Ditempat nan gelap itu, hanya ada aku dan seorang perempuan. Aku tidak tahu siapa diriku sebenarnya. Aku merasakan rasa sakit yang luarbiasa disekujur tubuhku, juga rasa kaku setiap menggerakkan anggota badanku. Hanya saja, begitu aku membuka mataku, orang pertama yang aku lihat hanyalah Gadis itu- Ini bukan adegan yang kalian pikirkan-ketika penutup mataku dibuka, benar benar hanya dia yang ada di sisiku.
"Halo? Selamat datang!" ucap nya dengan senyum manis.
Banyak hal yang aku pikirkan sehingga aku tidak berani menanggapi sapaan perempuan itu. Netraku menerawang Anggota tubuhku dengan luka yang nampak tak wajar- tunggu, bekas cambukan? Tusukan pisau? Aku merasa semua jenis luka terpampang disana, juga ruangan gelap yang menambah kesan mengerikan. Bukan apa apa, instingku berkata untuk segera pergi dari tempat ini.
Tapi, kemana aku harus pergi?
"Hey? Apa yang kau pikirkan? Kau pasti bingung ya?" tanya gadis itu sembari memiringkan kepalanya.
"Siapa?" tanyaku yang sengaja bertanya tanpa subjek yang jelas.
"Akhirnya kau bangun setelah sekian lama tertidur. Apakah kau tidak mengingat tentang dirimu? Fred?" balas gadis itu.
"Maksud saya, anda.." jelas ku setelah melihat respon gadis itu.
"Oh! perkenalkan, aku Putri kerajaan Howard. Oceana van Mayr Howard." Jawab si gadis.
"Oh, anda tuan putri.."
"jadi, apa yang anda lakukan dengan saya?" tanyaku melanjutkan.
"aku hanya membantu." jawab putri tanpa ragu.
"membantu?"
"Apa yang terjadi denganku? "
"iya, kau baru saja dikhianati oleh teman dekatmu. Namanya Astrophile de zephyr Erlos. Ia adalah Putra Mahkota Kerajaan Erlos."jelas putri itu dengan raut yang tampak lesu.
"As-strophlie? Pa-ngeran? " aku berusaha mengingat apa yang seharusnya aku lupakan. Tiba tiba terbayang sosok Sang Pangeran yang nampak samar samar dalam benakku.
"Kau tidak perlu berusaha mengingatnya, tak ada hal yang bagus tentangnya.."ucap Putri Oceana.
Namun, aku merasa ini adalah hal yang sangat penting. Aku merasa keberadaan 'pangeran' adalah hal yang tidak boleh aku lupakan. Akan tetapi, semakin aku berusaha mengingatnya, aku merasakan sekujur tubuhku merasakan panas yang diluar nalar.
"Ah, inilah yang ku khawatirkan!" ucap Sang Putri yang membuatku tidak memahami kata katanya.
"A-apa ma-aksud m-mu? " tanyaku tak mengerti.
"Hm, sebelum kau tertidur kamu telah melakukan perjanjian denganku sehingga aku 'terpaksa' menanamkan sihir jika suatu saat kau melawan kehendak ku.."jelas putri Oceana.
"Apa? Bagaimana mungkin?" ucapku tidak percaya dengan apa yang telah kulakukan. Ya, rasa sakit itu perlahan berkurang.
"Yah, terserah padamu jika kau tidak mau percaya.."jawab Putri itu santai.
Aku terdiam beberapa saat untuk mencerna apa yang terjadi. Aku sedang dalam kondisi tidak mengenal siapa 'Putri Oceana' ini sebenarnya dan apa alasanku mau begitu saja mengikutinya. Namun, hanya 'Putri Oceana' ini yang kukenal sekarang.
"Lalu? Apa yang harus saya lakukan sekarang? Saya bahkan tidak tahu harus kembali kemana?" tanyaku seadanya.
"Kau, pergilah ke istana Erlos, aku akan membantu memulihkan ingatanmu sebisanya agar orang orang disana tidak mencurigai mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena:The Fading Light
Historical FictionHelena, putri satu satunya Duke cather yang sangat ia sayangi. bagaimana tidak? kelahiran nya sudah seperti cahaya bagi keluarga ini. seorang lady yang sangat misterius dikarenakan keberadaannya tidak banyak diketahui orang luar. Ya, kehidupan gadis...