— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
"Alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya. Koneksi sel-sel otak dan sel-sel sendiri merosot dan mati, akhirnya menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya."
"Aku sudah menahan ini bertahun-tahun agar tidak memberitahu siapa pun, tapi sekarang sudah tepat rasanya."
"Eunbi terus meminta agar merahasiakan semua ini dari siapa pun, bahkan dia menghindar dari keluarganya sendiri."
"Mungkin pada kalian, dia akan terbuka. Tapi mengetahui kalian tidak tahu apa-apa sampai sekarang, rasanya lebih baik segera diberitahu saja."
"Eunbi akan sering lupa, totalnya dia bisa melupakan hal-hal penting seperti makan atau bahkan bernapas sekali pun."
Hanya dr. Park yang berbicara sedari tadi, Sowon dan Yerin yang menjadi wali benar-benar hanya terdiam seribu bahasa. Mendengar penjelasan dari dr. Park, membuat keduanya kehabisan kata-kata. Rasanya mereka tidak punya lagi pilihan selain duduk berdiam diri.
"Tapi, Eunbi bisa sembuh, kan?"
Sekarang berbalik, dr. Park yang bergeming menerima pertanyaan seperti itu dari Sowon. Bagaimana cara dia menjelaskannya? Sedang beberapa pasien penderita alzheimer yang ia tangani, selalu berakhir tanpa kesembuhan.
"Bagaimana ini bisa terjadi padanya?" tanya Yerin.
"Dia terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang, akibatnya merusak ke sel otak beserta fungsi mental penting lainnya," jawab dr. Park dengan lancar.
"Eunbi bisa sembuh, kan?"
Kembali terdiam, dr. Park tak punya jawaban pasti untuk pertanyaan yang diajukan oleh Sowon. Dia tidak ingin terus terang, tapi dia pun tidak ingin terus memendam seorang diri. Namun, bagaimana cara memberitahu mereka?
"Dokter, Eunbi bisa sembuh, kan?" tanya Sowon sekali lagi. "Kalau tanpa Eunbi, rasanya kita akan kesulitan."
"Aku tahu, tapi sedang diusahakan," jawab dr. Park pada akhirnya. "Bantu Eunbi, jaga dia baik-baik, katakan hal-hal baik padanya."
Yerin menoleh ke arah Sowon yang kini menunduk seraya menutup wajahnya, kemudian dengan mengerti Yerin merengkuh tubuh Sowon dan mereka berakhir saling berpelukan. Bagaimana jika seandainya mereka naik ke atas panggung dengan formasi yang berbeda?
"Aku harus bagaimana?" tanya Sowon lirih. "Mengapa aku menjadi pemimpin yang buruk? Sampai aku tidak tahu kalau salah satu anggota ku sedang terpuruk?"
"Eonnie, jangan bicara seperti itu," ucap Yerin. "Kita sama-sama berusaha, ya? Eunbi pasti sembuh, kita harus membantunya."
"Yakin bisa sembuh?"
Pertanyaan Sowon membuat Yerin tak bisa menjawab lagi, hingga akhirnya Yerin hanya bisa memeluknya serta mengusap-usap punggung Sowon sebagai upaya untuk menenangkannya.
"Jadi selama ini Eunbi hidup sendirian dengan semua lukanya?" tanya Sowon gemetar. "Selama ini, Hwang Eunbi yang aku kira melanjutkan hidupnya dengan baik, ternyata tidak. Mengapa aku bodoh sekali?"
"Eonnie, jangan bicara seperti itu."
— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
Bubur hambar itu berada di mulut Sinb sekarang, ia benar-benar kehabisan tenaganya setelah melewati perjalanan hingga tersadar kembali. Namun, dia tidak seorang diri saat terbangun sekarang, ada tiga orang perempuan yang begitu pengertian berada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Back My Memories
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Sinb tidak mau hidupnya berakhir begitu saja. Menghadapi penyakit Alzheimer di usia muda, membuatnya kehilangan banyak kenangan penting. Sebagian memorinya lenyap, ia bahkan hampir melupakan identitasnya sendiri. Namun, dia menemukan jej...