau mau prajurit untuk menghangatkannya?"

Naruto menggelengkan kepala. "Tidak perlu. Aku akan mandi dan mengobati lukaku terlebih dahulu, setelah itu kita bertemu di kamarmu."

Mengangguk paham, Sasuke melepas Naruto pergi. Untuk beberapa saat ditatapnya lekat punggung Naruto hingga wanita itu masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Ekspresi Sasuke berubah masam setelah membalikkan badan. Langkahnya panjang-panjang, terlihat tidak sabar untuk kembali ke kamar. Saat tiba, Itachi sudah duduk nyaman di sana. Lirikan tajam Sasuke membuat yang lebih tua menaikkan satu alisnya, tinggi.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Itachi menangkis lemparan sebuah bantal yang dilayangkan oleh Sasuke ke arahnya. "Hei, kau ini kenapa?"

"Aku mempercayakan Naruto pergi denganmu untuk kau lindungi." Sasuke menggertakkan gigi. "Kenapa kau mengizinkannya terluka?"

Sungguh, Itachi tidak bisa berkata-kata. Untuk sesaat otaknya seperti berhenti bekerja. "Sasuke, wanita yang kau cintai itu seorang prajurit. Wajar jika dia terluka saat melaksanakan tugas." Itachi menggunakan suara halus untuk menenangkan sang adik. "Kau terlalu menganggap serius. Selain itu, lukanya yang diderita Naruto tidak terlalu serius."

"Tetap saja dia tidak kuizinkan untuk terluka." Sasuke masih menatap sinis kakaknya sebelum duduk. Pembicaraan keduanya terhenti saat empat anggotanya yang lain masuk ke dalam kamar untuk bicara serius.

Naruto duduk di samping Neji. Posisinya persis di seberang meja Sasuke. Wanita itu terlihat sangat segar setelah mandi dan berganti pakaian. "Kenapa kalian melihatku seperti itu?" tanyanya setelah menyadari pandangan semua orang tertuju padanya.

TAMAT - Reincarnation QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang