Canggung

0 0 0
                                    

Paginya Eva segera bersiap-siap masuk kantor, pasti akan canggung nanti bertemu Arga.Sebelum berangkat Eva sarapan dulu, dengan sepiring sayuran yang dimasakan nya.Tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata itu Arga.Eva sedikit bingung apakah harus menjawabnya atau tidak, ia putuskan untuk menjawabnya."Hallo?" Ucap Eva membuka percakapan, Arga menghubungi Eva hanya untuk mengingatkan nya jika jangan sampai terlambat di hari pertamanya.Eva mengiyakan setelah itu ia menutup telfonnya, dan melanjutkan sarapannya.
Disisi lain, Arga sedang bersiap-siap sarapan bersama yang lainnya.Ia berkaca apakah dirinya sudah rapih atau belum, karena ia ingin terlihat rapih di depan Eva.Arga pun sepertinya merasa canggung sekali, namun diposisinya sekarang dia harus bersikap profesional tidak boleh melibatkan perasa'an."Arga, sarapan dulu nak." Ucap Farida."Iya, Mah." Jawab Arga sembari keluar dari kamarnya, lalu ia memastikan pakaiannya sempurna.
Setelah Sarapan, Arga bersiap ke kantor."Lang, mobilnya sudah siap kah?" Tanya Arga memastikan, lalu ia menuju mobilnya yang ada didepan rumah."Siap." Jawab Gilang, sembari membukakan pintu. Setelah itu mereka berangkat, dengan perasa'an gugup iya menarik nafas."Lang kita jemput Eva ya." Gilang mengangguk.
Setelah selesai sarapan ia pergi menuju depan kontrakanya untuk mencari angkot, namun setelah menunggu lama belum ada yang lewat.Dia melihat jam pada lengan kirinya, waktunya lima belas menit lagi jika tidak bergegas dia akan terlambat.Tiba-tiba Mobil Arga berhenti tepat didepanya, Eva sedikit bingung."Ayo cepet, nanti terlambat." Ucap Arga sembari membuka kaca mobil, dan mengeluarkan sedikit kepalanya."Malah bengong, ayok."Ucap Arga sembari membuka pintu mobilnya."I-iya." Eva masuk dengan sedikit malu-malu.Eva sebenarnya bingung mengapa Arga bersikap seperti itu padanya, ia merasa tidak enak.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, seperti orang yang baru saling mengenal.Gilang memperhatikan mereka dari kaca kecil yang tergantung didepannya, ia hanya tertawa kecil melihat mereka berdua.Setelah perjalanan kurang lebih sepuluh menit akhirnya mereka sampai, lalu merek turun bersama.Dengan perasa'an canggung mereka berjalan ke dalam kantor.Setelah sampai di ruangan, Arga mengajarkan hal-hal yang perlu dicatat setiap ada rapat perusaha'an.Sesekali mereka saling menatap, momen yang sudah lama mereka tak dapatkan selama berpisah dulu.Namun keduanya berusaha menjaga perasa'an mereka untuk biasa saja, sulit memang namun mereka harus terbiasa.
Di dalam mobil, Gilang mendapat telfon dari mery. Ya layaknya sepasang kekasih yang terpisahkan oleh jarak mereka rajin saling menanyakan kabar, sedang apa, lagi dimana dan lain-lain.Setelah berbincang-bincang lalu Gilang menutup telfonnya, ia pergi ke sebuah warung untuk sekedar meminum kopi dan menghisap rokoknya sembari menunggu Arga.Tiba-tiba ponselnya berdering, setelah di lihat rupanya itu dari Fatimah."Iya, Mah?" Ucap Gilang sembari menghisap rokoknya, Fatimah menanyakan apakah dia bertemu Eva apa tidak.Disini Fatimah tidak mengetahui jika ia bekerja di tempat Arga dan Eva juga, Gilang menjawab dia bertemu dan memberitahu pada Ibunya itu bahwa kabar Eva baik-baik saja.Ia sengaja tidak memberitahu Fatimah, supaya Ibunya tidak khawatir.
Disisi lain Clara sebenarnya sudah tahu jika Mantan dari kekasihnya itu adalah orang yang di temuinya tempo hari, ia juga tahu bahwa yang menggantikannya untuk sementara adalah Eva.Sebenarnya ia juga merasa cemburu, namun ia tahu Arga pasti bisa menjaga hatinya dengan baik.Clara yakin bahwa Arga juga bisa menjaga sikapnya, karena pada dasarnya rencananya selama ini sudah berhasil ia bisa memiliki Arga sepenuhnya.
Tiba-tiba ia teringat pada orang yang dulu membantunya, dan ia mencoba mencari tahu dimana keberada'annya.Setelah mendapatkan informasi iya langsung menuju lapas yang dimana tempat Rizky berada, ia ingin mengucapkan terima kasih padanya.Walau sedikit kasihan karena ia begitu bodoh sehingga bisa tertangkap, menurutnya cara Rizky begitu gegabah.
Setelah perjalanan kurang lebih ia sampai pada tempat dimana Rizky menjalani masa hukumannya, ia sedang berada di lapas Cipinang."Saya, kerabat dari Rizky saya mau bertemu dengannya." Ucap Clara pada salah satu penjaga tahanan, sembari menunggu ia meletakan makanan yang dibawanya sebagai tanda terimakasih.Setelah itu sang penjaga pun membawa Rizky ke ruang yang terbatasi oleh kaca yang cukup tebal itu, lalu Clara menemuinya."Apa kabar Rizky?" Ucap Clara dengan nada seperti mengejek, Rizky menjawab pertanya'an Clara dengan rasa emosi."Ngapain Lu kesini, hah?" Ucap Rizky, sembari sedikit mendekatkan wajahnya pada garis pembatas."Gua mau ngucapin terimakasih, berkat Elu Gua bisa ngedapetin Arga walaupun Gua sedikit kesal dengan perbuatab Lo pada Arga tapi tetap Gua hargai." Ucap Clara dengan menaikan nada bicaranya, lalu menyodorkan bungkusan yang dibawanya."Nih Gua ada makanan yang cukup enak dibandingkan disini." Tambah Clara. Setelah itu ia pergi meninggalkan Rizky begitu saja, itu membuat Rizky semakin marah sembari menggebrakan meja.
Didalam kantor, setelah Arga menjelaskan hal-hal tadi terdengar suara pintu yang mengetuk."Permisi, Pak." Ucap salah satu karyawati sembari membuka pintu."Ada beberapa berkas yang harus Bapak tanda tangi." Ucap karyawati itu sembari meletakan berkas nya di meja Arga."Makasih, ya." Ucap Arga, lalu karyawati itu pergi.Setelah itu Arga menyuruh Eva untuk mempelajari berkas-berkas mana saja yang perlu di tanda tangani, Eva membawa berkas itu dan mulai mempelajarinya.Disana terlihat bahwa perasa'an mereka sebenarnya tersiksa dengan keada'an ini, namun sekali lagi ini semua telah terjadi dan mereka harus menerimanya.
Tiba-tiba Arga mendengar suara ketukan pintu lagi, kali ini yang datang adalah managernya.Ia memberitahukan jika sebenrar lagi ada rapat dengan Clien nya, Lalu Arga mengangguk dan manager itu menunduk sembari membalikan badan.Arga menyuruh Eva untuk mempersiapkan beberapa berkas untuk rapat nanti, tentunya dengan didampingi Arga.Setelah semua siap, mereka pun pergi keruang rapat yang tidak jauh dari ruangannya.
"Baik, kita akan memulai rapat kita kali ini." Ucap Arga sembari mempresentasikan planing kerjanya untuk perusaha'an Clien nya itu, Eva pun mencoba sebisanya untuk mencatat hal-hal dibicarakan pada rapat tersebut.Meski agak sedikit bingung Eva mencoba agar tetap tenang dan mendengarkan setiap perkata'an yang di ucapkan para Clien itu dan mencatat hal-hal yang perlu dicatat.
Setelah selesai rapat, Arga menutup rapat tersebut." Sekian rapat kali ini, saya harap Anda semua memahami tujuan rapat kali ini saya ucapkan terimakasih." Lalu mereka pun satu persatu keluar dari ruangan, lalu Arga mengecek apa saja yang ditulis Sekertarisnya itu.Setelah semua selesai di cek, Arga memaklumi jika ada beberapa yang harus diperbaiki oleh Eva.
Setelah itu Arga mengajak Eva untuk pergi makan siang, bersama karyawan yang lainnya.Eva benar-benar gugup, namun Arga mencoba menenangkannya."Nanti juga terbiasa." Ucap Arga." Eva hanya menganggukan kepala.Mereka pun makan siang bersama yang lainnya, sambil berbincang-bincang."

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang