hari itu telah tiba, dimana Aldo dan Eva akan bertunangan hari ini, Eva merasa sangat gugup.Eva dan Fatimah sedang mempersiapkan untuk menyambut para tamu, Gilang dan mery juga ada untuk membantu acara adiknya itu."Selamat ya nak, sebentar lagi kamu akan bertunangan dengan nak Aldo." Ucap Fatimah."Mamah tau, yang kamu ingin kan adalah Arga tapi Aldo juga mama pikir orang yang baik." Tambah Fatimah.Eva merenung sebentar, ya benar apa yang dikatakan Ibunya itu Aldo adalah orang yang tepat dalam kondisi seperti ini Eva menyakinkan diri untuk menerima Aldo sepenuhnya."Jangan membuat mereka kecewa ya, nak." Ucap Fatimah.Eva mencoba tenang meski dalam hatinya ia tak tahu harus senang atau sedih, terlihat pada raut wajahnya yang di balut riasan-riasan sederhan."Va, semoga acaranya lancar ya." Ucap mery merasa senang karena adik iparnya itu akan meresmikan hubungannya dengan Aldo, Eva tersenyum."Iya, ka." Ucap Eva membalas ucapan dari kaka iparnya itu.
Ssetelah sekitar tiga puluh menit menunggu, Akhirnya keluarga Aldo datang dan di sambut oleh keluarga Eva.Eva menunggu didalam kamar sembari merenung sebentar sebelum akhirnya ia di panggil Fatimah."Eva, keluar nak." Ucap Fatimah pada putri bungsunya itu."Iya, Mah." Jawab Eva dari dalam kamar sembari membukakan pintu kamarnya.Sembari menarik nafas Eva keluar dengan gaun sederhana dan sedikit riasan yang menghiasi wajahnya, disambut oleh Aldo yang tampak senang karena Eva nampak cantik sekali dengan pakaian yang ia kenakan.Semua orang melihatnya, kini Eva menjadi pusat perhatian.Eva melangkahkan kaki nya menuju ruang dimana semua orang menunggunya, ia terlihat sangat cantik."Untuk mempersingkat acara, kami dari keluarga Aldo ingin meresmikan hubungan keduanya." Ucap Zaky paman dari Aldo, dan disaksikan oleh Ratna Ibu Aldo.Ayah Aldo tak bisa hadir karena ada urusan pekerja'an yang tak bisa ditinggalkan jadi di wakil kan oleh Zaky."Dengan maksud agar kedua nya dapat bertunangan dahulu, karena pihak dari perempuan sedang masa kuliah." Semua orang mendengarkan dengan seksama."Maka saya selaku wali dari Aldo ingin menanyakan diterima atau tidaknya pertunangan ini." Zaky menambahkan.Fatimah membuka suara."Jika dari pihak keduanya menyutujui, maka tak ada masalah untuk meneruskan pertunangan ini." Ucap Fatimah."Eva, kamu menerimanya kan?" Ucap Fatimah bertanya pada Eva, Eva mengangguk yang berarti ia setuju dengan pertunangan ini."Alhamdulillah." Semua orang merasa senang, Aldo mengambil cincin yang digunakan sebagai simbolis bahwa hubungan mereka telah diresmikan. Aldo membuka kotak yang berisi cincin itu dengan hati-hati, lalu ia memasangkan cincin ke jari Eva begitu pun sebaliknya.
Semua orang tepung tangan sebagai tanda sekarang mereka telah resmi, sebelum nanti nya akan melangsungkan pernikahan jika masa kuliah Eva telah selesai.,"Kami selaku wali Aldo, mengucapkan terima kasih karena telah di sambut dengan baik dan acara saya tutup dengan resmi nya Aldo dan Eva menjalankan tukar cincin atau tunangan." Ucap Zaky di iringi kata 'Alhamdullillah', Fatimah memeluk Putrinya itu begitupun dengan Gilang dan Mery, setelah itu mereka bersalaman dengan pihak keluarga Aldo dan acara pun selesai.
Setelah acara selesai, pihak dari keluarga Aldo pamit dan mereka yaitu Eva dan Aldo diperintahkan untuk tidak saling bertemu dahulu sampai tiba acara pernikahan mereka.Eva kembali ke kamarnya sembari melihat cincin yang sekarang melingkar di jarinya menandakan jika dia adalah milik Aldo, sekali lagi ia tak tahu harus merasa senang atau tidak.
Didalam kantor, Arga masih dalam suasana berkabung.Clara menenangkan begitupun Jodi yang selalu menyemangati Arga, Mereka adalah keluarga yang tersisa dalam hidup Arga.Clara yang sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarganya, terus mendampingi Arga."Sabar, ya sayang." Ucap Clara sembari memegang tangan Arga."Iya, makasih ya kamu selalu ada buat Aku." Ucap Arga sembari memeluk Clara, ia kembali meneteskan air mata."Permisi, Pak.Ada yang ingin bertemu." Ucap salah satu karyawannya."Siapa?" Tanya Arga penasaran."Tidak tahu, ia hanya bilang ingin bertemu sama Bapak." Lalu Arga keluar ruangan untuk menemui orang itu, sembari berfikir dalam hati 'Siapa?' ia melangkahkan kakinya menuju ruang tunggu."Boby?" Ucap Arga, ternyata itu Boby bersama Rani."Ga, Gue turut berduka cita." Jawab Boby sembari memeluk Arga."Iya, makasih udah dateng." Ucap Arga."Ma'af Gue baru dateng sekarang." Ucap Boby sembari melepaskan pelukannya dan duduk kembali."Iyah, gak papa.Yang lain mana?" Tanya Arga."Yang lain gak bisa dateng.Gue cuma sama Rani." Jawab Boby. " Turut berduka cita, Ga." Ucap Rani memeluk Arga."Makasih, Ran." Ucap Arga sembari duduk didekat mereka.
"Ngobrol nya di luar ajah yuk, di depan ada Cafe." Ucap Arga.Tiba-tiba Clara datang, mereka belum mengenal Clara."Kenalin, Clara tunangan Gue sekarang." Lalu Clara pun berjabat tangan dengan Boby dan Rani."Kalian pasti, teman di sekolah lama Arga ya?" Ucap Clara menebak."Iyah." Boby menjawab."Ya sudah kita ke Cafe ajah langsung ya, biar enak ngobrolnya." Ucap Arga.Mereka pun pergi bersama menuju Cafe yang ada di depan kantornya, dengan sambil berbincang-bincang.
Setelah sampai mereka memesan kopi, mereka melanjutkan obrolan tadi."Kalian kapan nikahnya?" Tanya Arga pada Boby dan Rani."Masih, lama lah.." Jawab Boby sembari tertawa kecil, Rani pun begitu."Kalo kalian?" Ucap Boby melirik, Arga menghela nafas."Sebentar lagi, nanti Gue kasih tahu kalo udah dekat.Dateng yah?" Jawab Arga."Siap." Jawab Boby dan Rani.Mereka sedikit bernostalgia dengan masa lalu, mereka pun tertawa.Clara yang tidak terlalu tahu hanya terdiam."Ouh iya yang lain, sibuk apa sekarang?" Tanya Arga."Kalo Vani sama Desta sama kaya Gue masih kuliah." Arga mendengarkan."Kalo Choky sama Rita, bekerja di daerah Cibitung dan mereka akan segera nikah juga tapi belum tahu kapan." Jawab Boby.Mereka pun tertawa bersama, seolah kesedihan yang sa'at ini dirasakan oleh Arga sedikit berkurang dengan kehadiran mereka.Setelah berbincang-bincang Arga,Boby,Choky dan Desta merokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"
Roman pour AdolescentsBerawal dari Eva siswi pintar yang disuruh gurunya mengajari Arga seorang siswa brandalan karena akan mendekati ujian mengantarkan mereka ke dalam kisah yang rumit.