Pernikahan Boby

0 0 0
                                    

Hari senin pagi kira-kira pukul sembilan Arga tidak masuk kantor hari ini, karena ia mau menghadiri pernikahan sahabatnya itu di temani Clara.ia sengaja datang lebih awal karena mencegah kemacetan yang setiap hari terjadi di Ibu Kota, setelah sudah siap ia menuju mobilnya lalu berangkat untuk menjemput Clara.Dalam perjalanan ia memikirkan apakah nanti ia akan sempat bertemu Eva?dalam pikirannya, tak lama ia sampai di depan Rumah Clara.
Arga mengambil ponselnya, lalu menelfon Clara agar keluar rumah karena dirinya sudah sampai.Tak lama, Clara pun datang menuju mobilnya berada."Ma'af, lama ya?" Ucap Clara sembari masuk mobil, ia tampak lebih cantik dari biasanya dengan gaun yang di pakai itu."Gak, juga.Ayo berangkat." Jawab Arga sembari mengarahkan pandangan matanya menuju kedepan, mereka pun berangkat.
Didalam Rumah Eva berpamitan, kepada Fatimah."Mah, Aku berangkat dulu ya?" Ucap Eva sembari mencari ponselnya untuk menghubungi Aldo, Eva pun menemukan ponselnya dan menghubungi Aldo.Ia sengaja berangkat pagi karena jarak yang lumayan jauh dari Bandung ke Jakarta setidaknya membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat jam jika tidak macet, makanya ia berangkat lebih awal.
Setelah menelfon Aldo, ia menunggu di depan terasnya.Tak lama Aldo pun datang, Aldo langsung memutar balikan mobilnya."Ayo, masuk." Ucap Aldo, sembari membukakan pintu mobilnya."Iya." Jawab Eva, sembari masuk ke dalam mobil.Mereka pun berangkat, dalam perjalanan mereka berbincang-bincang.
Di tempat Boby, tamu sudah mulai berdatangan.Mereka pun terlihat sangat sibuk menyapa para tamu, disana sudah ada Vani, Desta,Rita dan Choky yang datang lebih awal karena sekalian membantu Boby dan Rani."Selamat, ya." Ucap salah satu tamu, yang tak lain kebanyakan yang datang dari para kaka kelas beserta para Guru-Guru.
Waktu menunjukan pukul dua belas siang, Arga sedang dalam perjalanan.Benar saja hari itu jalan padat sekali sehingga mengakibatkan kemacetan yang panjang, mereka tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu.
Eva dan Aldo mengalami hal yang sama, bahkan di jalan Tol yang menghubungkan kota jakarta dengan Bandung pun mengalami kemaceta yang cukup panjang.
Mungkin karena hari ini tanggal merah, makanya banyak yang berlalu lalang di jalan.Ada yang ingin berpiknik, atau sekedar keluar.Entah lah yang jelas mereka punya kepentingan masing-masing, namun hari masih siang, mereka masih punya waktu yang sangat panjang.
Waktu menunjukan pukul dua siang, akhirnya Arga dan Clara dapat terbebas dari kemacetan mereka pun melanjutkam perjalanan.Arga dan Clara sampai terlebih dahulu dibandingkan Eva dan Aldo karena mereka dari luar kota, Arga dan Clara sampai pada pukul tiga sore.Mereka pun masuk dan langsung memberi selamat kepada pasangan pengantin yang sedang berbahagia itu, di sambut dengan senyuman para pengantin."Selamat, Bob.Sebentar lagi bisa indehoy nih." Ucap Arga tertawa sembari menjabat tangan kawannya itu, lalu menjabat Rani."Ah, Elu Ga bisa ajah." Jawab Boby sembari tertawa kecil.Dari belakang disusul Oleh Clara yang mengucapkan selamat kepada mereka berdua, Clara pun menjabat tangan mereka berdua.
Tak lupa setelah mereka bertemu sang pengantin, setelah itu Arga dan Clara menyapa kawan-kawannya yang lain sembari memperkenalkan Clara."Ga, sini." Seru Choky dan Desta, lalu Arga dan Clara mendekat dan berbincang-bincang di salah satu meja yang sudah mereka persiapkan."Kenalin, ini Clara." Clara pun menjabat tangan mereka, disana juga ada Vani dan Rita."Ku kira sama..." Belum sempat melanjutkan Vani menyetop ucapan Desta yang hampir keceplosan.Arga langsung mengerti, dan menerangkannya pada mereka."Gak papa kok, ya mungkin bukan jodohnya.Toh sekarang kami sudah punya pasangan masing-masing." Jawab Arga menjelaskan."Ngomong-ngomong Eva belum datang?" Ucap Choky."Mungkin, terkena macet juga." Ucap Arga.
Tak lama Eva dan Aldo datang, mereka datang tepat pukul empat satu jam lebih lambat dari Arga."Itu dia, panjang umur tuh anak." Ucap Vani sembari menunjuk ke arah Eva dan Clara.Arga terdiam sejenak karena Eva terlihat bagitu cantik dengan gaun sederhana namun terkesan mewah dengan warna kesuka'annya yaitu biru laut, dengan anting-anting yang di rasa cukup senada dengan bajunya itu membuat penampilannya begitu sempurna.
Eva dan Aldo masuk dan mengucapkan selamat kepada Boby dan Rani, sembari menjabat tangan dan memberikan kado yang berada di tangannya."Selamat ya, Bob." Ucap Eva."Selamat, ya Ran." Tambah Eva dengan mencium pipi Rani, di ikuti oleh Aldo."Iya, makasih Va." Ucap Boby."Cepet nyusul, ya Va."Ucap Rani. Lalu mereka di arahkan pada tempat yang sudah di persiapkan, yang di mana terdapat yang lainnya juga yang sudah menunggunya.
Eva dan Aldo menghampir mereka yang sedari tadi sudah datang, Eva memeluk Vani dan Rita.Lalu menyalami Desta,Choky, Arga dan Clara."Wah Eva, kamu cantik banget hari ini." Ucap Vani."Makasih, kamu juga cantik ko." Jawab Eva sembari tersenyum."Perkenalkan, ini Aldo." Lalu Aldo menyalami mereka semua, termasuk Arga dan Clara yang sebelumnya sudah mengetahuinya.
Mereka berbincang-bincang, tak bosan mereka mengingat masa-masa SMA mereka.Banyak kejadian-kejadian yang mereka tak bisa lupakan, mereka tertawa sekaligus bersedih ya terutama kisah Arga dan Eva yang bagi mereka adalah bagian dari kisah mereka karena mereka ada di dalamnya.Melihat Eva tertawa begitu lepas Arga sudah senang, meski tak dapat melihatnya tertawa setiap hari itu sudah cukup baginya.
Arga tidak pernah menyesali bahwa ia pernah mengenal dan dekat dengannya, bagi Arga karena dia lah Arga bisa hidup lebih baik karena dia lah ia banyak belajar banyak hal.Dalam benaknya tidak mengapa kita tidak di persatukan dengan orang yang kita cintai, namun jika perpisahan itu dapat membuat nya semakin bijak dalam berbuat sesuatu atau perpisahan itu membuat seseorang menjadi lebih baik.
Ya yang terpenting baginya adalah kita masih bisa melihat orang yang kita cintai berbahagia, meski bukan dari dirinya kebahagia'an itu terjadi.Baginya juga antara dirinya dan Eva tidak ada rasa benci, ya seperti biasa saja masih saling menghubungi.Yang membuat nya menyesal adalah rasa ego yang begitu tinggi, yang ia tidak bisa kendalikan dan karena itu juga mereka menjadi mis komunikasi dan akhirnya seperti ini.
Setelah para tamu undangan tidak ada lagi, Boby dan Rani menemui mereka semua yang sedari tadi menunggu sembari berbincang-bincang.Mereka pun berbincang kembali setelah Boby dan Rani bergabung, suasana ini lah yang membuatnya mereka merindukannya.Mereka akan tetap seperti ini sampai mereka benar-benar dewasa sepenuhnya, mereka berharap hubungan pertemanan mereka akan panjang sampai kake-nenek nanti.
mereka juga berharap, apa pun yang terjadi kedepannya mereka akan tetap saling menjaga, melindungi dan berbagi.Setelah mereka berbincang-bincang mereka pun menikmati hidangan-hidangan yang tersedia di parasmanan.Setelah itu mereka berpamitan karena waktu sudah menunjukan pukul delapan, karena masing-masing dari mereka juga jauh-jauh terutama Eva dan Aldo jadi mereka pulang duluan disusul yang lainnya juga.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang