— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
"Dia benar-benar Putramu, kan?"
"Eonnie, kau tidak membeli dia atau menyewa dia untuk dijadikan sebagai anakmu, kan?"
"Bayi ini, memang tampan. Tapi kenapa tidak mirip denganmu?"
"Eonnie, apa kau menikah dengan duda? Oh, aku tidak bisa membayangkan bagaimana pernikahanmu itu."
Sowon menghembuskan napas kasar, tanpa bicara ia menunjukkan foto pernikahannya kepada Sinb. Pupil mata Sinb melebar, ia membekap mulutnya sendiri tidak percaya dengan pendamping leader-nim ini.
"Demi apa?"
"Demi apa?"
"Demi apa?"
"Putramu ini mirip sekali dengan Ayahnya, Eonnie kau hanya kebagian hikmahnya saja."
"Keren! Mungkin saat bercinta, cinta Suami-mu lebih besar sehingga—"
Plak!
Sowon menggeplak bibir Sinb, beraninya dia mengucapkan tentang percintaan di depan bayi berusia satu tahun lebih. Otak kecilnya nanti bisa terkontaminasi hal-hal tak baik.
"Jaga ucapan mu, Eunbi," tegur Sowon. "Bayiku, Bibi mu yang satu ini memang sedikit aneh. Jangan didengarkan, ya~"
"Yak, dia masih bayi!" komentar Sinb. "Mana bisa dia mengerti maksudku, aish!"
Sowon memutar bola matanya malas. "Tetap saja. Menjauh dari Putraku, jangan katakan hal-hal buruk di dekatnya."
"Ah, Ibu~" rengek Sinb, ia merangkul lengan Sowon. "Aku juga anakmu, aku anakmu~" Sinb ber-aegyo dengan spontan.
Yuju tertawa mendengarnya, ia melemparkan satu popcorn tepat ke wajah Sinb. Hal itu Yuju lakukan guna memberi Sinb peringatan agar tidak berperilaku seperti anak kecil. Harus sadar akan umur.
"Eonnie, kau baik-baik saja?" tanya Sinb.
"Apa?" Yuju balik bertanya, ia jadi patung karena Sinb terlihat panik menghampirinya. "Ada apa?"
"Jadikan aku anakmu, plis~" mohon Sinb, ia bahkan sampai memeluk Yuju dengan erat. "Aku ini sangat haus akan kasih sayang, entah berapa tahun kita tidak seperti ini, aku ikhlas menjadi anakmu~"
"Bayiku~" balas Yuju. "Erat sekali peluknya, sini Ibu cium, sini."
"Argh, menjauh dariku, sekarang!" pekik Sinb. "Menjauh, jangan lakukan hal tidak senonoh itu, hentikan!"
Sowon geleng-geleng kepala dibuatnya, hal yang paling ia rindukan ketika bersama adalah kebisingan mereka. Kalau Yerin ada, pasti tambah berisik. Andai Sowon bisa memutar waktu, dia akan berusaha mempertahankan semua yang sedang diperjuangkan.
"Aduh!" pekik Sinb. "Tunggu dulu, kepalaku sakit sekali, tunggu sebentar."
"Apa? Ada apa?" tanya Sowon khawatir.
"M-maaf, aku yang membuatmu sakit kepala, ya?" sahut Yuju tak kalah khawatir. "Astaga, kau berkeringat begini."
"Aku mau peluk." Sinb berucap dengan suara yang lembut. "Sekarang."
Tanpa menunggu lagi, Sowon dan Yuju mendekap Sinb. Biarlah bayi mungil itu berada di tempatnya, lagipula dia aman di sana.
"Tanganmu dingin sekali," ucap Sowon.
"Hwang Eunbi, kau baik-baik saja?" tanya Yuju.
Sinb mengerucutkan bibirnya. "Maaf kalau aku merepotkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Back My Memories
Fanfic[COMPLETED] Sinb tidak mau hidupnya berakhir begitu saja. Menghadapi penyakit Alzheimer di usia muda, membuatnya kehilangan banyak kenangan penting. Sebagian memorinya lenyap, ia bahkan hampir melupakan identitasnya sendiri. Namun, dia menemukan jej...