Ospek selama 3 hari sudah selesai, hari ini biru tak ada kegiatan apapun karena biru baru akan memulai matkul hari senin mendatang.Biru sedang duduk disoffa kamarnya sambil bermain ponsel, kemudian biru mendengar pintu kamarnya diketuk, biru mengernyit kala jero lah yang membuka pintu itu dan berjalan menghampirinya.
"mas jero kok kesini? emangnya mau berangkat kekantor jam berapa?" tanya biru pada sisulung atmajaya itu.
"ini mau berangkat kok, ikut yuk?" ajak jero sambil tersenyum lebar.
"ngga mau ah, aku mau males-malesan dirumah" jawab biru pelan.
"males-malesannya dikantor mas aja, ayo sayanggg" ajak jero lagi, mengayun-ayun tangan kecil biru.
"ngga mauu, sana ih berangkat" tolak biru yang berusaha menarik tangannya.
"ayo kamu ikutt, nanti boleh jajan apa aja deh" jero mencoba membujuk kekasihnya itu.
"coklat 2 sama ice cream, deal?" merasa ada peluang, biru memanfaatkannya semaksimal mungkin, karena biasanya biru tidak boleh terlalu banyak makan manis oleh jero.
"Masa jajanannya manis semua, salah satu aja" ujar jero menatap biru lekat.
"tuhkan, katanya tadi apa aja, ngga jelas" biru menatap jero tak suka.
"kamu kan dari kemarin ngeluh giginya ngilu terus, nanti kalo makan makanan manis terus yang ada tambah sakit" peringat jero pada yang lebih kecil.
"yaudah aku ngga mau ikut, sana berangkat" biru melengos, pura-pura sibuk dengan ponselnya.
"yaudah deh boleh, tapi kalo besok giginya sakit jangan nangis ya?" peringat jero lagi.
"kamu kira aku anak kecil? masa sakit gigi doang nangis, cemen banget" cibir biru sambil memicingkan matanya.
Jero hanya menggeleng gemas, lalu biru bangun dari duduknya dan mengambil jaketnya dari lemari, kemudian biru menerima uluran tangan dari jero, mereka berdua berjalan kearah mobil dan akan segera pergi kekantor.
15 menit kemudian Jero dan biru sudah sampai kantor, jero langsung meminta pada sekertarisnya untuk membawakan coklat serta ice cream kedalam ruangannya, jero meminta biru untuk menunggu disoffa sedangkan dirinya akan mulai bekerja.
Tak lama kemudian sekertarisnya memasuki ruangan itu, memberikan coklat serta ice cream itu pada biru, dan biru dengan sopan mengucapkan terimakasih dan sekertaris jero mengangguk sambil tersenyum ramah.
Biru mulai memakan ice cream itu, dan jero hanya terkekeh karena kekasihnya itu seperti anak kecil, duduk disoffa sambil menyilangkan kakinya, memakan ice cream itu sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya, tanda anak itu menyukai ice cream yang sedang ia makan.
#Skiptyme
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, jero sempatkan untuk memints tolong pada sekertarisnya untuk memesankan makanan karena jero akan makan didalam ruangannya bersama dengan kekasih kecilnya itu.
Kini Jero sedang memangku biru, karena jero yang meminta, katanya sih biar energinya full lagi, biru sendiri sebenarnya tau itu hanya modus jero, tapi biru senang-senang saja meladeni jero.
Biru memainkan kancing kemeja milik jero, dan jero hanya mengelusi pinggang ramping kekasihnya, jero juga dengan iseng mencuri kecupan dari bibir sicantik.
Biru ingin lebih makanya biru semakin mendekat, biru mengecup bibir jero lebih dulu, seperti yang tadi jero lakukan, jero tersenyum lalu merengkuh tubuh kecil itu untuk semakin mendekat dan mulai saling memagut, hingga beberapa menit kemudian seseorang masuk kedalam ruangan itu, membuat biru kaget, namun bukannya segera turun dari pangkuan jero karena malu ketauan berciuman oleh sekertaris jero, biru malah melongo sambil menggaruk tengkuknya canggung, sekertaris jero rasanya ingin berteriak karena saking gemasnya, tapi dirinya masih ingat kalau jero itu bos yang cukup galak, makanya dia berusaha untuk bersikap biasa saja dan segera memberikan makanan pesanan jero tadi.
"tadi kaget ya kamu? haha gemes banget" jero mencubit pelan hidung kecil biru.
"aku kira ngga bakalan ada yang masuk hehe" biru menyengir, menggaruk tengkuknya karena merasa malu.
"lagian ngga papa juga sih, sekarang makan ya?" ajak jero pada biru.
"mauuuu, mas jero pesen apa emangnya?" tanya biru sambil menatap jero.
"sushi sayanggg, atau kamu mau yang lain?" jero memberi penawaran.
"ngga deh, sushi aja" biru tersenyum manis.
Jero mengangguk, lalu membuka kemasan makanan itu, mengambil nya lalu menyuapkannya pada mulut kecil biru, biru yang dimanja seperti itu tersenyum senang dan membuka mulutnya selebar mungkin, mulut kecilnya langsung terisi penuh begitu satu gimbap masuk kedalam mulutnya itu, jero tertawa gemas karena pipi kekasihnya terlihat sangat gendut.
Suap demi suap sudah jero berikan pada biru, kini dirinya sedang memakan bagiannya karena tadi khusus untuk biru saja, setelah selesai makan, jero merebahkan dirinya diatas soffa, menarik biru keatas tubuhnya untuk beristirahat sejenak.
"mas mau bobo?" tanya biru dengan suara lembutnya.
"iya sayang meremin mata sebentar, kalo kerja pakai kacamata mulu jadi suka agak kliyengan" ujar jero yang masih memejamkan matanya.
"mau dipijitin ngga kepalanya?" biru bertanya pelan.
"ngga usah sayang, nanti malah tangan kamu yang pegel, sini peluk aja" jero mengelus pinggang biru sayang.
Bukannya menurut, biru malah bangun dari atas tubuh jero, biru berdiri lalu mengangkat kepala jero untuk ia rebahkan pada pahanya, lalu biru mulai memijat pelan pelipis jero.
Jero tersenyum manis, kekasihnya itu paket komplit, cantik, manis, baik hati dan pengertian, jero bahagia memiliki biru, kekasihnya itu dengan telaten memijati kepalanya, dan beberapa saat kemudian jero merasakan ada yang mengecup keningnya, jero membuka matanya lalu tersenyum saat wajah biru begitu dekat, mengambil kesempatan jero kecup singkat bibir milik biru, biru yang diperlakukan seperti itu hanya tertawa, kemudian melanjutkan pijatannya.
"you did well sayang, mas jero anak papa atmajaya yang paling tua, pastinya banyak beban yang udah mas jero laluin dan tanggung, terimakasih selalu jadi sosok abang yang bisa ngayomin adik-adiknya" ucap biru memberi apresiasi pada kerja keras jero selama ini, jero hanya menatap biru sendu.
"aku seneng bisa jadi pengisi hati mas jero, mas jero yang begitu dewasa dan selalu mengerti aku, aku ngga tau lagi mau ngomong I love you berapa kali, semoga mas jero selalu bahagia" ucap biru masih dengan senyum manis yang membuat hati jero menghangat.
"mas jero juga seneng bisa punya biru, mungkin ngga sekarang, tapi mas janji bakal nikahin kamu sayangg, I love you" jero berucap dengan mata yang berkaca-kaca, tanda ucapaannya tak main-main.
Mendengar ucapan jero biru tersenyum cantik, biru kembali menundukkan wajahnya lalu mengecupi bibir jero beberapa kali, jero yang tak tahan dengan kegemasan biru pun segera duduk dan menarik biru untuk kembali naik kepangkuanya.
Jero tangkup kedua pipi gembil sicantik, mencium bibir plump biru dengan begitu lembutnya, biru yabg diperlakukan seperti itu mengalungkan tanganya pada leher jero dan mereka berciuman mesra sampai terdengar suara ketukan pintu, mungkin itu sekertaris jero, jero menghela nafas, lagi-lagi kegiatan kesenangannya harus terganggu, dan biru hanya terkekeh gemas melihat raut sebal jero.
TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ATMAJAYA'S (Haechan Harem)
Ficção AdolescenteBiru yang hidup selama 23 tahun dipanti asuhan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk diadopsi, namun bukannya untuk menjadi pelengkap sebuah keluarga, Biru hanya diadopsi untuk menjadi pembantu disebuah rumah megah keluarga Atmajaya yang beranggotak...