Candi Borobudur

0 0 0
                                    

Dalam perjalanan mereka berbincang-bincang, mereka berencana mengunjungi beberapa wisata yang ada di Jogja yang sayang banget jika dilewatkan sa'at ada di jogja.Karena Aldo tak begitu banyak tau maka dari itu ia membawa sepupunya Revi untuk menunjukannya, tempat pertama yang akan mereka kunjungi adalah Candi Borobudur.Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi agama Buddha yang dibangun di kawasan perbukitan. 
Mengacu pada konsep kosmologi Buddhis, Candi Borobudur diibaratkan sebagai Meru atau gunung yang menjadi penghubung antara surga dan dunia. Gunung ini berdiri di lokasi yang dikelilingi oleh gunung-gunung, laut, dan sungai-sungai besar.
Dengan pertimbangan itulah, Candi Borobudur dibangun di lokasinya saat ini, dengan posisi dikelilingi bukit, gunung, dan pegunungan, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Tidar, dan Pegunungan Menoreh. 
Di kawasan tersebut juga mengalir air dari sungai-sungai besar, seperti Sungai Elo, Progo, Sileng, dan danau purba Borobudur.
Borobudur adalah candi Budha terbesar pada masa abad ke-19, memiliki luas kira-kira 123 x 123 meter. 
Di lihat dari atas, Candi Borobudur terlihat berbentuk mandala raksasa, secara simbolis menggambarkan perjalanan manusia dari samsara menuju nirwana. 
Relief Candi Borobudur secara sempurna merefleksikan inti ajaran Budha, di mana dunia dibagi menjadi 3 tingkatan hidup yaitu Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia nyata), dan Arupadhatu (dunia roh). 
Tingkat paling bawah, Kamadhatu, terdiri dari 160 relief yang menggambarkan Karmawibhangga Sutra, hukum sebab akibat, ilustrasi tingkah laku manusia. 
Pada tingkat kedua, berisi relief patung-patung Budha, menggambarkan bahwa manusia dibebaskan dari hal-hal duniawi. Tingkat terakhir adalah Arupadhatu menggambarkan tempat tinggal dewa.
Berbentuk seperti piramida dengan tinggi kira-kira 29 meter dan terdiri lebih dari 500 patung Budha dan tersusun lebih dari 2 juta batu.
Untuk dapat masuk ke wisata tersebut total biaya yang harus dikluarkan sekitar 50 ribu per orang, untuk dapat menikmati apa saja yang ada di wisata Candi borobudur dapat dikunjungi mulai pukul delapan pagi sampai pukul tiga sore.
Aldo melirik jam yang ada di pergelangan tanganya, waktu menunjukan pukul delapan.Untuk sampai ke magelang membutuhkan waktu kurang lebih satu jam jadi diperkirakan mereka akan sampai di Wisata Candi Borobudur kurang lebih jan sembilan, Setelah lama berkendara mereka pun sampai.
Mereka turun dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk, dan membayar tiket.Setelah mendapatkan tiket mereka pun masuk dengan cara berjalan kaki, sebelum masuk mereka di beri kain samping sebagai tanda jika mereka sudah membayar tiket masuk yang nantinya akan dikembaikan jika mereka sudah selesai.
Mereka berjalan menyusuri sepanjang jalan, sembari berjalan mereka menyempatkan untuk berfoto.Setelah mengambil beberapa gambar,mereka melanjutkan perjalanan.Di sepanjang jalan menuju Candi Borobudur, mereka di suguhi dengan pemandangan yang sangat indah dan terlihat begitu alami.Setelah berjalan kurang lebih lima belas menit mereka pun sampai pada tujuan mereka yaitu Candi borobudur,untuk mencapai puncak mereka harus memanjat anak tangga yanh menjulang tinggi ke atas.Di setiap tingkatan ada beberapa Stupa dan dinding dinding nya yang bergambar, yang menunjukan sejarah Candi itu sendiri.
Memang betul bunyi pepatah yang bilang “No pain, no gain”. Karena usaha keras kira untuk “mendaki” tingkatan di objek ini akan dibayar dengan pemandangan yang indah saat kita tiba di puncak.
Dari area Rupadhatu, kita bisa melihat pemandangan alam Magelang dan Jogja dari atas. Belum lagi panorama indah Gunung Merbabu dan Merapi yang bisa terlihat jelas dari spot tersebut.
Pemandangan-pemandangan tadi akan lebih indah lagi jika dilihat pada pukul 17.00 WIB. Atau tepatnya saat sunset.
Demi memuaskan keingintahuan para wisatawan, pihak candi membangun beberapa museum yang menawarkan koleksi yang unik dan kuno. Museum museum tersebut adalah Museum Karmawibhangga, Samudraraksa, dan GUSBI (Galeri Unik dan Seni Borobudur).
Di Museum Karmawibhangga, kamu akan dapat versi lengkap cerita relief di bagian kamadhatu yang sengaja “disensor”. Di Samudraraksa, kamu akan belajar tentang kehidupan bahari nenek moyang Indonesia dulu lewat berbagai dokumen dan replika peralatan bahari jaman dulu.
Kedua museum tadi tidak memiliki tiket masuk alias gratis. Namun untuk GUSBI, kamu harus membayar tiket masuk Rp5.000/orang. Di dalamnya, kamu bisa menikmati barang barang kuno dan unik, serta film dokumenter tentang letusan Gunung Merapi.
Kalau lihat gajah, mungkin sering. Tapi kalau naik, sudah pernah belum? Kalau belum, kita enggak usah jauh jauh ke Way Kambas cuma buat naik gajah. Kita bisa mewujudkannya di tempat wisata Candi Borobudur.
Paket naik gajah yang ditawarkan di sini cukup terjangkau, Harga terendah ditawarkan mulai Rp50.000/orang selama 10 menit. Kalau mau lamaan dikit, silakan bayar Rp250.000/orang, maka kita bisa menaiki gajah tersebut selama 30 menit menuju rute yang telah ditentukan.
Jika takut naik, kamu bisa berfoto bersama gajah dengan membayar Rp10.000/foto atau memberinya makanan dengan membayar Rp15.000/makanan.
Tiba-tiba mereka melihat ada orang yang sedang naik gajah, Revi pun menyarankan agar Aldo dan Eva mencobanya.Mereka pun turun untuk mencobanya, dengan perasa'an gugup Eva menaiki gajah itu dengan di temani Aldo serta didampingi oleh pemandunya."Waaa.." Eva berteriak karena kaget, sewaktu gajahnya mulai berjalan.Eva berpegangan pada Arga dengan erat, mereka pun berkeliling menaiki gajah.
Revi hanya melihat mereka sembari duduk menunggu mereka kembali, bagi Revi hal-hal seperti itu sudah biasa baginya karena sedari kecil ia sering di ajak ke tempat ini oleh Ayah dan Ibu nya.
Melihat mereka begitu senang wajar saja karena Eva dan Aldo pun jarang untuk menikmatinya, meskipun Aldo dulunya pernah tinggal bersama Revi tapi ia jarang keluar bersamanya.
Setelah beberapa sa'at mereka kembali, Revi menghampiri mereka.Lalu mereka pun berfoto dengan objek gajah dibelakang mereka, setelah mengambil beberapa foto sang gajah pun pergi bersama pawangnya untuk menyewakan pada pengunjung lainnya.
"Kita ke puncak yuk?" Ucap Eva, Revi dan Aldo mengangguk lalu mereka kembali ke atas.Belum sampai puncak mereka sudah kelelahan, dan berhenti di beberapa anak tangga."Masih jauh gak sih." Ucap Eva."Masih mau lanjut?" Tanya Revi."Enggak sini aja deh, cape Aku." Melihat Eva dan Aldo yang kecapean, Revi tertawa kecil meski dirinya belum pernah sampai puncak namun ia berlagak seperti sudah pernah mencapainya."Ya sudah, kita abis ini lanjut saja ke tempat selanjutnya." Ucap Revi, Eva dan Aldo mengangguk tanda setuju dengan ajakan Revi.
Waktu menunjukan pukul sebelas, mereka pun turun dari Candi menuju pintu keluar.Sembari berjalan mereka berselfi ria, dengan berbagai pose yang menurut mereka kece pada sa'at itu.Setelah berjalan cukup jauh, mereka pun sampai pada tempat tadi waktu mereka membayar tiket.Mereka mengembalikan samping atau jarit yang mereka gunakan, setelah itu mereka keluar dari sana.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang