Musuh lama

0 0 0
                                    

Setelah hujan reda, Arga kembali ke kantor bersama Clara.dalam perjalanan tiba-tiba dari arah belakang datang seseorang yang mencoba menyerang nya, namun Arga bisa menghindarinya."Siapa, kau!" Ucap Arga sembari memegang dan melindungi Clara."Tak penting siapa Aku, Yang terpenting Aku harus membunuhmu!" Jawab pria berkerudung itu, Arga tidak tau siapa yang ada dibalik topeng itu.Tapi ia ingat seseorang yang dulu menyerangnya tapi dia seharusnya masih berada didalam penjara, lalu siapa yang ada di depannya kali ini? "Clara, kamu pergi duluan ke kantor panggil Gilang." Ucap Arga, lalu Clara mengangguk dan pergi.Tiba-tiba Pria itu mengeluarkan sebilah pisau dari jaketnya, dan memainkannya.Perkelahian pun tak terhindarkan suasana disana sudah sepi karena hari sudah petang, Arga terlihat waspada dengan serangan yang mungkin terjadi.Pria itu mulai mengibaskan pisau itu ke arah Arga, masih bisa menghindarinya.Tiba-tiba dari belakang muncul kawanan yang lainnya yang mengkrubungi Arga, Arga mulai tersudutkan.Tiba-tiba dari arah lain datang Gilang, yang menendang salah satu kawanan itu hingga jatuh.Brught!! suara itu begitu keras, membuat semua terperanga."Serang!" ucap salah satu yang mungkin bisa dibilang ketua nya, seperti mengkomandokan anak buahnya.Kawanana yang berjumlah 5 orang itu menyerang Arga dan Gilang, yang tadi jatuh pun bangkit sehingga jumlah keseluruhan 7 orang termasuk ketuanya. Satu persatu mulai maju, Arga dan Gilang merapatkan diri Agar bisa saling melindungi.Bugg!! satu persatu dapat di jatuhkan oleh mereka berdua, namun mereka yang jatuh dapat bangkit lagi.Jumlah mereka terlalu banyak, Arga dan Gilang kewalahan.Hingga pada Akhirnya suara Sirine kepolisian terdengar, kawanan itu terlihat panik dan mereka satu persatu membubarkan diri.Arga dan Gilang selamat."Huft.." Ucap Gilang sembari menghela nafas."Hampir,saja." Ucap Arga sembari memegangi perutnya yang terkena pukulan."Pak, baik-baik saja kah?" Tanya Gilang panik, tiba-tiba Clara datang dengan membawa pengeras suara.Ternyata suara sirine itu berasal dari apa yang Clara pegang, Mereka berdua pun tertawa.
Lalu setelah itu Clara dan Gilang memapah Arga ke dalam mobil, lalu mereka pun pulang. dalam perjalanan Arga mengeluh kesakitan, membuat Mereka berdua panik dan cepat-cepat membawa Arga kerumah sakit terdekat.Lalu Clara menelepon Farida dan memberitahukan bahwa Arga sedang menuju rumah sakit, Sembari menopang tubuh Arga di pangkuannya.Setelah beberapa sa'at, akhirnya mereka sampai di salah satu rumah sakit yang ada di jalan keramat sentiong.Lalu Arga dibawa ke ruangan untuk di periksa, Setelah itu Fatimah datang dengan Jodi yang sudah sembuh."Gimana, keada'annya?" Tanya Farida."Lagi di periksa sama Dokter." Ucap Gilang."Apa yang terjadi emangnya?" Tanya Jodi."Tadi sore, tiba-tiba ada yang menyerang Kami." Jawab Clara."Lalu Arga kena pukul, setelah menyelamatkan saya Tan." Clara menambahkan."Iya, terus saya memanggil bantuan pada Gilang." Tambah Clara lagi.Setelah mendengar penjelasan dari Clara dan Gilang, tiba-tiba Dokter dan para suster keluar dari ruangan itu."Gimana, Dok?" Tanya Farida."Arga baik-baik saja, tak ada luka serius." Jawab Doker itu membuat farida merasa lega."Syukurlah." Ucap Farida."Jadi Arga sudah bisa pulang sekarang ?" Tanya Clara."Sebaiknya Arga istirahat saja, besok baru bisa pulang." Jawab dokter itu lalu pergi bersama para suster meninggalkan mereka ber empat.Setelah itu mereka masuk untuk memastikan keada'an Arga, dan setelah masuk Arga terlihat sedang berbaring."Gimana keada'an kamu nak?" Tanya Jodi."Arga baik-baik saja kok, cuma sedikit nyeri." Jawab Arga. Setelah memastikan Arga baik-baik saja Jodi dan Farida pamit, mereka menitipkan Arga pada Gilang dan Clara."Ya sudah, Tante sama Om pulang dulu ya." Ucap Farida." Om nitip, Arga sama kalian ya." Tambah Jodi.Gilang dan Clara mengangguk, mereka pun pergi meninggalkan Arga bersama Clara dan Gilang.
"Makasih ya Clara,Lang." Ucap Arga sembari menatap mereka berdua."Iya, sama-sama." Jawab Clara sembari memegang tangan Arga, tiba-tiba Gilang berjalan keluar meninggalkan Mereka berdua, ia tak ingin mengganggu mereka."Kemana, Lang?" Tanya Arga.Gilang berbalik."Mau beli kopi." Ucap Gilang sembari membalikan badannya lagi. Kini mereka hanya berdua mereka berbincang, di sisi lain Gilang sedang berada diluar rumah sakit sedang mencari warung untuk membeli sebatang rokok dan kopi.Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Gilang menemukannya."Bang bikinin kopi, sama ambil kan rokok satu batang ya." Ucap Gilang pada pemilik warung."Siap, kopinya mau yang item apa pake susu?" Tanya pemilik warung."Pake susu kalo bisa yang masih Gresh." Ucap Gilang sembari tertawa begitu juga si pemilik warung.Tiba-tiba hujan turun dengan lebat dan ponsel Gilang berbunyi, setelah dilihat ternyata panggilan dari Eva."Hallo?" Eva menanyakan tentang pekerja'annya kepada Gilang mereka pun berbincang sangat lama, sampai-sampai Gilang tersadar jika hujan nya tak kunjung berhenti bahkan setelah menutup telefon daru Eva adiknya itu.
Setelah kopi yang di pesannya habis, Gilang menghisap rokok yang dibakarnya disuasan hujan terasa sangat pas dengan cuaca dingin yang menderanya akibat hujan yang tak kunjung berhenti.Setelah beberapa waktu yang lama, akhinya hujan reda Gilang memutuskan untuk kembali.Setelah kembali ia melihat Arga dan Clara sudah tertidur, dengan posisi Clara di sebelah Arga. Lalu Gilang memberi merek selimut dan menidurkan badannya yang terasa lelah di kusi dekat dengan mereka.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang