"new" panggil mew saat new keluar dari kamar.
New hanya menoleh menatap mew yang sedang duduk di sofa sambil memangku laptopnya.
"abang mau bicara boleh?" tanya mew yang langsung dijawab dengan anggukan oleh sang adik.
New pun berjalan lunglai mendekati Mew yang kini meletakkan laptopnya diatas meja.
"udah mandi?" tanya mew mengusap surai new saat adiknya itu duduk disampingnya.
"udah" jawab new dengan suara yang sedikit serak.
"eum..new beneran kerja di cafe?" tanya mew hati-hati.
"iya"
"uang yang abang selalu kasih diambil mama semua?"
"jangan marah ya" ujar new menundukkan kepalanya.
Mew menghela nafasnya berat, ia lalu menarik tubuh new untuk ia dekap didalam pelukannya.
"mulai sekarang ga usah kerja ya? Fokus kuliah aja, sekarang tinggal sama abang disini" ujar mew mengusap surai new.
"gue balik ke rumah aja" ujar new.
"mochi ga suka sama abang?"
"nanti ngerepotin abang" jawab new.
"ga ada yang ngerasa direpotkan, gue malah seneng kalau lu tinggalnya disini, setelah gue tau semuanya, gue malah khawatir kalau lu tetep tinggal dirumah" ujar mew.
New diam tidak menjawab satu kata pun, pikirannya kosong, melayang entah kemana.
"atau mau gue cariin kost kalau emang gamau tinggal disini? Yang pasti jangan balik kerumah, lu tau kan gue khawatir?" tanya mew.
"gausah, disini aja" jawab new.
"tapi..."
"tapi apa?" tanya mew.
"boleh tetep kerja ya? Gue ga berat kerjanya, ga ganggu waktu kuliah juga, masih bisa belajar juga, nilai gue juga ga pernah turun bang"
"kerja dimana? Cafe yang mana?"
"punya kak earth, yang deket kampus"
"new?"
"apa?"
"gue pernah kesitu beberapa kali"
"tau kok"
"kenapa gue ga pernah liat lu?"
"gue sembunyi kalau ada lu"
"astaga neww"
"gue cuma gamau lu marahan sama mama papa" ujar new sendu.
"tapi mereka keterlaluan, gimana gue ga marah?"
"ga boleh, jangan jadi anak durhaka abang"
"tapi ini ga bisa didiemin new"
"iya tau, tapi kan gue udah aman disini sama abang, jadi jangan marah lagi, jangan bikin mama papa sedih karena jauh dari abang"
"hm" gumam mew seadanya.
"bang" panggil new.
"hm?"
"ya?"
"wajar kan kalau gue marah? Gue sakit jiwa new kalau ga marah setelah tau semuanya"
"iya tau, tapi nanti mama papa sedih kalau lu marah dan jauh dari mereka, mama papa itu bangga punya lu, bahagia punya anak kayak lu, buat mereka lu itu sangat-sangat berharga bang"
"bisa ga gausah mikirin perasaan orang lain dulu? Bahkan orang ini yang nyakitin lu loh, tolong lah new jangan begini pikirannya, yang ada lu ditindas mulu new"