Prolog

3 0 0
                                    

"Selamat menempuh hidup baru masa remajaku"
Tertulis di belakang Amplop berwarna putih bergaris kan merah-biru di pinggirannya yang di tulis oleh Arga, dia termenung dikamarnya sambil memilih baju yang akan ia kenakan di pesta pernikahan masa lalunya itu.
"Ga, ayo." Suara itu, terdengar dari balik pintu kamar Arga.
"Iya, bentar." jawab Arga, sembari memakai baju yang telah ia pilih.
Dari beberapa pilihan baju nya, dia memilih baju kemeja berlengan panjang dengan warna biru muda. Setelah itu dia pergi bersama Boby,Coky dan Desta untuk memenuhi undangan masa lalu kawanya itu. Eva, namanya.
Eva adalah masa lalu Arga yang  membuatnya berubah 180 drajat dari sebelumnya dan Eva adalah cinta pertama bagi Arga, Eva yang sudah membuatnya menjadi seseorang lebih baik dari sebelumnya.
Arga Budi Centoza adalah Anak yang selama bersekolah selalu membolos sekolah, selalu kesal para guru karena tingkah nya bahkan dalam satu minggu dia hanya masuk 2-3 hari.
Arga selalu mendapat rangking terendah dalam kelas nya dan karena kelakuannya, orang tua nya selalu bolak-balik ke sekolah memenuhi panggilan kepala sekolah. Hukuman sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Arga, bersama kawan-kawannya yaitu Boby,Coky dan Desta. Mereka sering membuat onar salah satu nya menjahili siswa perempuan dikelas nya, tidak hanya itu kenakalan Arga dan Kawan-kawannya itu meluas hingga sekolah lain terkena imbasnya.
Mereka bertauran hingga menyebabkan salah seorang murid dari kelas lain terluka parah dan tindakan dari kepala sekolah adalah mengeluarkannya dari sekolah, namun orang tua Arga memohon agar Arga diberi kesempatan.
"Saya, mohon pak" Bujuk Farida, Ibu Arga sambil meneteskan air mata membuat Pak Ridho tertegun. "Baiklah, tapi ini kesempatan terakhir ya Bu Farida?" Tanya Kepala Sekolah sambil melirik tajam ke arah Arga yang duduk disamping Ibu nya.
"Terima kasih, ya pak." Ucap Farida kepada kepala sekolah. "Dengarkan itu Arga!" Kata Ridho dengan nada yang agak meninggi, sambil menunjukan telunjuk nya ke arah wajah Arga. "Kamu tidak kasihan pada Ibumu?" Tambah Ridho sambil menggelengkan kepala.
Arga hanya diam.
"Ya sudah kembali ke kelas" Ucap Kepala Sekolah itu sambil, menghela nafas. "ouh iya Bu Farida, saya sarankan supaya Arga dapat merubah kelakuannya itu, ya demi dia juga." Tambah Nya lagi.
"Baik, Pak. Sekali lagi terima kasih yah saya permisi." Ucap Farida sambil menuntun anak nya itu, dengan berderai air mata.
"Seharusnya, Mama tidak usah begitu.Biarin ajah Arga di keluarin."Arga membuka pembicaraan setelah terdiam cukup lama."Kamu tidak boleh begitu Arga, pendidikan itu sangat penting dan Mama mohon sama kamu belajar dengan baik ya Nak." Ucap Farida menasehati Arga dengan penuh kesabaran, seperti lelah dengan tingkah laku anak nya itu.
Setelah itu mereka keluar dari kantor, Arga kembali ke kelas sedangkan Ibu nya pergi pulang bersama supirnya.Kebetulah Jodi-Ayah Arga sedang ada meeting dengan klian nya di kantor, sehingga tidak bisa menemani Farida.
Ketika dikelas Arga disambut cemas oleh kawan-kawanya, suasan kelas yang bising tiba-tiba hening setelah Arga berada di depan pintu.Terdengar suara dari segerombolan geng wanita berbisik tuh lihat, anak nakal itu pasti dikluarin suara itu sangat pelan tapi Arga mendengarnya dengan jelas sambil melirik ke arah gerombolan itu. Arga duduk di tempatnya yang terletak di baris ke dua dari belakang disambut oleh kawan-kawannya menanyakan bagaimana hasil rapat tadi dikantor, dia menghela nafas dengan rambut yang amburacak dan baju yang keluar dari batas ikat pinggang.
"Gimana, Ga?"tanya Boby penasaran.
"Aman."kata Arga tenang.Boby,Coky dan Desta senang mendengar perkata'an dari kawannya ini, sebelum pertanyaan dilontarkan lebih banyak lagi oleh kawan-kawannya itu tiba-tiba guru masuk dan memecah kerumanan mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak"kata Pak Sucipto membuka kelas.
"Selamat pagi pak." Semua Sisawa menjawab serentak. Tidak dengan Anak satu ini, tubuh nya terbaring di meja dan mendengkur dan wanita yang di samping nya melihat dan mendengar.
Kelas pun di mulai dan, yang di lakukan Arga malah tidur dikelas dengan di tutupi buku pelajaran.Tiba-tiba salah satu murid cewe melemparinya dengan sobekan kertas dan membuat Arga terbangun.
"Heh, bangun!" bisik Cewek itu, dengan terus melemparinnya dengan sobekan kertas. Arga masih tidak bangun, Dia tidak menyerah. Hingga akhirnya manusia paling malas didunia ini bangun dari tidurnya.
"Apa'an Sih?"Arga terbangun tetapi setelah itu tidur lagi. Seketika cewek itu berdiri dan mengangkat tangan, dengan lantang iya mengatakan..
"Ma'af pak, Arga tidur dikelas!" teriak cewek itu membuat gaduh suasan kelas.
Eittth, sebenarnya siapa sih cewek ini?
Dia adalah cewek yang selalu mengganggu di kehidupan Arga dia sejak duduk dibangku kelas X(sepuluh) namanya, Eva Fitriyani Gabriela.
Dia mengganggu bukan karena tanpa alasan, tapi dari sejak awal masuk sekolah Arga adalah orang pertama yang mengganggunya duluan. Contoh nya waktu Eva di kantin pas masih kelas X."Ga! balikin." Eva mencoba meraih bekalnya, yang dipegang Arga dan dengan sengaja meledek nya karena Tubuh Eva lebih pendek dari Arga.
Atau kejadian pas di toilet, Dia di kerjain oleh Arga dan teman-temannya dengan mengunci toilet dari luar ketika ia didalam. "Heh! siapa nih yang ngungci'in Gua!" teriak Eva di dalam toilet dan Arga hanya tertawa kecil serta kawan-kawannya. Sejak sa'at itu lah Eva sangat membenci Cowok brandalan itu.
"Arga Budi Centoza!" guru itu memanggil namanya sontak membuat Arga terngiak dan bangun dari tidurnya. "Kamu ini, malah tidur dikelas!Sebagai hukumannya sekarang pergi ke lapangan berdiri sampai pelajaran selesai!" Dengan mata melirik wanita itu, Arga berjalan keluar kelas dengan tatapan kebencian. Dari sejak pertama masuk sekolah memang Arga juga tidak menyukai cewek yang selalu menggagu nya itu, karena mungkin hanya Eva yang berani menentangnya. Setelah kejadian yang dialami Arga dan Eva di gudang pada sa'at itu, mungkin Arga tidak benar-benar membencinya tapi dia juga bingung dengan perasa'annya sendiri.
"Heh!Lo ngapain disitu?" Tanya Arga sembari meledek dan mencoba menguncinya di gudang sekolah yang berada tak jauh dari ruang kantor para guru. Lalu tiba-tiba Eva memukul dari belakang dan membuat Arga jatuh mundur dan menimpa Tubuh Eva dan mereka saling menatap satu sama lain.
Saat ini Arga baru kelas XI(Sebelas), namun sudah banyak kasus yang di perbuat bahkan sudah sering mengungjungi ruang BK(Bimbingan Korseling) beberapa kali dan ini kejadian yang sangat parah dan masih di ma'afkan oleh pihak sekolah.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang