TAMAT - Reincarnation Queen

Bab 26.2 Tanda Lahir

Hallo2 ... pdf sudah ready. Harga 50rb. Minat DM ya. Terima kasih. ^^

Terima kasih. ^^

.

.

.

Yang suka baca SasuFemNaru modern life, saya ada cerita baru yang sudah dipublish ya. Judulnya Someone From The Past. Ada juga ori chara timeslip, judulnya Love From The Past. Judulnya mirip2 yes. Wkwkwkwkwk ....

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari drama Cina berjudul Story of Kunning Palace

.

.

.

Dilarang menjiplak, mempublikasikan dan mengklaim cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Cukup sulit meyakinkan Sasuke untuk pulang bersama Naruto ke Konoha. Pria itu bersikeras jika dia bukan orang yang dicari oleh Naruto.

"Kenapa kau terus memaksaku?" Sasuke berteriak di depan wajah Naruto.

Hati wanita itu mencelos, ini kali pertama di kehidupan keduanya mendengar Sasuke berkata sekeras ini kepadanya. Selama ini Naruto tidak pernah mendengar Sasuke bicara dengan suara keras kepadanya.

"Kehadiran Anda sangat dibutuhkan di Konoha. Sudah waktunya Anda pulang, Yang Mulia."

Kesedihan di dalam suara Naruto tidak luput dari indra pendengaran Sasuke. Pria itu mengusap wajah lalu memalingkan muka ke arah lain. "Bagaimana jika aku buka orang yang kau cari?"

"Hanya anggota Klan Uchiha yang memiliki tanda lahir seperti Anda. Hamba tidak mungkin salah mengenali," jawab Naruto. "Yang Mulia, apa hamba harus berlutut agar Anda bersedia pulang?"

Mendecih, Sasuke menjawab acuh tak acuh. "Aku tidak peduli."

Sasuke berpikir wanita itu akan menyerah. Namun, dia salah besar. Tidak peduli panas atau hujan, Naruto berlutut di depan rumah sederhana milik Mei sementara sepuluh prajuritnya mendirikan tenda sederhana di samping sungai. Mereka mencemaskan kondisi Naruto, tapi siapa yang bisa mengubah pendirian wanita itu?

Setelah empat hari berlalu, wajah Naruto terlihat semakin pucat. Tubuhnya mengigil saat diterpa oleh hujan deras, sore ini. Melihat kebulatan tekad wanita itu, Sasuke mulai goyah.

Dalam beberapa langkah dia keluar dari rumah. "Bagaimana jika aku bukan tuanmu?"

Naruto mengangkat wajah. "Hamba tidak memiliki keraguan. Anda—Putra Mahkota Uchiha Sasuke."

Selama perjalanan pulang, Sasuke terus mendengar Mei bicara mengenai sosok wanita yang menjemputnya ke Iwa.

"Menurut prajurit, dia satu-satunya jenderal wanita di Konoha saat ini. Mereka juga mengatakan jika Nona Naruto sangat pandai menarik perhatian orang. Dia sangat disayangi oleh raja—kakakmu."

Sasuke memasang ekspresi dingin.

Terkekeh pelan, Mei terus bicara. "Nona Naruto memiliki paras cantik. Tentu saja mudah untuknya menarik perhatian semua orang kepadanya." Helaan napasnya terdengar panjang sebelum lanjut bercerita. "Namun, aku juga mendengar jika dia sangat dekat dengan seorang jenderal muda bernama Neji. Mereka bekerja sama selama tiga tahun menjaga perbatasan di selatan."