17

1.9K 227 54
                                    

"abang mau kemana? Kok buru-buru?" tanya new.

"lah? Lu belum tidur? Jam berapa ini?"

"kebangun tadi, terus mau minum, abang mau kemana?"

"mau ke rumah sakit, papa nya Tay masuk rumah sakit, kalau cuma dia sendiri yang nemenin mana bisa, ini aja udah panik dia nya" jawab mew.

"ohh gitu"

"gue pergi dulu ya mochi, kalau ada yang dateng dan ngetuk pintu jangan sembarangan dibukain, gue bawa access card sendiri soalnya" ujar mew sambil mengusak surai new.

"okey abang, hati-hati dijalan"

"pergi dulu ya"

"eumm bang, salam ya"

"buat siapa?"

"papa nya temen abang" jawab new lalu pergi berjalan menuju kamarnya.

"temennya gue engga?" tanya mew tertawa kecil namun tak ditanggapi oleh new.

"dasar bocah labil" ejek mew lalu pergi keluar dari unit apartemen miliknya.

Sementara itu new dikamarnya sedang bimbang, apa ia harus menghubungi tay untuk sekedar memberikan semangat pada pria yang sudah tidak ada interaksi dengannya selama satu bulan penuh ini?

"jangan deh, ntar gue dikira ngasih harapan" gumam new namun lagi-lagi ia menatap room chat nya bersama tay.

"duhh new, lu yang mau dia ngejauh kan" ujar new.

"lupain new lupain, dia pantes dapet yang lebih baik, dia harus bahagia"

"sadar posisi new, please jangan goyah"

New menghela nafasnya dan kembali meletakkan handphone itu diatas nakas, berusaha untuk tidur namun pikirannya masih melayang entah kemana.

Akhirnya setelah berjam-jam new berhasil tertidur, dan otomatis membuat ia bangun kesiangan hingga tidak masuk kelas pagi ini.

New terbangun karena suara handphonenya yang berdering berkali-kali. Membuat tidur nya terganggu untuk menjawab telfon yang masuk.

"hmm"

"mochi?"

"hngg"

"buset dek, jam berapa nih? Baru bangun lu? Ga kuliah apa?" tanya mew yang membuat new membuka matanya dengan benar dan menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

"mati gue! Telat bangun abanggggg!!" seru new.

"rasain! Makanya tidur jangan kemaleman!"

"ishh!! Kenapa telfon?"

"mau bilang kalau gue ga pulang hari ini, masih nginep disini karena tay kambuh dan ga bisa jaga papa nya"

"terus sekarang bapak gimana?" tanya new dengan nada panik.

"di rawat psikiater nya dirumah" jawab mew.

"kok bisa sih?"

"mochi, dia kehilangan mama nya dengan cara tragis, gimana ga ke trigger sama situasi papanya yang tiba-tiba masuk rumah sakit karena serangan jantung, orang yang ga punya trauma aja takut ditinggal orang yang mereka sayang, apalagi dia punya trauma"

"kali ini parah?" tanya new.

"siapa?"

"papa nya sama bapak?"

"papa nya udah lumayan baikan, tay masih dibawah pengaruh obat penenang karena semalem dia ngelukain dirinya sendiri"

"abang gue boleh liat bapak ga? Siapa tau gue bisa bantu"

Sunshine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang