Buat yang masih mikir "Yusuf kayaknya anaknya Tyas sama Kang Umar deh?"
Jadi, bukan yaa
Di Terlanjur Yours aku gak pernah jelasin kayak gitu. Scene tentang Yusuf di TY cuma ada satu, dan itu udah aku masukin di chapter 4 kemarin.^_^
[Hari Jumat, semalem udah baca Alkahfi? Kalo belum, hayuk sekarang]
*
*
*Ciiittt ....
BRAK!
Gara-gara mengerem mendadak, bagian belakang mobil Yusuf tertabrak oleh mobil di belakangnya. Bukan salah mobil di belakang. Salah Yusuf.
Dia sampai harus membawa mobilnya ke bengkel, juga bertanggung jawab kepada pengemudi mobil di belakangnya tersebut.
Danang dan Gilang datang menjemput dengan mobil lain. Setelah masalah selesai, mereka berlima menuju apartemen Yusuf.
Sampai di apartemen, Yusuf langsung mandi. Berlama-lama di bawah shower, mendinginkan tubuh dan otaknya yang sedikit geser hari ini.
Yusuf keluar dari kamar mandi memakai celana pendek dan kaus rumahan. Sebelah tangannya mengusap rambut yang basah dengan handuk.
Berjalan menuju ruang tengah.Ada Hasya, Raja, Danang dan Gilang sedang berkumpul di sana. Keempatnya kompak menoleh saat Yusuf datang. Danang dan Gilang berdiri, menunduk hormat, lalu kembali duduk setelah Yusuf duduk di samping Hasya.
"Mas kenapa? Gak biasanya nyetir sambil gak fokus gitu," tanya Hasya.
"Gapapa," balas Yusuf santai. Tanpa dosa. Malah asyik menyemil kuaci milik Hasya.
"Mas kepikiran sama perjodohan, tho?"
"Enggak, Mas gapapa," Yusuf mengacak puncak kepala Hasya yang tertutup hijab pashmina.
"Apa Raden ingin kita mencaritahu tentang Nona?" tawar Danang.
"Nona siapa?" Raja kepo.
Yusuf menatap Danang, menyuruhnya diam meski Raja terus mendesak. Raja ini keluarganya berhubungan dekat dengan keluarga Hardiyata, jadi mereka sudah kenal lama.
"Udahlah, Mas, gak usah malu-malu gitu. Danang juga udah cerita sama Ibu." kata Hasya.
"Siapa yang cerita ke Ibu?"
"Danang."
"Cerita apa?"
"Tentang cewek yang Mas kenal di Beijing. Mas suka sama dia. Tapi karena ada masalah di pendopo, terus Mas buru-buru pergi tanpa pamitan. Dan Mas merasa bersalah," jelas Hasya gamblang.
Yusuf menggeram rendah, "Danang," ucapnya menyeramkan.
Danang menciut. Mepet-mepet Gilang seakan minta dibantu menjawab. "Yang cerita sampean. Yang salah sampean." Gilang malah tak setia kawan.
"Nga- ngapunten, Raden. Tapi masa iya Kanjeng Ibu bertanya saya tidak menjawab?" cicit Danang.
Raja cekikikan sedari tadi. Gadis macam apa gerangan yang bisa meluluhkan seorang Raden Lakeswara? "Nang, tu cewek cantik, gak?"
"Puoll!" Danang lupa nyawanya sedang terancam. Ah, mulutnya memang minta ditabok.
"Sebutin yang lengkap dong, Nang." pinta Hasya.
Yusuf melirik sengit, awas saja Danang berani buka mulut. Untungnya Hasya punya cara. "Hm, belakangan ini di pendopo ada koki baru cantik banget. Namanya siapa ya, aku kok lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raden's Next Journey
Ficção AdolescenteKe Dataran Utara China, seorang keturunan ningrat Tanah Jawa yang akrab disapa Raden -sebagai gelar kehormatannya, melarikan diri dari pertikaian keluarga tentang pewaris tahta. Di sana, Raden mengikuti kegiatan open trip, lalu bertemu dengan gadis...