Chapter 82

4.2K 340 7
                                    


Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, gara baru saja pulang dari tempat kerjanya, memasuki rumah itu dan mendengar suara tangis dari arah dapur, gara berjalan cepat karena merasa penasaran.

Dan yang Gara lihat disana adalah biru yang sedang menangis begitu parau, kekasihnya itu sesekali memukuli dadanya, gara dengan cepat mendekat dan mendekap kekasihnya itu, biru yang merasa ada yang merengkuhpun membalas pelukan gara, biru semakin meraung, gara sangat khawatir, sebenarnya kekasihnya itu kenapa?.

"hei sayang, kenapa? lihat mas, biruu sayang, lihat mas" gara menatap biru khawatir, menangkup kedua pipi biru berusaha membuat kekasihnya menatap kearahnya.

"hiks hiks huhuuuu mas gara, ngga mau putus, ngga mauuu" racau biru masih terus memejamkan matanya.

"astagaaa kamu kenapa sih? engga ada yang mau putus sayang, jelasin ya, berhenti dulu nangisnya" gara merasa kasihan karena biru seperti sudah susah bernafas karena saking sesenggukannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Biru semakin erat memeluknya dan menangis lagi, Gara yang merasa frustasi pun mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan pada saudara-saudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biru semakin erat memeluknya dan menangis lagi, Gara yang merasa frustasi pun mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan pada saudara-saudaranya.

15 menit setelah mereka berbincang di grup chat, jero, marko dan juga bara, satu persatu pulang kerumah, kini biru sudah tidak menangis, tapi anak itu terus saja melamun, gara sampai bingung sendiri, akhirnya gara mengangkat tubuh kecil itu untuk ia bawa keruang tamu, dan membiarkan biru duduk dipangkuanya sambil terus memeluknya.

"kenapa bisa sampe kaya gini gar?" tanya marko mengawali percakapan.

"gue belum tau pasti bang, biru nangis terus, belum bisa ditanyain" jawab gara yang masih merasa khawatir pada biru.

"sini sayangg, sama mas ya, aduhhh anak cantik kenapa nangis hm?, ada yang nakal?" jero berucap dengan lembut, berusaha mengalihkan atensi biru padanya.

Biru melepas pelukannya dari gara dan menerima uluran tangan dari jero, kini biru berpindah pada pangkuan jero, biru menyelusupkan wajahnya pada leher jero dan kembali menangis.

Keempat anak atmajaya itu saling tatap, mencoba memahami mengapa kekasihnya itu menangis terus sejak kepulangan gara tadi, bahkan biru menangis di dapur, tapi satu hal yang gara sadari, savian tidak menimbrung obrolan mereka dichat, apakah biru bertengkar dengan savian lagi?.

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang