"bapak dengan suami pasien?" tanya seorang dokter yang keluar dari ruang pemeriksaan.
"iya dok, gimana dok?"
"mari pak ikut ke ruangan saya, ada beberapa hal yang harus kita diskusikan"
Tau pun mengikuti langkah dokter tersebut menuju ruangan yang tak jauh dari sana.
"jadi begini pak, saat ini sudah terjadi pembuahan namun sangat disayangkan karena perkembangannya terjadi diluar kandungan itu sendiri, jadi mau tidak mau kita harus segera mengeluarkan janin tersebut agar tidak memperparah kondisi tubuh pasien, saat ini kami juga sedang mempersiapkan ruangan untuk tindakan lebih lanjut" jelas dokter tersebut yang membuat Tay termenung.
"kami juga ingin menyampaikan dari hasil pemeriksaan, kondisi tubuh pasien tidak maksimal untuk melakukan pembuahan secara alami, masih ada kemungkinan untuk kembali hamil dikemudian hari dengan cara alami, namun kemungkinan itu sangatlah kecil pak" sambung dokter tersebut.
"apapun itu saat ini tolong selamatkan New dok, saya mohon" ujar Tay.
"kami akan melakukan yang terbaik pak"
Setelah percakapan itu, Tay kembali duduk dikursi ruang tunggu, pikirannya sudah sangat kacau mengingat kondisi New sekarang, ditambah lagi nanti ketika New tau apa yang terjadi padanya.
Air mata pria itu mengalir begitu saja, ia menundukkan wajahnya menyembunyikan air mata yang jatuh membasahi pipinya, namun tidak dengan isakan lirih Tay yang tak sanggup untuk ia redam sendirian.
Satu-satunya orang yang ada dipikiran Tay untuk membantunya menjaga New hanyalah Mew.
Mew
Mew
Yoi
Udah baikan lu sama mochi?
Gimana surprise nya?
Suka ga dia sama dinner romantis yang lu siapin?Gue dirumah sakit sekarang
Sorry MewMaksudnya apa?
Tay?
Jelasin sekarang
Kenapa?
Lu kenapa?
New kenapa?...
Handphone Tay langsung berdering menandakan panggilan masuk yang tak lain dari sang kakak ipar.
Tay pun menjawab panggilan telfon itu dan langsung menjelaskan apa yang terjadi pada Mew sambil terisak menangis.
"pastiin New pulih dulu baru balik, gue cari tiket penerbangan terakhir buat malem ini, paling lama gue kesana pake pesawat pagi, lu tenang ya gue yakin kalian bisa menghadapi ini semua, jangan biarin pikiran lu kosong Tay, gue percayain New sama lu, dan gue percaya lu bisa, gue akan kesana secepat mungkin, jangan khawatir karena lu sama New punya gue" ujar Mew menenangkan sahabatnya itu sebelum memutuskan panggilan telfon mereka.
Tay menghela nafasnya berat, kini tubuhnya seperti melayang terombang-ambing begitu saja.
"tenang Tay tenang" bisik Tay pada dirinya sendiri.
"New butuh gue, New butuh gue"
Tay terus berusaha menenangkan dirinya sendiri sambil terus menatap khawatir kearah pintu ruangan didepannya.
Off
Sorry Tay gue tau dari Mew karena dia minta tolong gue buat nyari tiket untuk penerbangan malam ini
Lu tenang ya, gue yakin kalian baik-baik aja, lu ga sendirian Tay
Gue malem ini berangkat bareng Mew
Semuanya bakalan baik-baik aja