Tepat tanggal 14 februari Arga dan Clara melangsungkan pernikahannya yang di gelar secara sederhana di salah satu gedung yang ada di Jakarta, terlihat Arga sedang memakai pakaian yang dibelinya tempo hari untuk acara pernikahannya.Terlihat Arga sangat gugup dimana dia harus menikah hari ini, dia harus benar-benar melupakan Eva.Jodi dari balik pintu datang menghampiri Arga, dengan bertanya apakah dirinya sudah siap atau belum.
Undangan telah tersebar sebelum hari ini, dan tentunya Eva pun sudah mendapatkannya.Namun, Arga tidak tahu apakah Eva akan datang atau tidak. Hari masih sangat pagi, Arga meminta pendapat pada Jodi tentang apa yang ia kenakan."Gimana Pah? udah cocok?" Jodi tersenyum."Udah ko, anak Papah kan sudah ganteng jadi tak perlu banyak aksesoris." Ucap Jodi.Lalu mereka keluar untuk menemui para tamu yang sedari tadi menunggu mereka, disana ada banyak orang namun sebagian saja yang ikut ke masjid untuk acara ijab kabul dan sebagian lagi menuju Gedung mempersiapkan pesta setelah acara ijab kabul selesai.
yang ikut ke acara ijab kabul hanya Arga, jodi,Boby,Desta,Chocky,Rani,Vani, Rita dan Warga yang membawa barang seserahan.Clara beserta keluarga nya sudah ada di masjid, sedang menunggu kedatangan Arga.Sungguh ia sangat merasa gugup, karena Eva dan Rehan belum datang juga.Setelah semuanya siap Mereka pun berangkat, dengan setidaknya ada 3 mobil.
Di rumah Rehan, terlihat Rehan sedang bersiap-siap sembari menekan nomor Siska kemudian menghubunginya.Dimalam sebelumnya Eva sudah mengasih kabar jika mereka pergi bersama, jadi Setelah ini Rehan akan ke rumah Eva bersama Siska.Mawar memutuskan untuk tidak ikut, karena sedang ada acara keluarga.
Telfon darinya tak kunjung di angkat Oleh Siska, membuat Rehan kebingungan lalu ia mencoba langsung kerumah Siska untuk menjeputnya.
Setelah sampai Rehan bertemu kedua orang tuanya Siska dan bertanya apakah Siska ada atau tidak."Mari silahkan masuk nak Rehan." Ucap Ibunya Siska."Apakah Siska sudah siap?Tan." Tanya Rehan sembari duduk."Soalnya, dia tidak menjawab telfon saya." Tambah rehan." katanya tadi ia telat bangun, makanya baru saja mandi." Jawab Ibunya itu."Sambil menunggu Siska, nak Rehan mau Ibu bikinkan minum?" Tanya Wanita setengah tua itu."Boleh, kalo tidak merepotkan." Jawab Rehan.Lalu Wanita itu pun pergi untuk mengambilkan minum untuk Rehan.Hari itu Rehan tak bertemu Ayah nya siska karena Ayah nya Siska sedang berada di luar kota.Setelah beberapa sa'at wanita itu pun kembali dengan membawa secangkir teh hangat."Silahkan diminum." Ucap wanita itu.Rehan meminumnya, tak lama Siska pun menghampirinya."Yuk ? ma'af tadi Aku telat bangun." Ucap Siska sembari tertawa kecil." Tan, saya dan Siska pergi dulu ya." Ucap Rehan pamit lalu mereka pergi untuk menjemput Eva.
Didalam perjalanan Rehan memuji penampilan Siska, dengan setelan pakaian yang ke kinian namun tetap anggun.Tiba-tiba ponsel Siska berbunyi, lalu ia melihat nomor yang tertera pada ponselnya itu adalah nomor Eva."Hallo?" Ucap Siska membuka percakapan.Namun suara nya bukan suara Eva melainkan seperti suara bapak-bapak , lalu suara dalam telfon itu menjelaskan bahwa Eva sedang berada di rumah sakit.Ternyata suara itu adalah suara Gilang, yang meng infokan bahwa Eva tak bisa ikut bersama Rehan dan Siska.Setelah itu Gilang menutup telfonnya dan mengirimkan pesan alamat rumah sakitnya, jika ingin mengunjungi Eva."Kenapa sis? apa yang terjadi?" Tanya Rehan penasaran."Kita harus kerumah sakit dulu, Eva kecelaka'an." Jawab Siska sedikit panik.Lalu mereka pun menuju Rumah sakit yang berikan alamatnya oleh Gilang, Rehan pun segera menancap gas mobilnya itu.
Di sebuag ruangan Eva tertidur karena habis meminum obat, diteman Gilang,Mery dan Fatimah.Tak lama Rehan dan Siska pun datang, dan bertanya pada mereka."Apa yang terjadi?Eva kecelaka'an dimana?" Tanya Siska pada Fatimah."Jadi tadi Eva bantuin saya ke pasar, tapi sa'at menuju kerumah tiba-tiba ada mobil yang menyerempet kami." Ucap Fatimah." Terus Eva gak papa kan?bu?" Tanya Rehan."Kata Dokter tidak apa-apa hanya kaget saja." Jawab Gilang." Tadi sebelum tidur, Eva berpesan jika ia tidak bisa ikut kalian." Ucap Mery.Rehan dan Siska pun tersenyum, setelah mengetahui Eva baik-baik saja maka mereka melanjutkan perjalan dan berpamitan pada Gilang, Fatimah dan Mary.
Disisi lain rombongan Arga sudah sampai di masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya itu, lalu mereka semua turun dan masuk masjid yang didalam nya ada Clara beserta keluarganya.Setelah masuk, merkea di sambut oleh pihak keluarga dari Clara dan duduk di tempat yang sudah disediakan.Arga mendekati tempat dimana ijab kabul dilaksanakan, dihadapannya kini ada Clara dan Pak penghulu yang di mewakili dari keluarga Clara untuk menikahkan Clara dengan Arga. "Karena mempelai pria sudah datang maka acara ini saya mulaikan." Ucap Penghulu itu dibarengi dengan Do'a sebagai pembuka.Arga terlihat sangat gugup melihat sekitar tidak ada Eva, apakah dia tidak datang?pikirnya.
"Mari kita mulaikan." Ucap Penghulu itu sembari memegang tangan Arga dan mengucapkan yang biasa di ucapkan pada acara pernikahan.Setelah Penghulu mengucapkan kalimat itu, lalu Arga menjawabnya."Saya terima nikah dan kawinnya Clara Agustin binti......" Arga terdiam, ia lupa nama bapak nya Clara.Lalu Penghulu mengulangi kalimatnya, sedangkan Arga menarik nafasnya dalam-dalam.Setelah Penghulu selesai dengan kalimatnya Arga menjawab lagi."Saya terima nikah dan kawinnya Eva, Eh .." Semua terengah, Arga salah menyebutkan nama Clara menjadi Eva.Clara pun tampak cemberut."Fokus ya nak Arga." Ucap Penghulu itu. Penghulu itu mengulangi kalimatnya lagi, lalu Arga bersiap-siap menjawabnya."Saya terima nikah dan kawinnya Clara Agustin binti Nurdin, dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Arga kali ini menyebutkanya dengan benar dan lantang."Gimana, sah?" Tanya Penghulu kepada para saksi, para saksi pun menjawab."Sah."
Acara pun di tutup dengan Bismillah , Setelah Acara selesai Arga memeluk jodi begitu pun Clara yang memeluk Ayah dan Ibunya itu.Setelah itu Arga memeluk Clara yang sekarang telah menjadi Istrinya itu.Sungguh Arga tak tahu apakah harus senang atau tidak, yang jelas sa'at itu ia fokus kepada Eva yang tidak hadir dan bertanya-tanya pada hatinya.Setelah itu mereka semua pergi menuju gedung ,yang telah di persiapkan untuk acara resepsi pernikahan mereka.
Didalam mobil Rehan melihat jam pada pergelangan tangannya, yang menunjukan pukul 2 siang, tiba-tiba ia melihat seperti Aldo yang sedang mengendarai mobil.Lalu ia berhenti sejenak untuk memberitahukan bahwa Eva berada di rumah sakit."Bang Aldo." Teriak Rehan sembari membuka kaca mobilnya."Eh Rehan." Lalu Rehan menjelaskan bahwa Eva sedang berada di rumah sakit, Rehan memberikan alamat nya pada Aldo.
Setelah iru mereka melanjutkan perjalanan mereka, dijalan tidak macet jadi lancar.Setelah menempuh waktu kira kira dua jam, akhinya Mereka sampai di gedung yang di konfirmasikan Arga pada nya.Mereka turun dari mobil dan menuju ke lantai tiga tempat dimana mereka menyewa ruangannya, Setelah sampai mereka melihat Arga sedang melakukan pengambilan gambar.Melihat kedatangan mereka, Arga dan Clara menghentikannya dan menyambut mereka."Selamat ya Ga." Ucap Rehan di ikuti Siska dibelakangnya."Silahkan duduk, nikmati hidangan yang ada jangan malu-malu." Ucap Arga. Lalu mereka pergi ke tempat makanan berada bersama yang lain."Bentar aku kesana dulu ya yank." Ucap Arga pada Clara, lalu Arga pergi menuju Rehan berada dan menanyakan soal Eva."Han, Eva gak datang?" Tanya Arga penasaran."Enggak, dia lagi di Rumah sakit." Arga kaget."Sakit apa Dia?" Tanya Arga."Kecelaka'an, tadi ia juga bilang ma'af gak bisa datang katanya." Jawab Siska. Semua teman-teman Eva panik."Trus gimana kondisi dia?" Tanya Rany."Baik-baik ajah cuma luka dikit." Jawab Rehan."Syukurlah." Ucap Vani. lalu mereka kembali melanjutkan acaranya, mereka semua bergantian untuk berfoto bersama pengantin.
Dirumah sakit terlihat Aldo sedang berada disamping Eva, karena Fatimah, Gilang dan Mery pamit dan menitipkan Eva padanya.Dalam tidurnya Eva tiba-tiba meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"
Teen FictionBerawal dari Eva siswi pintar yang disuruh gurunya mengajari Arga seorang siswa brandalan karena akan mendekati ujian mengantarkan mereka ke dalam kisah yang rumit.