bab 9 [ Going to The Battlefield? ]

20 5 2
                                    

Di Istana kekaisaran nan megah itu, Federic yang baru saja tiba, menghampiri Astrophille untuk mencoba membujuknya.

"Pangeran, bagaimana jika anda pertimbangkan sekali lagi? "ucap Federic.

"Jangan katakan hal itu lagi Federic. Satu- satunya wanita yang akan ku nikahi hanya Helena."jawabnya tegas. Meninggalkan Federic di ruangan kerja Astrophille.

Tak lama kaisar memanggil Astrophille ke ruangannya. Tentu saja untuk membicarakan masalah mereka dengan kerajaan Howard.

"Ass, bagaimana kau akan menyelesaikan permasalahan dengan Howard?"tanya Kaisar tanpa basa-basi.

"Ayahanda, Ananda akan menerima keputusan apapun selain harus menikahi Putri Oceana.."jawab Astrophille tak ragu.

"Baik, kalau begitu sudah diputuskan. Kau harus bersiap untuk pergi berperang" titah Kaisar pada Astrophille.

Dengan berat hati, akhirnya Astrophille menyetujui titah sang ayahandanya untuk kembali ke medan perang setelah sekian lama ia meninggalkannya.

"Baik, ayahanda"ucap Astrophille dengan terpaksa.

'Bagaimana lagi? daripada aku harus merelakan helena...'

Setelah keputusan itu, Astrophille berusaha memikirkan bagaimana cara berbaikan dengan Helena sebelum hari keberangkatannya. Federic juga ikut bersamanya, karena tentu saja ia ksatria pendamping Astrophille.

Jika Astrophille sedang memikirkan Helena, Federic segera bertugas untuk memberikan laporan kepada Duke Cather dan pada bangsawan lain terkait peperangan ini pada rapat bangsawan minggu ini karena Astrophille sedang tidak bisa diganggu.

"Demikian, Kaisar mengumumkan untuk para bangsawan agar segera bersiap menghadapi peperangan." ucap Federic dengan lantang.

Para bangsawan tidak sanggup lagi menginterupsi perintah tersebut, karena bagaimanapun itu sudah menjadi titah Kaisar.

Sepulang dari rapat bangsawan, Federic segera menemui Astrophille.

"Pangeran, apakah anda benar benar tidak berniat mengunjungi lady Cather?"tanya Federic melihat pangeran tengah bersiap untuk berangkat ke medan perang.

"Tidak, cukup dengan secarik surat ini.."ucap pangeran sembari melirik amplop surat yang telah ia siapkan.

"Federic, ayo segera berangkat." sambung Astrophille lantas meninggalkan Federic.

 •••

Pagi yang cerah itu, benar-benar hari yang tenang dikediaman Cather, seolah hari yang tepat untuk surat tersebut tiba di tangan Helena.

"Lady, surat dari Pangeran akhirnya telah tiba.." ucap Kaia.

Helena hanya segera menggambil surat tersebut lantas pergi untuk membacanya tanpa sepatah kata pun.

***

'Teruntuk teman baikku,

Helena cather

Hai Helena, apa kabarmu akhir akhir ini?maafkan aku ya? Untuk yang terakhir kalinya. Aku tidak bermaksud meninggalkan mu di taman.

Sejujurnya aku hanya tahu gambaran kasar saja terkait alasan debutante mu selalu ditunda, aku tidak memberitahumu karena tidak ingin kau berdebat dengan keluargamu hanya karena hal ini..

Selain itu, ada hal yang ingin aku sampaikan. Aku minta maaf juga karena sangat mendadak memberitahumu..

Sepertinya aku akan pergi berperang untuk waktu yang cukup lama. Ya, seperti yang kau tahu, kerajaan Howard mengirimkan surat lamaran untukku untuk tuan putri mereka. Seperti yang kamu dengar, ya, aku menolak lamaran itu dengan tegas. Oleh karena itu aku harus melakukan persiapan terlebih dahulu untuk memantau medan perang. Ayah dan kakakmu sepertinya dalam waktu sebulan akan menyusul ku..tenang saja, aku akan selalu melindungi orang orangmu.

Terakhir, semoga kau bisa cepat melakukan debutante mu..

Semoga Bahagia selalu...

Dari temanmu,
Astrophille de Zephyr Erlos'

***

"Pangeran, kau jahat sekali. Tidak membiarkan aku mengantar kepergianmu"gumam Helena dengan menyisakan kerut diantara kedua alisnya.

Setelah itu, Helena hanya mengurung diri di kamarnya. Bahkan ia tidak menulis balasan atas surat Astrophille.

"Lady, apakah anda tidak berniat membalas surat dari pangeran?" tanya Kaia, khawatir melihat tingkah majikannya. Namun, hening mengisi.

Disisi lain, diruang kerja duke, Afertian dan Duke tengah membicarakan sesuatu.

"Ayahanda, apakah anda benar-benar memutuskan untuk mengikuti peperangan ini? Setidaknya biarkan saya tinggal disini!" ucap Afertian sembari meninggikan suaranya.

"Tian, bagaimana mungkin keluarga kita yang selama ini selalu membantu kekaisaran berturut-turut tidak berpartisipasi dalam peperangan ini?" jawab Duke dengan tenang.

"Begini saja. Bagaimana jika saya mempertimbangkan debutante Helena sebelum kepergian kita?"sambung Duke.

"Benarkah? Saya tidak akan keberatan kalau begitu."ucap Afertian merasa lega.

"Keberangkatan pasukan dari keluarga kita masih 4 minggu lagi, kita bisa mulai mendiskusikan hal ini dengan Helena pelan-pelan.." jelas duke yang sudah mulai memikirkan banyak hal.

Afertian bergegas menemui helena di kamarnya setelah diskusi nya dengan sang ayah.

"Kai, Helena ada didalam?"tanya Afertian yang melihat Kaia keluar dari kamar Helena.

"Ada tuan, akan tetapi sepertinya Lady sedang dalam suasana hati yang tidak baik.."jelas Kaia, lantas pamit undur diri.

"Helena, apa yang terjadi denganmu?"tanya Afertian yang melihat adiknya tengah merenung didekat jendela kamarnya itu.

"Bukan apa-apa kak, hanya saja Pangeran berangkat tanpa mengabari ku.."jawab Helena dengan suara yang lemas.

"Jangan bersedih lagi ya? Kau tahu? Aku membawa satu berita baik dan satu berita buruk. Kau mau dengar yang mana dulu?"ucap Afertian sembari menghibur adik tercintanya.

"Berita buruk."jawab Helena yang sudah lelah berbicara.

"Hmm, baik. Kau tahu? 4 minggu lagi Aku dan Ayahanda akan pergi berperang menyusul Yang Mulia Putra Mahkota.."jelas Afertian dengan perlahan.

"Aku tahu.."gumam Helena sembari memalingkan matanya, tidak tertarik.

"Bagaimana kau bisa tahu?? pasukan kita saja belum diberitahu.."timpal Afertian.

"Pangeran yang memberitahu.."gumam Helena yang masih tidak mau melihat Kakaknya itu.

"Berita baiknya?"tanya Helena, berharap berita itu dapat merendam kekesalannya.

"Jangan terkejut ya? Ayahanda sedang menyiapkan debutante mu!"ucap Afertian dengan penuh antusias dengan harapan Helena akan meresponnya.

"APA? KAU SERIUS KAK?" teriak helena yang bersegera menatap kakaknya dengan mata yang berbinar.

"Tentu saja, aku akan membuatkan pesta debutante terhebat sepanjang masa untukmu.."ucap Afertian dengan penuh kebanggaan.

Hari itu berakhir dengan senyum manis Helena yang tiada hentinya. Tentu saja, hal yang selama ini ia nantikan akhirnya akan segera terjadi. Ia bahkan tidak tahu siapa yang menunggunya di pesta debutante nya.

------

Gimana??? Aslena udah bisa bernafas lega kah???

Atau ada yang nungguin part Callena?

Jangan lupa vote dan komen nya ya!!!

See you!


-------

Note:
Upload setiap hari Minggu 09.00

Helena:The Fading LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang