Hari itu adalah hari yang sangat menyebalkan bagi Arga karena harus berpatneran sama Eva untuk memperbaiki nilai dan kelakuannya dimata guru. Hari ini adalah pelajaran Pak Budi dan hari dimana juga Arga dan Eva, diharuskan bekerja sama. "Selamat pagi, anak-anak." Pak Budi membuka kelas, dengan penuh semangat. "Pagi,pak." Serentak semua menjawab salam dari pak Budi. Tidak bagi Arga,dia malah tertidur pulas. Anak-anak yang lain fokus dengan apa yang di sampaikan Pak Budi tetapi Eva sibuk untuk Membangunkan Arga yang sedari tadi tertidur. "Heh, bangun." Bisik Eva. "Apa'an sih, ganggu gue ajah!" Celetuk Arga,sembari menutup wajahnya dengan buku. Eva tidak putus asa Dia terus melemparinya dengan sobekan kertas, hingga Arga pun bangun."Bangun, gak?" sambil melembar kertas ke arah Arga. Tiba-tiba Pak Budi memanggilnya. "Eva, tolong ikut saya sebentar ada yang mau saya bicarakan sama kamu." Memandang ke arah Eva. "Baik, pak." Eva dan Pak Budi pun keluar kelas, mereka terlihat membicarakan sesuatu.
"Eva, Bapak minta tolong sama kamu." Suara Pak Budi terdengar lembut padahal Beliau sosok yang dikenal murid sebagai guru paling galak, tapi tidak kepada Eva. Karena Eva adalah murid berprestasi. "Tolong apa pak?" Eva penasaran.Dari dalam kelas Boby,melihat Eva dan Pak Budi yang sedang mengobrol. BeGitu juga dengan Coky dan Desta.
"Tadi, Ibu nya Arga bilang untuk merubah sifat dan nilai Arga. Jadi Bapak percaya sama kamu untuk membantu Arga yah?"
Dengan penuh keyakinan, Pak Budi meminta Eva. "Kenapa saya Pak?" Tanya Eva heran padahal, banyak murid yang berprestasi. "Prestasi kamu kan bagus, jadi Bapak harap kamu bisa ya membantu Arga." Jelas Pak Budi memohon kepada Eva untuk melakukannya dengan baik. "Ouh,iya baik Pak" Angguk Eva dan Pak Budi pun tersenyum."Ya sudah kembali ke kelas." Lalu Pak Budi dan Eva kembali ke kelas. "Baik, Pak" jawab Eva sembari membalikan badanya.
Didalam kelas, Arga masih tertidur.Boby,Coky dan Desta buru-buru kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Arga!"panggil Pak Budi, sambil mengepal-ngepalkan tangannya. "Ga, bangun." bisik Boby sembari menepuk pundak Arga.
Arga bangun dengan setengah sadar, dan membuka matanya perlahan-lahan ke arah Boby.
"Apa'an Bob?"masih dengan mata tertutup. "Pak Budi manggi lu tuh." Sambil menggerakan kedua bola matanya sebagai kode untuk menunjukan dimana Pak Budi berada. "Iya, Pak?" Dengan sigap Arga segera bangun dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. "Mulai sekarang, kamu duduk di depan Eva yah?" Tegas Pak Budi kepada Arga namun Ia masin bingung.
"Memangnya, kenapa Pak?" Tanya Arga sembari meringis. "Supaya kamu, gak tidur di kelas terus!" Semua murid tertawa.
Selain terkenal dengan kegalakannya , Pak Budi juga kadang sedikit humoris biar suasana jadi asyik dan tidak membosankan."Rio, kamu pindah di tempat Arga ya?" Tunjuk salah satu murid yang duduk agak depan dari tempat Arga.Sebelum Beliau masuk ke materi yang akan di ajarkannya Dia terlebih dahulu menjelaskan tentang yang akan diajarkan Eva untuk Arga.
"Mulai sekarang dan seterusnya Eva akan jadi guru privat kamu ya Arga?" Tunjuk Pak Budi ke Eva dihadapan Arga dan lainnya. "Hah?" Jawab Arga sekenanya. "Jangan membantah!" yang tadinya ketawa-tawa mendadakan hening. "Baik, Pak."
Eva hanya tersenyum,namun di balas tatapan sinis dari Arga. "Seneng kan, Lo?" Ucap Arga sinis kepada Eva dan marah marah dalam pikirannya sendiri.
Bel istirahat pun berbunyi Arga,Boby,Coky dan Desta mereka pergi ke kantin. Dengan hati yang amburadul dan Emosi yang tak terkontrol, Arga meluapkannya dengan makan banyak membuat kawanya heran.
***
Dikantin Arga,Boby,Choky dan Desta berkumpul.
"Gawat Ga, kalo dia jadi guru private lo dia bakal ngerjain lo habis-habisan." Celetuk Boby sambil makan bakso dengan sebotol Cocacola, di samping mangkoknya. "Bener,tuh." Coky menambahkan Saus pada baksonya kemudian melahapnya.
"Apalagi kalo sampe lu di perbudak sama dia, aduh gue ngeri deh" Desta menakut-nakuti. "Diam lo pada, bukannya nenangin gue!malah bikin pusing tau gak." Balas Arga sambil meneguk segelas es jeruk dan pergi ke warung belakang untuk membeli rokok, ke tiga Kawanya lalu menyusulnya. Disisi lain Eva,dan kedua temen nya sedang membicarakan Arga. "Eh, ini waktunya untuk balas dendam va." Celetuk Vani. Hati Eva tiba-tiba merasa iba ke pada Arga, entah apa yang ada dipikirannya sekarang. "Bener tuh." Tambah Rani sambil merapikan seragamnya. "Gak ah, gak baik berbuat begitu"jawab Eva. Jawaban Eva membuat bingung kawannya itu. "Loh ko jawab gitu?jangan bilang lo suka sama brandalan itu?" Tebak Vani, sambil memicing kan kedua matanya ke hadapan Eva. "Jawab Va?" Tanya Rani makin penasaran dengan maksud dari pernyata'an yang Eva berikan barusan. "Kalian apa'an sih, ngaco"jawab Eva membantah. " Terus kenapa?"tanya Vani sambil merapih kan rambutnya.Dan Eva pun menjelaskan tentang maksud dan tujuannya itu kepada kawan-kawannya. " Tadi guru gue bilang, kalo gue disuruh buat memperbaiki nilai nya dia"jawab Eva sambil meneguk es strawbery yang tinggal setengah itu. "Hah?bagus dong kan gue udah bilang ini kesempatan yang bagus buat ngerjain dia Va." Vani menambahkan,matanya tertancap tajam ke mata Rani dan Eva. "Iya,Va bener tuh apa yang di bilang Vani ini adalah kesempatan yang sangat bagus." Tambah Rani. "Iya,tapi kasian juga sama dia Van, Ran."jawab Eva.
Sebenarnya apa yang dibilang kedua sahabatnya itu benar juga, tapi entah kenapa Eva menjadi berasa simpatik kepada Arga si anak brandalan rival nya selama ini. "Eh, udh bel tuh masuk yuk?aku masuk duluan yah dah Ran,Van" Eva pergi meninggalkan Rani dan Vani namun mereka berdua masih penasaran dengan pernyata'an Eva barusan."Aneh, kenapa Eva bilang begitu ya?"celetuk Vani heran. "Iyah,jangan-jangan dia suka lagi sama anak brandalan itu?!"tambah Rani. "Jangan biarin si anak brandalan itu nyakitin Eva, kita harus pantau mereka ok?" jelas Vani. "Ok"jawab Rani memicingkan sebelah matanya .Lalu mereka pergi ke kelas masing-masing. Di sisi lain Eva berhenti dan melihat Arga dan Kawan-kawanya masuk kelas duluan dan mendapat pandangan yang tajam dari Arga. Eva mencoba untuk tetap tenang, dan masuk ke kelas. Setibanya di kelas Arga dan kawan-kawanya sedang berkumpul entah apa yang mereka lakukan ,seperti main kartu domino atau yang kita kenal dengan gaple.Eva tidak mau melihatnya dan menerobos melewati mereka.Sampai pelajaran selesai Eva hanya melihat Arga yang sekarang duduk di sebelah Eva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"
Teen FictionBerawal dari Eva siswi pintar yang disuruh gurunya mengajari Arga seorang siswa brandalan karena akan mendekati ujian mengantarkan mereka ke dalam kisah yang rumit.