Chapter 32

8.6K 731 9
                                    


#Pov Bara

Bara baru saja menyelesaikan kelasnya, hari ini hanya ada 1 kelas dan kelas itu dimulai dari jam 11 siang tadi dan kini jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, sebenarnya teman tongkrongan bara tadi sempat mengajaknya pergi untuk sekedar nongkrong dicaffe, tapi bara menolak karena ia ingin langsung pulang.

Bara tau biru pasti sedang bingung dan tak melakukan apa-apa dirumahnya, bara memutuskan untuk membelikan kue macaroon dari caffe depan kampusnya.

Ketika sudah selesai membeli macaroon itu, bara segera melajukan motornya untuk pulang, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk bara mengendari motornya, kini dirinya sudah sampai dirumah.

  Begitu masuk kedalam rumahnya, bara yang asyik bersiul pelan pun, terlalihkan dari pemandangan seseorang yang sedang tertidur disoffa ruang tv, bara mendekat karena tau orang itu adalah biru.

Bara lihat tv itu masih menampilkan drama korea yang mungkin tadi sedang biru tonton, bara pandangi wajah tenang biru begitu manis, bara tatap lamat-lamat dan bara bisa melihat ada jejak air mata yang sudah sedikit mengering dari pelipis biru.

Bara usap pelan pelipis itu, lalu mencium kening biru dengan sayang, bara memainkan jari-jari kecil milik biru sambil memperhatikan kearah tv, film yang biru tonton kini sedang menunjukkan adegan dimana pemeran utama dalam film itu sedang menangis tersedu, dan ketika bara perhatikan lagi, pemeran utama dalam film itu menangis karena meratapi nasibnya yang tak memiliki orang tua.

Kini bara tau alasan yang mungkin membuat biru menangis, pemeran utama  dalam film itu memiliki nasib yang sama dengan biru, bara tatap lagi wajah cantik biru yang masih terlelap.

Kini tangannya terulur untuk menyelipkan poni rambut milik biru kebelakang telinga pria manis itu, bara usap rambut itu sebentar lalu mengecup kening biru pelan, bara bergumam dalam hati "ada banyak sekali hal yang pengen aku tau tentang kamu" tapi mungkin kalimat itu hanya bisa bara simpan sendiri, karena bara tak mau bertanya sebelum biru memberitahunya.

Bara menjauhkan wajahnya dari hadapan biru saat merasakan biru sudah mulai bergerak tak nyaman, mungkin karena biru tertidur disoffa, biru perlahan membuka matanya dan bingung saat mendapati bara yang kini duduk dilantai dengan menopangkan tangannya disamping tubuhnya.

Biru mendudukan dirinya dan mengucek matanya pelan, bara pun ikut duduk disamping biru lalu memberikan sebuah kantong plastik berisi macaroon yang sempat dirinya beli tadi.

"mas bara pulang dari tadi?" tanya biru dengan suara seraknya.

"barusan kok, kenapa tidur disini?" bara balik bertanya.

"tadi lagi nonton film, tapi ketiduran hehe" jawab biru sambil menyengir.

"dimakan macaroon-nya, kalo lo suka nanti gue sering beli buat lo" bara menunjuk macaroon yang sudah biru pegang

"aku suka semua kue rasa stoberi kok, makasih ya?" mendengar ucapan biru, bara tersenyum.

"sama-sama"

"semalem gara cerita katanya lo mau kerja, jadinya lo mau pilih yang mana?" tanya bara, entah sudah berapa kali biru mendapatkan pertanyaan ini.

"aku masih bingung sih" jawab biru menggaruk tengkuknya.

"kalo bingung ya ngga usah kerja, dirumah aja" ujar bara santai.

"tapi pengen kerja" biru memble.

"jadi asisten gue aja, mau ngga?" tanya bara tiba-tiba.

"dih, emangnya mas bara ngapain? kok butuh asisten?" biru terkekeh.

"khusus buat lo, gue butuh asisten untuk seumur hidup, alias jadi suami gue, mau?" bara tersenyum manis kearah biru.

"kuliah juga belum beres, udah pengen punya suami" ejek biru lalu terkekeh.

"lo tenang aja, warisan gue kan banyak" bara berucap penuh percaya diri.

"ada ada aja mas bara ini" biru menggelengkan kepalanya pelan.

"senyum terus ya?" ujar bara menatap lekat mata biru.

"hah?" tanya biru bingung.

"lo cantik kalo senyum, jadi harus
senyum terus" puji bara tulus.

"haha okey" biru tersipu.

"ngga pengen tidur lagi?" tanya bara yang melihat biru masih sesekali mengucek matanya.

"udah ngga ngantuk sih, mas bara ngga pengen makan siang?" biru bertanya sambil memakan macaroon yang bara berikan tadi.

"gue ngga laper, lanjutin nonton aja yuk?" ajak bara.

"emangnya mas bara suka nonton film?" tanya biru pelan.

"gue mah tergantung filmnya, tadi yang lo tonton film apa?"

"filmya ngga terlalu terkenal sih, tapi aku sering rewatch karena filmnya bagus" jawab biru.

"yaudah kita lanjutin, kalo beneran bagus, gue bakal selalu temenin kalo lo mau nonton film ini"

Biru mengangguk semangat, merasa senang saat ada yang menawarkan diri untuk menemaninya menonton film, dan beruntung film yang mereka tonton benar-benar bagus, terbukti karena saat adegan sedih pada film itu, bara ikut merasakan sedihnya, berbeda dengan biru yang sudah menangis tak karuan.

Lagi-lagi bara ingin sekali bertanya tentang bagaimana kehidupan biru selama belum bertemu dengannya, tapi bara enggan membuat biru tak nyaman, bara hanya bisa memeluk biru sambil mengelus lengan biru lembut, bermaksud untuk memberi tau bahwa bara ada disana untuk menemaninya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang