— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
"Makanlah."
Sinb menaruh sumpit itu dengan tidak punya minat, sejak diusir dari ruangan Yuju suasana hatinya berubah. Jelas berubah, jadi tidak baik-baik saja karena merasa sangat sedih diusir begitu. Salah sendiri juga, sih. Seharusnya Sinb lebih terus terang terhadap teman-temannya.
"Makan."
"Shireo."
Sowon menangkup dagunya, ia menghembuskan napas panjang sembari menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Kau mau disuapi?" tawar Sowon. "Sekalian makan dengan sumpitnya kalau mau."
"Ah, aku sedang tidak minat tertawa," kata Sinb.
"Sudahlah, Yuna hanya bercanda," balas Sowon. "Sekarang habiskan makanannya, nanti kita sama-sama pergi ke ruangan Yuna."
"Shireo~" rengek Sinb. "Aku tidak nafsu makan, aku mau pulang saja, aku mau tidur dan tidak bangun lagi!"
Hening.
Pandangan mata Sinb yang semula tertuju ke lantai pun perlahan terangkat, ia menyadari betapa tajamnya Sowon menatap dirinya. Sinb cengengesan, kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal setelah ucapannya yang cukup berlebihan.
"Bercanda," kata Sinb. "Baiklah, aku akan makan dan menghabiskannya."
"Eunbi yya," panggil Sowon.
"Apa?"
"Aku tahu, menjadi dirimu pasti sangat berat, menjadi dirimu pasti banyak sekali yang dipikirkan," tutur Sowon. "Tapi, tolong jangan pergi lagi, ya? Tetap bersamaku."
Hati Sinb terenyuh, betapa nyeri mendengar apa yang keluar dari mulut Sowon. Bagaimana jika dia tidak bisa hidup lebih lama lagi? Bagaimana jika dia harus berakhir dan meninggalkan orang-orang terdekatnya?
"Eonnie, kau menangis?" tanya Sinb. "Tidak, kenapa menangis? Aku akan tetap bersamamu, aku akan selalu di sini bersamamu, sungguhan."
"Berjanji, ya?"
"Iya, aku berjanji, aku berjanji akan selalu bersama denganmu, selamanya."
"Selamanya?"
"Ya, selamanya!"
Sinb tersenyum simpul kepada Sowon, meyakinkan Sowon bahwa dirinya akan selalu berada di sampingnya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Sowon.
"Aku baik-baik saja," jawab Sinb, ia mulai memainkan makanannya. "Jangan khawatir, aku benar-benar sedang dalam keadaan yang baik."
"Selesaikan makannya, nanti kita ke ruangan Yuna."
"Tapi aku mau keluar sebentar, ada urusan."
"Eonnie temani, ya?"
"Tidak, aku bisa sendiri, kok."
Mendengar Sowon berucap setulus itu, membuat semangat dalam diri Sinb semakin bertambah. Rasanya, ketakutan akan kehilangan seluruh ingatannya sirna, dia yakin dirinya bisa melewati semua ini, menemukan akhir yang bahagia bersama dengan teman-teman seperjuangannya.
"Omong-omong, di mana Eunha eonnie dan Omuji?" tanya Sinb. "Media sosial mereka tidak aktif saat dihubungi, hanya tinggal menunggu mereka saja."
— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
"Hwang Eunbi di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Back My Memories
Fanfiction[COMPLETED] Sinb tidak mau hidupnya berakhir begitu saja. Menghadapi penyakit Alzheimer di usia muda, membuatnya kehilangan banyak kenangan penting. Sebagian memorinya lenyap, ia bahkan hampir melupakan identitasnya sendiri. Namun, dia menemukan jej...