Chapter 68

4.1K 414 5
                                    


Savian dan biru sudah berada dihalaman villa, kini biru sedang menggenggam tangan savian erat dan tak berani masuk kedalam, padahal savian sudah bilang bahwa dirinya akan bertanggung jawab jika abang-abangnya marah padanya dan juga biru, namun biru memikirkan bagaimana jika mereka bertengkar gara-gara dirinya.

Savian elus rambut biru sayang lalu menggandeng tangan kecil itu untuk segera masuk karena udara diluar semakin dingin, padahal waktu haru menunjukkan pukul 10 malam.

Dengan terus menunduk, biru mengikuti langkah savian untuk masuk kedalam villa, ketika baru masuk keruang utama dapat savian dan biru lihat keempat anak atmajaya  sudah berada disana, mereka hanya menatap savian dan biru dengan tatapan datar.

Biru meremat jaket savian erat dan menyembunyikan tubuhnya dibelakang tubuh besar milik savian seperti meminta perlindungan.

"Biruu, masuk ke kamar sekarang" ucap marko dengan nada tegasnya.

"mas marko, aku minta maaf" biru mencicit pelan.

"aku minta kamu kekamar sekarang biru, denger ngga!" bentak marko yang sedari tadi menahan emosi karena tiba-tiba tak menemukan biru dimanapun.

"bang, ngga usah bentak-bentak kali, biru ketakutan" bela savian sambil melindungi biru dibelakang tubuhnya.

"tadi kalian berdua pergi dari villa ngga takut tuh, kenapa sekarang mesti takut" ujar marko masih merasa marah.

"lo habis bawa biru kemana? kenapa ngga izin dulu sama kita?" bara ikut bertanya dengan nada tegas.

"gue ajak biru ke seine, gue ngga izin karena emang pengen berdua aja" jawab savian santai.

"maksud lo kaya gtu tuh apa?! kita bahkan udah sepakat ngga berebut waktu sama biru, sekarang lo pergi tanpa izin dengan alasan pengen berduaan" imbuh bara yang semakin menatap savian tajam.

"gue ngerasa ngga pernah bebas buat berduaan sama biru, karena biru sibuk sama kalian berempat, gue juga pengen egois bang" savian tak gentar, walaupun ditatap tajam oleh abangnya itu.

"kita udah janji ngga akan berebut dan biarin biru bagi waktu seadil-adilnya buat kita, tapi sekarang lo bawa biru pergi tanpa ngomong apapun seakan-akan kita bakalan larang kalian pergi, kita ngga se egois itu" imbuh gara yang melipat tanganya didada.

"kita itu khawati, abang tau vian udah paham sama daerah sini karena vian emang sering kesini, tapi ngga gini caranya vian" ujar jero masih berusaha menahan amarahnya karena melihat biru yang terus saja bersembunyi dibelakang tubuh si bungsu.

"kalo vian ngomong baik-baik kita pasti izinin pergi, seenggaknya kita tau kalian itu kemana, biar ngga khawatir kaya gini" ucap jero lagi.

Biru menguatkan cengkraman tangannya pada jaket savian, dan mulai terisak, savian yang merasa kasihan pun segera memeluk biru, dan membiarkan biru menyembunyikan wajah cantik yang menangis itu didadanya.

Savian terus mengusap punggung biru agar biru berhenti menangis, keempat anak atmajaya yang melihat biru seperti itu pun langsung mengusak wajah mereka kasar, mereka terlalu khawatir sampai tak sadar membuat biru ketakutan.

"kalian boleh omelin gue sepuasnya, tapi ngga didepan biru kaya gini" savian merasa biru sangat ketakutan sekarang.

"gue udah suruh biru kekamar kan tadi?, lo kenapa ngga mikir waktu mau ngelakuin hal kaya gini vian" marko berujar datar masih dengan amarahnya.

"hiks udah dong, aku yang salah, kalian jangan berantem, maaf karena aku ngga adil selama ini, maaf karena aku masih banyak kurangnya" biru menatap satu-persatu anak atmajaya yang sedari tadi memarahi savian.

"sayang jangan ngomong gitu, maaf karena aku kamu jadi lihat hal kaya gini, kita kekamar ya, istirahat ya sayang?" ajak savian sambil menggenggam tangan biru lembut.

"mas vian ngga salah, aku emang ngga bisa ngatur waktu" ujar biru pelan.

"aku juga minta maaf sama kalian, ngga salah kalo mas vian ngerasa aku kurang waktu buat mas vian, kita liburan buat ngerayain kelulusan mas vian, dan malam ini mas vian pengen pergi berdua sama aku, itu bukan satu hal yang salah" biru berusaha membela savian.

"aku tau aku salah karena ngga izin buat pergi tadi, mas vian udah sempet ajak aku pulang lagi karena takut kalian khawatir, tapi aku yang ngga mau, karena aku pengen nyenengin mas vian" biru menunduk sedih.

"sayaangg, udah ya, kamu masih capek, kita kekamar oke?" ajak savian lagi dengan nada lembutnya.

Biru mengelap air matanya dan mengangguki ucapan savian, biru digandeng untuk berjalan kearah kamarnya, dan savian membantu melepaskan jaket dan sepatu yang biru pakai, biru merebahkan dirinya dikasur dan savian membantu memakaikan selimut.

Savian kecup sayang kening biru dan mengusapnya lembut, biru berusaha memejamkan matanya, namun dapat savian lihat air mata keluar dari mata cantik yang sedang terpejam itu, savian hapus dengan jemarinya air mata itu, lalu dirinya memutuskan untuk keluar dari kamar dan kembali menemui abang-abangnya.

"gue tau gue salah, gue akuin itu, maaf karena udah egois dan buat kalian marah" ucap savian karena tak ingin masalah ini semakin runyam.

"biru pasti kepikiran banget, karena kta berantem kaya tadi, gue ajak dia jalan karena pengen buat dia seneng, bukan malah nangis kaya gini" savian menatap keempat abangnya yang sudah duduk disoffa.

"kita jadiin pelajaran, biar kita ngga egois lagi, bukan cuma kamu yang pengen punya waktu berdua lebih lama sama biru, kita juga. tapi kita juga harus pikirin gimana susahnya biru handle kita berlima" ujar jero menengahi.

"iya bang, sorry sekali lagi" ujar savian pelan.

"its oke, toh kalian udah pulang dalam keadaan baik-baik aja, kita cuma kebawa emosi aja tadi" jero tersenyum kearah savian.

"gue ngerasa bersalah banget sekarang" ucap marko tiba-tiba.

"mending kalian istirahat, gue punya rencana buat minta maaf sama biru, besok malam kita dinner diluar, kita ngga boleh bikin biru sedih kaya gini lagi" ucap jero yang memiliki ide bagus.

"iya bang, kita harus buat biru seneng terus" jawab gara sambil tersenyum.

"yaudah, istirahat yuk" ajak jero lagi dan semuanya mengangguk.

Mereka berlima segera pergi kekamar masing-masing, biarlah besok mereka meminta maaf pada biru karena kejadian hari ini, mereka tidak bermaksud membuat biru menangis padahal mereka sedang berlibur.

Sedangkan dikamar biru, biru meringkuk sambil menangis karena merasa bersalah sudah membuat kelima anak atmajaya bertengkar, lagi-lagi biru merasa gagal.

TBC!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang