Chapter 37

7.5K 657 38
                                    


#Pov Bara

Hari ini bara tidak pergi kekampus karena memang tak ada kelas, bara dan gara memang satu jurusan, tapi kali ini gara tetap datang karena ada kelas pengganti saat kemarin pekerjaannya tak bisa ditinggal.

Bara hanya duduk-duduk di balkon nya sambil memainkan gitar, bara ingin melihat aktifitas biru menyiram tanaman karena memang di jam 10 pagi begini biru sedang melakukan hal itu.

Masih asyik dengan gitarnya, bara mendecak karena biru tak kunjung keluar dan menyiram tanaman, bara pun berjalan keluar dari kamarnya untuk menemui biru yang mungkin masih sibuk didapur.

Bara menuruni tangga dengan perlahan, berjalan gontai menuju dapur dan bara mengernyitkan dahinya saat hanya ada bi ranti yang sedang mencuci piring, bara bertanya pada bi ranti soal biru, dan bi ranti bilang biru kurang enak badan, makanya bi ranti meminta biru untuk kembali kekamarnya dan beristirahat.

Bara dengan cepat pergi kekamar biru untuk melihat kondisi biru sekarang, bara sangat khawatir saat bi ranti mengatakan biru sempat hampir terjatuh karena tubuhnya yang tiba-tiba kurang seimbang.

Begitu memasuki kamar biru, bara mendapati biru yang sedang tertidur diranjang kecil miliknya, dan biru tertidur tanpa selimut, mungkin biru sudah merasa tak karuan makannya langsung tertidur.

Gara mendekat kearah biru, menaruh punggung tangannya pada kening biru dan bara tersentak karena badan biru terasa begitu panas, bara segera menutupi tubuh kecil itu dengan selimut lalu bara mengambil ponsel yang berada di kantong celananya.

Bara segera menelfon dokter keluarganya untuk datang memeriksa biru, hingga beberapa saat menunggu dokter itu sampai dirumah, memeriksa keadaan biru dan dokter mengatakan bahwa biru hanya masuk angin, bara sebenarnya bingung, mengapa biru bisa masuk angin padahal kamar ini tak memakai AC, tapi yasudahlah.

Bara sudah meminta tolong pada bi ranti untuk membuatkan bubur agar biru bisa makan dan meminum obat yang sudah dirinya tebus tadi.

Kini bubur yang bi ranti buatkan sudah berada dinakas, bara segera naik keatas kasur dan mencoba membangunkan biru, bara mengusap wajah penuh keringat itu, dengan dahi yang memakai byebyefever, karena panasnya belum juga menurun.

"biruu, bangun dulu yuk, kamu harus, makan" bara dengan lembut membangunkan biru.

  Biru tak terusik sama sekali, biru hanya sesekali berdesis karena mungkin kepalanya terasa pusing, bara dengan penuh kelembutan, kembali mengusapi pipi biru, mencoba untuk kedua kalinya membangunkan biru.

Kali ini sepertinya berhasil, biru dengan perlahan membuka matanya, dan saat biru akan duduk dari tidurnya, dirinya meringis karena kepalanya yang terasa begitu berat, rasanya pusing sekali, maka dari itu bara membantu menumpuk beberapa bantal untuk biru bersandar.

"kenapa bisa masuk angin?" tanya bara saat melihat biru sudah bersandar dengan nyaman.

"kayaknya karena kedinginan semalem" jawab biru pelan.

"kok bisa? kamar kamu kan ngga pake AC" ujar gara menatap biru bingung.

"sebenernya semalem aku pergi sama mas Gara" biru berujar sambil menunduk.

"diajakin kemana bisa sampe masuk angin gini?" tanya bara yang kesal mendengar jawaban biru.

"diajak kecaffe bagus hehe, disana kita bisa lihat pemandangan kota tauu" biru tanpa sadar berujar dengan penuh semangat.

"pergi ketempat kaya gitu malem-malem, kamu jadi masuk angin kaya gini, pake jaket ngga sih?!" kesal bara pada biru.

"mas bara jangan marah-marah, aku pake jaket mas gara kok, cuma akunya emang ngga tahan dingin" ujar biru takut.

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang