Aku Bisa!

2 0 0
                                    

Ke esokan harinya.
Arga terbangun, tiba-tiba ia sudah berada di rumah sakit dan Arga melihat Ibunya yanh tertidur di sampingnya.Ia mencoba mengingat kejadian yang menimpanya namun kepala nya sakit."Mah, bangun mah." Arga membangunkan ibunya itu dengan lembut."Anak mamah udah sadar, Alhmdulilah." Farida senang anaknya itu sudah sadar dari koma nya.Arga sudah koma selama 3 hari setelah kejadian yang menimpanya."Kepala Arga sakit banget mah, tapi sejaka kapan Arga disini?" tanya Arga kebingungan."Kamu sudah 3 hari disini nak.Kata Dokter kamu banyak kehilangan darah karena kecelaka'an itu parah." Arga kaget dan bertanya dengan penasaran tentang siapa yang mendonorkan darah kepadanya." Lalu, siapakah orang baik itu yang mendonorkan darahnya untuk Arga, Mah?" tanya Arga."Ayah nak." Tiba- tiba Jodi membuka pintu dan mendekati Arga."Benarkah itu, Mah?" Farida mengangguk dan Arga langsung memeluk Jodi dengan erat."Makasih Yah, ma'afin atas sikap Arga selama ini." Arga menangis diikuti Farida dan Mereka pun berpelukan.Arga akhirnya menyadari jika sikap nya itu selama ini salah dan menyesalinya, kini hubungan Arga dan Ayah sambungnya itu sudah membaik.Seminggu kemudian Arga masik sekolah kembali dan disambut oleh kawanya."Komandan udah sembuh?" ledek Boby sambil memberi hormat kepada Arga.
"Ah Lu Bob, bisa aje." jawab Arga sedikit tertawa."Ayo kita ke kantin dah kangen nih." Ajak Choky."Tapi,sebagai peraya'an kembali nya kapten kita Lu traktir ya Ga?hee." tambah Desta tertawa." Iya,iya tenang ajah." Boby,Choky dan Desta teriak kegirangan."Eh tapi ada yang lebih kangen tau dari kita-kita." tambah Boby sambil melirik ke arah Eva yang berjalan di lorong sekolah. Lalu Arga menyapa Eva yang sudah ada di pintu kelas."Khem." Tiba-tiba Eva terhenti."Eh udah sembuh?" Tanya Eva sedikit senyum."Udah dong, kata anak-anak kamu rindu sama Aku?" tanya Arga sedikit agak aneh karena memakai bahasa formal tidak seperti biasanya."kamu?" tanya Eva heran."Memangnya tidak boleh?" Tanya Arga balik."Ee.....Boleh sih,tapi.." sebelum Eva meneruskan perkata'annya Tiba-tiba Eva Melihat tampilan Arga tidak seperti biasanya tampak rapih, yang biasanya kerah terbuka dan tidak pernah dimasukan, rambut acak-acakan kini berubah.Dalam hati Eva senang tapi dia malu mengungkapnya.Geng cewek muncul dari belkang namun langsung di tarik sama Boby,Choky dan Desta, dan Arga menyusulnya dengan menggenggam tangan Eva.Eva terdiam tak bisa berkata apa-apa, bahkan ia tak bisa menolaknya.Perasa'an Eva semakin tak karuan,jantung nya berdetak kencang dan matanya tertuju pada mata Arga yanh sesekali menatapnya.Sepertinya Eva mulai menyadari tentang perasa'an nya itu,tapi tak sepenuhnya."Bang, Mie , tujuh ya." teriak Boby pada pelayan kantin.Tak lama pesanan pun datang dan mereka memakainya.Tak lama setelah mereka memakan mie, bel pun berbunyi mereka segera masuk.Didalam kelas mereka sedang mengerjakan tugas seni budaya tentang film/,sandiwara yang dibagi menjadi beberapa kelompok. "Untuk kelompok bebas yang penting satu kelompok beranggotakan 2 orang, dan tugas dikumpulkan minggu depan.mengerti Anak-anak?" Semua Siswa menjawab serentak."Mengerti,Pak." Lalu Pak Dito pun pergi dan kelas di tutup. Mereka sudah menentukan kelompok mereka masing-masing, dan Arga memilih Eva tentunya.Bagi Eva itu adalah hal pertama kali pergi keluar pada malam hari dengan seorang pria, namun dirinya meyakinkan bahwa itu hanya tugas tidak lebih.Dan hal itu juga yang dirasakan Arga, dia sangan deg-dengan dan mulai menyusun rencana agar nanti terlihat keren di depan Eva." Kira-kira, mau nonton apa buat tugas?" pertanya'an Arga yang tiba- tiba itu membuat Eva gugup dan tidak tahu harus menjawab apa karena memang ia sebelum nya tidak pernah menonton di Bioskop." Emm..,terserah kamu ajah." mendengar jawaban Eva Arga jadi bingung karena sejatinya ia pun belum pernah melalukan hal itu,namun Arga akan bertanya nanti sama kawannya."Ouh gitu, baiklah." jawab Arga sembari menuju parkiran tempat dimana motor baru nya diparkirkan, karena motor yang dulu rusak akibat kecelaka'an maka ia membeli baru tetap pada kawazaki dengan tenaga yang sama 250 cc cuma warnanya saja yang berbeda yaitu merah dan hitam.Karena ada sesuatu hal geng nya Eva pulang terlebih dahulu."Yuk." ajak Arga."Duluan ajah,kan kita beda arah." jawab Eva sembari memakirkan motornya."Gak papa, aku antar." jawab Arga sembari menyalakan mesin motornya."Kan aku bawa motor,kamu duluan ajah." Jawab Eva sambil menyalakan motornya."Gak papa,aku dibekakang kamu." mendengar pernyata'an Arga Eva meng iya kan dan mereka pun berjalan bersama, Eva mengendarai motornya di depan dan Arga mengikuti dibelakangnya.Sesekali mereka berjalan berdampingan,namun setelah dalam perjalanan tiba-tiba hujan dan mereka menepi ke tempat yang tak jauh dari jalan disebuah ruko yang tutup."Yah, hujan." ucap Eva sambil menepi di ikuti Arga di belakangnya."Iyah, mana gede lagi." jawab Arga sambil tersenyum.Arga tak tega melihat Eva kebasahan dan kedinginan lalu Arga mencopot jaket kesayanganya itu lalu di berikannya kepada Eva."Nih, Pake.Takutnya entar kedinginan." Eva menolak."Gak usah, kamu pake ajah." Arga tak menyerah."Udah pake ajah, entar kalo kamu sakit siapa yang ngajarin Aku?" jawab Arga sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Eva.Eva terdiam."Ya,udah." Eva terdiam dan Arga memakaikan jaketnya ke tubuh Eva yang hampir basah semua. Tiba-tiba suara gemuruh hujan membuat Eva terkejut dan sepontan memeluk Arga. Mereka saling menatap satu sama lain dan mereka sadar lalu melepaskan tubuh mereka masing masing dengan tersipu malu eva meminta ma'af."Ma'af, gak sengaja." Arga pun menjawab."iyah, gak papa." Setelah beberapa menit kemudian akhirnya hujan berhenti dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.Dalam perjalanan Arga senyum dan membayangkan kejadian tadi begitu pun dengan Eva, tak terasa mereka sudah berada didepan rumah."Udah sampe, nih." Eva berhenti dan memarkirkan motornya."Iyah, kalo gitu aku pulang dulu ya." jawab Arga sembari menyalakan mesin nya."Makasih, ya.Jaket nya Aku cuci dulu nanti aku balikinnya." jawab Eva sambil tersenyum kecil."Iyah, sama-sama."Setelah itu Arga memacu motor barunya dan Eva masuk kerumah, tiba-tiba Gilang keluar dengan pakaian rapih."Loh Ka, mau kemana?" Tanya Eva curiga."Ini ke depan, mau nyari angin." Jawab Gilang sambil tertawa kecil."Mau ketemu cewek ya?hayo." tambah Eva terawa kecil mengejek kaka nya itu."Ah kamu, Enggak." jawab Gilang sembari menaiki motornya."Mamah kemana?" tanya Eva sembari melepaskan sepatunya."Tadi bilangnya sih ke tempat Pak Rt,buat bikin laporan." jawab Gilang singkat."Ya udah, hati -hati ka." jawab Eva sambil masuk.Setelah itu Gilang pun pergi menemui kawanya yang ada di daerah Jakarta pusat.

Jakarta Sad Story Series "Dear Mantan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang