***
"Diriku terlalu kotor untuk kembali sebagai sosok yang kau cintai"
-Federic***
Saat itu, adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki di kerajaan lain. Bukan hal bagus sebenarnya, karena begitu ia masuk ke istana- yang ternyata sosok gadis itu adalah seorang putri. Sungguh hanya kegelapan yang ada di sekitarnya. Semua dekorasi dipenuhi dengan warna hitam, sehingga kesannya sangat mengerikan.
Namun, bukan itu yang mengejutkannya. Tak ada yang lebih mengejutkan selain ketika ia memasuki kamar Sang Putri. Bukan kesan mewah dengan dekorasi yang indah, namun sungguh jauh dari semua itu. Begitu ia masuk, bukan dekorasi kamarnya yang serba hitam yang mengejutkan Federic. Adalah ia dapati banyaknya 'tubuh' manusia yang berlumur darah dalam sebuah tabung.
'Apa yang baru saja aku lihat? Bukankah itu manusia?' bisik Federic dalam hati.
"Kau tidak perlu terkejut begitu, mereka telah diawetkan.." jelas sosok yang berjalan dihadapan nya.
'Aku tidak salah dengar, kan? Dia mengatakan dengan mulut nya sendiri bahwa dia mengawetkan manusia yang masih berlumuran darah?'
"Baik, kita sudah tiba. Sekarang kita bisa melakukannya dengan tenang.."
"Melakukan apa?" tanya Federic bingung.
Ia pun memasuki ruangan yang di arahkan Putri itu, sejujurnya hanya ruangan kosong nan gelap biasa, sampai ia mendapati sebuah lingkaran sihir yang mencurigakan.
Bagi Federic yang seorang Penyihir, tentunya ia mengetahui berbagai macam pola sihir, bahkan diusianya yang masih semuda itu. Walaupun Federic bukanlah seorang Penyihir hebat, ia bahkan dapat merasakan lingkaran sihir yang ia lihat saat itu benar benar berbeda dengan lingkaran sihir yang sebenarnya. Seolah ada kekuatan lain yang mengisi sihir tersebut.
"Kau pikir aku bodoh? Membiarkanmu masuk sampai sini tanpa memikirkan kemungkinan atas pengkhianatan dirimu?" jelas Putri Oceana dengan tatapan yang mengerikan.
Federic mulai merasa merinding dengan apa yang ia lihat dihadapannya, seolah kecantikan yang awalnya terpancar dari wujud Sang Putri telah sirna menjadi tekanan luar biasa yang dirasakan nya.
"Sebenarnya anda siapa?"
"Aku? Aku adalah orang yang akan membantumu untuk balas dendam.."
"Saya tidak pernah menginginkannya!" tegas Federic yang segera memutuskan meninggalkan Putri itu.
Baru saja Federic hendak keluar dari kamar tersebut, langkahnya terhenti begitu saja. Tubuh nya terkunci. Bagai patung, hanya anggota tubuh dari leher sampai kepala yang dapat digerakkan.
"Kamu tidak akan bisa keluar dari sini selama aku tidak mengizinkannya.." jelas Putri dengan sedikit tawanya yang mengerikan.
"Apa? Bagaimana bisa?"
"Tentu saja, kamu tidak tahu apa julukanku?" senyum manis dipamerkan.
"..."
"Sang penyihir malam" suara nya begitu bangga.
"Kamu tidak mungkin tidak pernah mendengar julukan itu kan?? " sambungnya.
'Apa? Sang penyihir malam? Dia adalah Putri Kerajaan Howard? Siapa yang bisa menduga ini?' ucap Federic dalam hati.
Mungkin bagi seorang yang tidak berkecimpung dalam bidang sihir, kebanyakan orang tidak akan mengenalnya. Namun, Penyihir mana yang tidak mengenal Sang penyihir malam? Bahkan itu adalah pengetahuan pertama bagi seorang Penyihir pemula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena:The Fading Light
Historical FictionHelena, putri satu satunya Duke cather yang sangat ia sayangi. bagaimana tidak? kelahiran nya sudah seperti cahaya bagi keluarga ini. seorang lady yang sangat misterius dikarenakan keberadaannya tidak banyak diketahui orang luar. Ya, kehidupan gadis...