Chapter 86

3.7K 313 4
                                    


#Pov Bara

Bara baru saja pulang ke rumahnya karena habis menongkrong bersama teman-temannya, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, bara memarkirkan motornya disebelah mobil marko baru setelah itu bara berjalan memasuki rumah itu. 

Bara bersiul pelan sambil memainkan kunci motornya, disaat bara akan menaiki tangga, bara melihat biru sedang duduk dimeja makan sambil meminum susunya, bara tersenyum lalu berjalan kearah biru.

"bayinya mas minum susu ya, aduhhh pinternyaaa" puji bara sambil mengelus pipi gembil biru.

"aku bukan bayi ya,enak ajaa" oceh biru tak terima.

"haha oke-okeee, kok belum bobo cantik?" tanya bara lalu tersenyum.

"masih jam 10, belum ngantuk, mas bara kok baru pulang?" biru balik bertanya.

"abis-nongkrong sama temen-temen" jawab bara pelan.

Biru menganggukkan kepalanya tanda mengerti, setelah itu biru berjalan kearah wastafel dan mencuci gelas itu, bara mengikuti biru lalu memeluk tubuh kecil itu dari belakang, biru cuek saja karena memang bara tidak menganggu kegiatannya.

Bara mengecupi pundak biru sambil tanganya memainkan perut yang sedikit berlemak milik biru, biru terkekeh karena merasa geli atas perlakuan bara, dan bara ikut terkekeh karena merasa gemas.

"bobo sama mas ya?" ajak bara dengan suara lembutnya.

"yaudah, tapi bobonya dikamar aku" jawab biru tanpa penolakan.

Bara tersenyum lalu mengangguk, mengusak rambut biru dengan sayang, lalu setelahnya menggandeng tangan mungil itu kearah kamar biru, sesampainya dikamar, bara meletakkan ponsel dan kunci motornya pada meja dekat soffa, setelahnya bara menaiki kasur dan berbaring telentang, menunggu biru yang sudah masuk kedalam kamar mandi, mungkin biru mau gosok gigi dan mencuci mukanya.

Bara menyangga kepalanya saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, bara tersenyum lebar, kekasihnya itu sangat lucu, memakai piyama kebesaran berwarna kuning terang dengan celana pendek diatas paha, sungguh pemandangan yang membuat bara sukai.

Biru naik ke atas kasurnya dan membuka kemasan masker wajah, bara terus saja tersenyum sambil memperhatikan kegiatan kekasihnya itu, setelah biru memakai masker wajah itu, biru menyenderkan kepalanya di headboard kasurnya.

Bara menggeser tubuhnya untuk memeluk perut biru yang masih duduk itu, bara kecupi perut gembil biru sambil sesekali mendongak kearah biru, namun biru masih asik dengan ponselnya, bara mengambil alih ponsel itu lalu menyimpannya dinakas.

"ada pacarnya jangan main hp mulu, mending ciuman" ucap bara lalu tersenyum lebar.

"ihh apaan sih, mas bara bobo duluan aja" ucap biru yang masih menunggu maskernya meresap.

"kamu bobo pakai masker begitu?" bara menatap biru dengan tatapan aneh.

"15 menit lagi juga aku bilas" jawab biru sekenanya.

"habis itu ciuman ya?" bara mengangkat sebelah alisnya untuk menggoda biru.

"kamu nih kenapa sih ciuman-ciuman muluu" omel biru lagi.

"ya orang pengen ciuman, boleh ya sayang, boleh yaaaa?" rengek bara dengan wajah memelasnya.

Biru yang merasa jengah pun mencubit hidung mancung bara, dan bara hanya terkekeh, setelah 15 menit biru turun dari kasurnya lalu masuk lagi kekamar mandi untuk mencuci mukanya.

Sedangkan bara sudah menunggu dikasur, biru hanya menggeleng pelan saat melihat kekasihnya itu terus saja tersenyum, biru naik kekasur lalu merebahkan dirinya disamping bara, bara yang melihat itu pun mendekatkan wajahnya kearah leher biru dan mendusal manja.

Bara mendongak menatap biru lekat, menarik tengkuk biru untuk semakin dekat denganya lalu bara mencium bibir mungil milik biru, bara lakukan semuanya dengan lembut, tak ingin membuat kekasihnya tak nyaman, biru nikmati segala yang bara berikan, ciuman yang memabukan selalu bara berikan, dan biru suka rasa bibir bara yang masih terdapat aroma rokok itu.

Setelah dirasa puas, bara melepaskan pagutan mereka, bara membawa kepala biru untuk meniduri lengan kekarnya, dan biru reflek melingkarkan tangannya pada perut bara, biru memejamkan matanya karena perasaan nyaman yang bara beri.

"kayanya ada yang aneh ya sayang?" ucap bara tiba-tiba.

"hah? apanya?" biru kebingungan.

"aneh aja, mas ngerasa jadi tiba-tiba pengen nikahin kamu haha" bara terkekeh yang melihat wajah biru berubah menjadi kesal.

"selesain dulu tuh skripsinya, baru mikir nikah, dasaar" biru pukul pelan bahu bara.

"kamu tenang aja, gini-gini mas pinter kok, mas bakal cepet selesain habis itu kerja dan nikahin kamu hehe" bara berujar dengan percaya diri.

"izin dulu sama abangmu, main nikah aja" biru tertawa pelan.

"nanti kita nikahnya barengan Juga ya sayang?" bara dengan pertanyaan randomnya kembali membuat biru tersenyum gemas.

"aku mah terserah kalian, nanti ada waktunya buat bahas dan rencanain kok, sabar dulu, aku ngga akan kemana-mana kok, okeey?" biru mengelus rahang bara dengan sayang.

"okeee sayangku, sini cium lagi" bara merentangkan tangannya berusaha menggapai kedua pipi biru.

"bobo ishh, besok aku ada kelas pagi" biru mengomel lagi.

"sekali lagi, abis itu udah" pinta bara menatap biru lekat.

"tau ah!" biru berujar cuek.

Biru menghela nafasnya pelan, tak memperdulikan ucapan bara, biru malah memilih untuk memejamkan matanya, namun hal itu tak membuat bara menyudahi keinginannya, bara kukung tubuh biru dibawahnya, lalu mengecup pelan bibir lembut itu, tadinya biru kira bara akan berhenti setelah mendapat curian kecupan itu tapi ternyata dugaan biru salah.

Bara gigit pelan bibir atas biru, hal itu membuat biru membuka mulutnya dan juga membuka matanya, melihat peluang bagus untuknya, bara lesakan lidahnya dan mencium biru dengan begitu semangat, ciuman itu berlangsung sampai bara merasa biru tak lagi membalas lumatannya, dan setelah bara lepaskan pagutan itu, bara tertawa pelan karena ternyata biru tertidur.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang