56

2.9K 244 21
                                    

"engga, kalau kesel ga baik buat baby mas"

"hah?!"

"iya"

"maksudnya gimana? Baby gimana?"

"aku, aku kan masih bayi, iya kan?" tanya New mengerjapkan matanya gemas menatap Tay.

"oalah sayang"

"kenapa mas?"

"bikin jantungan kamu, kirain beneran udah jadi" ujar Tay kembali memeluk New.

New hanya tertawa kecil dan melanjutkan agenda memasaknya untuk makan malam mereka hari ini.

"baru juga seminggu nikah mas" ujar New menggelengkan kepalanya.

"kirain sayang, kamu ngomongnya gitu sih"

"kenapa? Curiga aku hamil sama yang lain?" canda New.

"engga lah ndut"

"tuh kann mulai lagi kamu mah ihh"

"gemes ngambek mulu, gampang banget ngambeknya, istri siapa sih?"

"kamu lah!" kesal New yang membuat Tay tertawa.

"duh cintaku" gumam Tay mengusakkan wajahnya pada tengkuk leher New.

"geli sayang" ujar New.

"aku kayaknya kalau makan masakan kamu doang ga kenyang deh hin"

"terus? Mau beli cemilan diluar?"

"engga"

"lah? Atau mau aku bikinin cemilan juga?"

"engga ntar capek kamunya"

"ya terus gimana dong"

"setelah makan malam, aku lanjut makan kamu ya?"

Plak!!

"mesum!" seru New setelah memukul tangan Tay yang melingkari pinggangnya.

"aku anggep setuju ya"

"bukannya tadi ada yang khawatir aku kecapean?"

"ya kan kalau yang ini capeknya bareng suami sendiri" jawab Tay.

"apasih manusia ini"

"ya ndutttt? Oke ya?"

"terserah deh Tay Tawan"

Tay pun langsung membalik tubuh New sehingga membuat mereka kini saling berhadapan.

Chupp...

"biar cepet jadi ya" ujar Tay mengusap perut New setelah mengecup bibir istrinya itu.

"iya iya" jawab New pasrah.

"jadi nanti honeymoon nya diganti babymoon aja"

"kejauhan kamu mikirnya mas"

"gapapa dong, kan perencanaan dulu sayangku"

"udah ga sabar jadi ayah hm?" tanya New mengusap pipi Tay.

Tay mengangguk semangat sambil menatap perut New dan terus mengusapnya lembut.

"belum ada dedeknya, yang ada kamu cuma usap-usap cacing-cacing aku"

"gapapa, latihan dulu siapa tau beneran cepet jadinya" jawab Tay yang membuat New tertawa kecil.

"udah ah sana kamunya, aku masak dulu biar cepet jadinya"

"oke, biar cepet juga yang selanjutnya" jawab Tay.

"aku laper ya, makanya pengen cepet jadi makanannya"

Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang