Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"

Wisata malam

Setelah selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan.Waktu menunjukan pukul 4 sore sebelum melakukan perjalanan terlebih dahulu mereka berfoto, karena sedari tadi mereka sibuk bermain sampai lupa untuk mengabadikan momen yang indah ini.Perjalanan selanjutnya adalah melihat seni tari kecak yang sangat khas dan terkenal yang ada di Bali, mereka pun masuk mobil dan berangakat menuju lokasi yang cukup jauh.
Tari Kecak merupakan salah satu kesenian tradisional khas Bali. kita bisa menyaksikan pertunjukan Tarian Kecak Uluwatu saat berkunjung ke sana. Tarian ini diciptakan pada tahun 1930 oleh seorang seniman tari Bali, Wayan Limbak. Ketika berlibur ke Bali, kita pun bisa menyaksikan pertunjukan Tari kecak sebagai hiburan yang sangat sayang jika dilewatkan.
Yang unik dari Tari Kecak Uluwatu adalah pertunjukan dilakukan di atas tebing di kawasan Pura Uluwatu. Dari atas tebing Uluwatu inilah, penyajian alam laut kian tampak indah dan memesona. Pantaslah jika kawasan Uluwatu ini tak pernah sepi oleh pengunjung.
Selain untuk datang ke Pura Uluwatu yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, tentu juga untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak yang dipentaskan setiap hari. Selain itu, Anda dapat menyaksikan keindahan sunset karena panggung pertunjukkan dirancang agar penonton bisa sekaligus melihat sunset.
Tari Kecak ini dimainkan oleh sekitar 50 orang penari. Para penari tersebut duduk melingkar sambil mengucapkan kata “cak-cak-cak-cak” dengan serentak. Drama yang dipentaskan mengusung cerita Ramayana. Oleh karenanya ada penari yanng berperan sebagai Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman serta Sugriwa.
Para penonton yang menyaksikan duduk melingkar dengan wisatawan yang lain. Semua penonton menghadap ke penari yang akan mementaskan pertunjukan Tari Kecak. Ada sebuah tungku di tengah-tengah penari sebagai perlengkapan pertunjukan.
Sebelum masuk ke lokasi Pura Uluwatu ini, wisatawan akan diminta untuk mengenakan kain selendang di pinggang. Jika kebetulan kita mengenakan pakaian pendek di atas lutut, maka harus menggunakan sarung. Hal ini dikarenakan Pura Uluwatu adalah lokasi yang suci dan untuk menghormati ketika berada di tempat peribadatan. Wanita yang sedang haid diperbolehkan untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak ini.
Jadwal pementasan Tari Kecak Uluwatu adalah setiap hari pada pukul 18.00 – 19.00 WITA. Anda bisa mendapatkan harga tiket termurah dengan menghubungi travel agen yang menyediakan paket wisata Tari Kecak Uluwatu. Tiket untuk anak-anak, diberlakukan bagi anak-anak yang berusia diatas tiga tahun. Yang masih di bawah tiga tahun tidak dipungut biaya tiket alias gratis.
Karena banyaknya wisatawan yang ingin menonton pertunjukan Tari Kecak Uluwatu ini, sebaiknya datang 1 jam lebih awal untuk memilih posisi tempat duduk yang strategis. Jika Anda tidak membeli tiket di agen perjalanan, Anda bisa membeli di depan panggung sebelum pertunjukan dimulai.
Tentu harga yang dikenakan sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh travel agent. Biasanya travel agent akan memberi harga khusus untuk pembelian tiket lebih dari 20 orang. Meski begitu, tiket ini cukup layak. Terutama karena pengalamannya yang memang tidak terlupakan.
Jika ingin menonton pertunjukan Tari Kecak Uluwatu, sebaiknya hindari akhir pekan. Karena dipastikan wisatawan yang ikut menyaksikan pertunjukan Tari Kecak akan penuh dan ramai. Anda bisa datang pada hari Senin atau Selasa, jika ingin lebih menikmati pertunjukan dengan posisi duduk yang lebih longgar karena penonton lebih sedikit yang datang.Tari Kecak Uluwatu dapat Andak saksikan di kawasan Pura Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Setelah jalan kurang lebih satu jam mereka pun sampai, karena acara nya masih lama yaitu sekitar satu jam lagi.Sambil menunggu mereka melihat pemandangan pantai dari atas bukit, dari atas bukit itu kita dapat melihat seluruh laut yang membentang."Eh, ini kan acaranya masih lama jadi kita foto-foto dulu yuk." Ucap Rehan.Mereka pun berfoto bergantian yang pertama Arga dan Clara, setelah itu Rehan dan Zen."Eh, kenapa Siska gak ikut?" Tanya Arga."Dia lagi liburan sama keluarganya, jadi Gue gak enak kalo ngajak dia juga." Jawab Rehan."Jadi semua juga libur yah?" Tanya Arga."Iyalah, masa beda." Jawab Rehan sambil ketawa.Arga berfikir dalam hatinya ia berkata 'berarti Eva juga libur, kira-kira dia liburan kemana ya?', 'Ah mikir apa sih Aku ini,lupain-lupain Arga! Rehan tahu apa maksud Arga tapi ia sengaja diam saja dan mengalihkan pertanya'an itu."Wah angin nya kenceng banget ya." Gumam Rehan.Lalu mereka bertiga berfoto bersama dengan kamera bagian depan yang ada pada ponsel Rehan."Nanti kirim ke watsup Gua ya." Ucap Arga.Rehan mengiayakan pertanya'an Arga, lalu Rehan melihat jam yang ada di ponselnya menunjukan waktu pukul setengah enam, lalu Rehan mengajak yang lain untuk masuk karena sebentar lagi acara mau dimulai.
"Om swastiatsu" Ucap penerima tamu yang berada di depan pintu masuk, yang berarti "Selamat datang" bisa juga seperti salam pada umat islam yaitu Assalamualaikum kurang lebih seperti itu.Untuk dapat masuk mereka terlebih dahulu membayar sejumlah uang untuk membayar tiket masuk, setelah membayar mereka masing-masing di beri selendang lalu setelah masuk mereka duduk melingkar dengan pengunjung lain yang kebetulan ingin menonton pertunjukan itu.Mereka melihat sekeliling, ternyata yang datang kesini bukan hanya wisatawan lokal namun wisatawan dari luar juga ada.
Terlihat didepan mereka sudah ada para lakon/penari yang berada di dekat api unggun yang besar, kebetulan posisi mereka duduk tak jauh dari penar sehingga mereka bisa melihat dengan jelas.Acara pun dimulai, mereka terlihat sangat menikmati tarian-tarian yang di bawakan para penari sambil mengucapkan "Cak,cak,cak." yang si ucapkan secara bersama'an antara penonton dengan penari.Diikuti dengan tarian yang yang diikuti penonton, sembari duduk bersila dengan mengayun kan tangan mereka se irama dengan tarian para penari.
Setelah kira kira satu jam, pementasan pun selesai lalu mereka berfoto dengan para penari sebelum di bubarkan.Mereka tampak sangat senang hari itu, setelah itu wisata di akhiri dengan makan malam di sebuah restoran yang berada di desa Gilimanuk."Gimana?mantep toh." Ucap Rehan."Mantep banget kaya macam olah raga ajah kita tadi." Jawab Arga."Iya sampe gobyos begini." Tambah Clara."Ya begitu lah mba." Ucap Zen."Ya sudah pasti laper toh, abis gerak gerak tadi." Ucap Rehan."Kita makan di tempat yang Gue rekomended banget pokoknya, Gue yang terakhtiir jangan khawatir." Ucap Rehan sembari tertawa.
Mereka pun berangkat, waktu menunjukan pukul tujuh malam perjalanan kesana kira-kira butuh waktu setengah jam jika dari sini.Setelah melakukan perjalanan mereka pun sampai, Disalah satu Restoran dengan menu andalan yaitu Ayam betutu."Mas pesan Ayam betutu empat porsi yah." Ucap Rehan."Minumnya mau apa?" Tanya Rehan."Gue es jeruk ajah." Jawab Arga."Samain ajh." Jawab Clara."Gue es jeruk nipis." Jawab Zen."Wah malam-malam gini pasa minum es, saya jerung hangat ajah mas." Setelah mencatat pesanan mereka, pelayan pun pergi.
"Han,zen makasih ya.tapi ngomong-ngomong zen ini masih sekolah atau kerja?" Ucap Arga."Gue? masih kuliah." Jawab Zen.
Lalu mereka berbincang-bincang sambil menunggu hidangan mereka matang.Tak lama pesanan mereka pun datang, kalo dilihat dari bentuk nya kira-kira Ayam betutu ini mirip sama Ayam penyet cuma beda nya di sambal sama di kasih taburan rempah kaya serundeng gitu.
Mereka pun menikmatinya dengan lahap, selain ayamnya empuk sambal nya juga mempengaruhi rasa si ayam nya.Juga porsinya lebih besar dari porsi ayam penyet dan lalapan nya juga kumplit banget.Setelah mereka selesai makan, mereka pun berpisah."Han, Zen makasih ya nanti main-main ajah ke jakarta." Ucap Arga."Iyah sama-sama, ya udah kita duluan yah.Kalian hati-hati." Ucap Rehan, Mereka pun pergi untuk pulang ke penginapan.Hari yang cukup menyenangkan bagi mereka di hari yang sepesial ini, karena mereka dapat melewati liburan yang sangat menyenangkan.Mereka mendapat pengalaman yang begitu luar biasa.