Bab 10 [ Mysterious Little Lady ]

15 4 1
                                    

Setelah mengetahui bahwa Helena akan segera mengadakan debutante, rasanya mansion Cather itu semakin sibuk. Begitu juga dengan Helena. Sedari tadi ia sedang menulis balasan surat untuk Astrophille.

***

'Teruntuk yang mulia putra mahkota,

Astrophille De Zephyr Erlos

Halo pangeran? Bagaimana? Apakah anda baik-baik saja di medan perang? Saya yakin anda tidak akan memikirkan bagaimana reaksi saya ketika membaca surat anda..

Pangeran, anda tahu? Sejujurnya saya tidak peduli apakah pangeran akan memberi tahu saya terkait masalah debutante saya atau tidak. Saya hanya ingin berbincang saja dengan anda..namun, anda meninggalkan saya sendiri disana.

Kali ini isi suratmu cukup singkat ya?Apakah karena sudah tidak ada yang ingin anda sampaikan?

Pangeran, saya harap anda dapat kembali dengan selamat.

Salam hormat, temanmu

Helena Cather'

***

Surat itu berakhir tanpa pemberitahuan terkait debutante Helena sama sekali. Dan sesegera mungkin surat itu diantarkan kepada Astrophille.

"Kai, temani aku keluar.."pinta helena setelah menyerahkan surat tersebut kepada pengantar pesan Helena.

"Baik Lady.."

Siang itu cukup terik untuk Helena membawa payung pink miliknya. Matanya tak henti menatap kios-kios yang ia lalui. Tentu saja, ia sebenarnya hanya ingin mencari udara segar. Iya, udara segar di jalanan seperti ini.

"Lady, sebenarnya apa yang anda cari? biar saya bantu carikan.."tanya Kaia dengan sopan.

"Hmm, aku ingin membeli buku.."ucap Helena asal bicara.

"Baik, anda bisa tunggu saya di café saja Lady..."ujar Kaia sembari mengantarkan Helena ke sebuah café didekat tempatnya berada, lantas segera meninggalkannya.

Tak lama, ada seorang anak misterius yang menggunakan jubah, menghampirinya dengan mata berbinar.

"Kakak! Apakah anda seorang bangsawan? "tanya anak misterius itu dengan menggebu gebu.

"Iya..ada apa dik? "tanya Helena yang sebenarnya penasaran darimana anak kecil ini datang dan mengapa anak itu menghampirinya.

"Kakak cantik! Matamu sungguh menawan! "puji anak tersebut.

"Terimakasih anak manis..siapa namamu? " tanya Helena dengan senyum manisnya.

"Namaku Risha kak! Salam kenal! "ucap anak bernama Risha itu lantas membuka jubahnya. Tampak wajahnya yang sangat mungil itu memberikan senyuman lebar membuat matanya hanya segaris, pipi penuhnya terdapat rona merah samar, rambutnya yang bagaikan salju membuatnya tampak seperti kelinci putih, membuat helena terpana akan kelucuannya.

"Halo Risha? Namaku Lena. Salam kenal anak manis.." timpal Helena sembari menatap mata Risha yang mulai terbuka.

"Oh? "gumam Helena sedikit terkejut.

"Ada apa kak Lena? "tanya Risha yang mendengar gumaman Helena.

"Tidak Risha, ternyata matamu sungguh indah"ucap Helena yang terbawa suasana begitu menatap mata emas milik Risha yang baru pertama kali ia lihat.

Helena:The Fading LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang