Pak De Jarwo

0 0 0
                                    

Terlihat mobil itu terparkir pada suatu rumah yang sangat kental dengan kebudaya'an jawa, mulai dari ornamen rumahnya yang terdapat dua wayang kulit yang di pajang depan rumah itu.Rumah itu adalah rumah pak de Jarwo yang tak lain sodaranya Aldo, Rumah dengan desain seperti keraton tapi mewah.
tok..tok..
Aldo mengetuk pintu itu beberapa kali, sembari mengucapkan salam.Tak lama pintu terbuka, yang membukakan pintu adalah seorang gadis berusia kira-kira sembilan belas tahun dengan ramput di ikat."Bang Aldo? ko gak bilang-bilang mau kesini." Tanya gadis itu."Tadi, sebelum nya sudah kirim pesan sih sama Pak De." Jawab Aldo."Pak De sama Bu De, udah tidur?" Aldo menambahkan."Sudah, Bang Aldo kesini sama siapa?" Tanya Gadis itu lagi.Aldo memanggil Eva yang berada di mobil."Ini kenalin Tunangan aku, Eva namanya." Ucap Aldo.Eva tersenyum sembari menyodorkan tangannya."Revi." Jawab Gadis itu.Revi yang masih duduk dibangku SMA kelas tiga ini, merasa senang dengan kedatangan Aldo dan Eva.Setelah itu mereka pun masuk dan Revi menunjukan kamarnya kepada Eva,karena kamar nya cuma ada tiga Revi pun mengajak Eva untuk tidur bersamanya dan Aldo tidur di kamar tamu yang biasa ia gunakan jika sedang berkunjung kesini.
"Rev, besok gak sekolahkan?" Tanya Aldo."Gak lah Bang, kan besok hari minggu." Jawab Revi kesal."Ouh iya." Jawab Aldo sembari garuk-garuk kepala."Ya udah besok ikut jalan-jalan ya." Ucap Aldo, sembari menguap."Siap Bos." Jawab Revi dengan gerakan perajurit yang sedang berhadapan dengan komandannya.Eva tertawa kecil melihat tingkah Revi, Aldo pun tertawa juga.Lalu Aldo masuk ke kamarnya, sedangkan Eva masuk ke kamarnya Revi.
Paginya.
Aldo bangun dengan mata masih dalam keada'an menutup, dan keluar dari kamarnya menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur.Eva dan Revi terlihat sedang memotong sayuran yang akan di masak untuk sarapan, melihat mereka berdua Aldo menjadi senang karena mereka berdua adalah seorang wanita yang sangat jago memasak.Jika mereka masak bersama pasti masakannya bakal jadi lebih mantap, Aldo menghampiri mereka."Wah tumben cepet bangunnya Rev." Ucap Aldo meledek."Idih emang bangunnya selalu cepat ko, Bang Aldo ajah yang gak tau kan dah jarang main kesini." Jawab Revi menanggapi pertanya'an Aldo."Pak de dimana Rev?" Tanya Aldo."Ada didepan, lagi ngopi." Jawab Revi."Nanti Aku tolong bikinkan kopi ya, taro di depan ajah." Ucap Aldo, lalu Aldo masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku ajah ya, yang bikinin kopinya?" Ucap Eva."Jangan Ka, entar Bang Aldo marah lagi, dikiranya Aku yang nyuruh Ka Eva." Jawab Revi."Gak papa, nanti Aku yang bilang sama Aldo." Ucap Eva.Lalu Eva pergi mengambil gelas yang berada di belakang dekat kulkas, lalu menyalakan kompor serta menaruh air ke dalam panci kecil.Setelah itu ia menyiapkan kopi dan gula yang di tuangkan nya kedalam gelas, setelah air mendidih ia langsung menuangkan air yang panas itu ke dalam gelas lalu mengaduknya.
Setelah siap ia langsung mengantarkan kopi kedepan, dan kembali lagi ke dapur.Setelah mandi Aldo kedepan menemui Pak De nya sembari menyeruput secangkir kopi, lalu mereka berbincang-bincang tentang pernikahannya nanti kepada Pak De nya itu."Jadi kapan kamu menikah dengannya?Setelah melihat dia, Pak De setuju." Ucap Jarwo pada ponakannya itu."Ya secepatnya Pak De, nanti Aku kabarin lagi jika sudah dekat." Jawab Aldo sembari menyeruput kopi, ia mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam kantung nya."Bu De kemana?" Tanya Aldo."Kaya gak tau Bu De mu ajah, kalo hari minggu dia kan suka ngumpul-ngumpul sama teman arisannya." Jawab Jarwo sembari menghisap Rokoknya."Ouh iya." Ucap Aldo."Makanya sering-sering kamu main kesini, Dah lama banget gak pernah main kesini kamu." Ucap Jarwo."Lagi sibuk-sibuknya Pak De, ini juga minta izin untuk libur." Jawab Aldo.
Tak lama Revi datang untuk mengajak Ayah dan Sepupunya itu sarapan, Eva disini banyak belajar tentang masakan Khas Jogja dan salah satu nya yang ia masak adalah Gudeg.
Gudeg adalah makanan tradisional yang terbuat dari Nangka muda (nangka) yang direbus selama beberapa jam dengan gula kelapa serta santan. Dengan dilengkapi dengan berbagai bumbu tambahan membuat Gudeg menjadi terasa manis dilidah dan memiliki rasa yang khas dan enak sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya.
Pada penyajiannya, Gudeg biasa di lengkapi dengan nasi putih, ayam, telur rebus, tahu atau tempe, dan rebusan terbuat dari kulit sapi segar atau lebih dikenal dengan nama sambal goreng krecek. Ada beberapa jenis Gudeg yang dikenal saat ini yaitu jenis Gudeg kering dan Gudeg basah. Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara Gudeg basah mencakup lebih banyak susu kelapa atau santan. Jenis-jenis Gudeg tersebut juga mempengaruhi rasa yang dimiliki oleh Gudeg. Meskipun biasanya manis, Gudeg kadang juga memiliki rasa yang pedas seperti yang terdapat pada wilayah Jawa Timur.
Awalnya Gudeg yang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta jaman dahulu adalah Gudeg Basah. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan Gudeg untuk oleh-oleh yang semakin berkembang juga seirama dengan munculnya Gudeg kering. Gudeg kering baru ditemukan sekitar enam dasawarsa yang lalu. Sifatnya yang kering membuat gudeg tersebut tahan lama dan sering dimanfaatkan sebagai oleh-oleh yang tentu saja berdampak dengan munculnya industri rumahan yang menyajikan oleh-oleh Gudeg khas Yogyakarta.
Keunikan lainnya dari masakan gudeg adalah kemasannya. Apabila Anda berbelanja Gudeg sebagai makanan khas Yogyakarta, tidak jarang Gudeg tersebut dikemas dengan menggunakan besek. Besek adalah bungkus dari anyaman bamboo yang dibentuk sedemikian rupa berbentuk segi empat dan dapat digunakan sebagai tempat Makanan. Selain itu Gudeg juga sering dikemas menggunakan kendil yaitu berupa wadah yang terbuat dari tanah liat. Kemasan tersebut biasanya banyak ditemukan pada para penjual gudeg yang telah terkenal di Yogyakarta seperti Gudeg Wijilan. Wijilan memang merupakan sebuah areal yang terkenal dengan penjual Gudegnya.
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas tentang sejarah Gudeg. Beberapa pandangan mengkaitkan Gudeg sebagai makanan dari Keraton Yogyakarta, sementara lainnya berpandangan bahwa Gudeg telah lama ada sejak penyerbuan pertama ke Batavia pada 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung yang tercatat dalam sejarah meski belum dapat dibuktikan kebenarannya. Namun dalam berbagai kesimpulan mengenai sejarah Gudeg dapat disimpulkan bahwa Gudeg adalah makanan Masyarakat jaman dulu karena bahan bakunya yaitu nangka muda mudah untuk ditemukan di pekarangan sekitar rumah warga. Nangka tersebut kemudian diolah dan dikembangkan sehingga menjadi Gudeg makanan khas masyarakat Yogyakarta sampai saat ini.
Mereka pun makan bersama Selain Gudeg ada juga sate klatak, yaitu sate yang berbahan daging kambing yang membuat beda selain rasa adalah tusukannya menggunakan besi menyerupai sindik dan sambal nya hampir tidak memakai sambal kacang tapi lebih ke sambal kecap dengan racikan yang sangat luar biasa membuat rasa pedasnya berbeda dari yang biasa kita makan.
Selain makanan diatas ada satu makanan lagi yang tak boleh ketinggalan yaitu krecek, krecek berbahan dasar kulit sapi yang rasanya pedas gurih mampu mengimbangi rasa dari Gudeg.Krecek juga berbahan lengkuas,terasi serta bumbu santan sebagai pelengkapnya.
Setelah selesai makan Aldo,Eva dan Revi pun pamit pada Pak De Jarwo untuk jalan-jalan sebentar.Revi melihat mobil yang dikendarai Aldo sekarang berbeda dengan yang pernah dilihatnya, dengan rasa penasaran Revi bertanya."Widih, mobil baru ya?" Aldo menjawab dengan nanda sombong."Iya dong." Eva hanya tertawa melihat tingkah mereka, setelah semua masuk mereka pun berangakat untuk berjalan-jalan ke wisata yang ada di Jogja.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang