"selamat pagiii"
"kirain apa yang ribut-ribut, bapak mau bikin hancur dapur abang?" tanya new saat melihat dapur di apartemen itu begitu berantakan.
"semalem mew bilang kalau dia ada urusan bareng gulf pagi ini, jadi saya inisiatif aja pagi-pagi kesini dan taunya kamu masih tidur, rencananya mau saya bikinin sarapan, tapi ternyata bukan ide yang bagus" jelas tay.
"lagian sok ngide banget sih bapak, udah tau gabisa masak juga" ujar new mendekati tay.
"mau masak apa emang?"
"sandwich, tapi telornya belom jadi, yang tadi gosong" jawab tay yang membuat new tertawa mengejeknya.
Baru bikin telor dan gagal aja dapur udah berantakan begini, apalagi kalau sandwich nya jadi? Apa ga kebakaran ini dapur.
"bapak duduk aja deh, biar saya yang bikin sarapan" ujar new.
"yaudah kamu yang bikin, tapi saya tetep mau nemenin disini"
"semerdekanya bapak deh pak" jawab new melanjutkan pekerjaan tay yang tidak selesai itu.
Tay benar-benar tidak menjauh dari new, ia malah semakin menempel dan menumpukan dagunya pada pundak new memperhatikan new yang sedang memotong-motong sayuran.
"kalau jauh-jauh meriang kah pak?" sarkas new.
"iya" jawab tay mengangguk yang membuat new menghela nafasnya.
"hin"
"apa?"
"gamau apa tiap pagi begini?" tanya tay.
"bapak mau tiap pagi kesini?" tanya new balik.
"bukan disini, tapi dirumah kita nanti" jawab tay.
"jauh-jauh sana, geli saya" ujar new mendorong tay pelan.
"ga bisa diajak serius anak ini" omel tay.
"ya ngapain diajak serius, kuliah aja belum lulus ini"
"oh berarti kalau udah lulus bisa ya diajak serius?"
"tanya lagi aja nanti" jawab new.
Saat sedang menikmati waktunya menempeli new yang sibuk menyiapkan sarapan, handphone tay pun berdering menandakan ada panggilan masuk.
"kerja sebentar ya hin" ujar tay setelah memutuskan sambungan telfon yang terjadi dari sekretaris nya.
"lama juga gapapa" jawab new saat tay berjalan ke ruang tengah untuk mengambil laptopnya dan duduk di sofa.
"engga ah, ntar kamu kangen!" seru tay.
"idih apaan sih bapak-bapak satu itu" gerutu new.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"abanggg, gue keluar sama gun ya" ujar new pada mew yang sedang bekerja diruang tengah bersama tay.
"mau kemana? Udah malem baru keluyuran"
"please abangggggg, boleh ya?"
"clubbing kan lu?"
"hehe"
"yaudah, tapi...."
"yuk" ujar tay menyela.
Pria itu seketika menutup laptopnya dan berdiri dari duduknya sambil merapikan baju yang ia kenakan.