— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —
Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan tinggi, membelah derasnya hujan malam ini seolah tidak takut akan kemungkinan buruk terjadi. Jalanan terlihat begitu licin, agaknya untuk mengendarai kendaraan secepat itu tak memungkinkan untuk berhenti dalam keadaan sempurna.
Dari arah berlawanan ada truk putih yang kontan menyalakan klakson begitu bertemu dengan mobil hitam tersebut.
BRAK!
Asap mengepul dari depan mobil hitam tersebut, besar kemungkinan pengendara mengalami luka-luka. Sedang truk putih terguling setelah menghindari pertemuan dengan Si Mobil Hitam. Hanya dalam hitungan menit saja suasana di sana menjadi ramai, sirine mobil kepolisian serta ambulans saling bersahutan.
Para petugas bekerja sama mengeluarkan korban dari dalam mobil, membawa raga terluka itu menuju ke rumah sakit terdekat.
Sinb terbangun. Mimpinya terasa masih nyata, dan sekarang menjadi lebih detail sampai-sampai menunjukkan kondisi di sana pasca terjadi kecelakaan. Mobil tak saling menghantam, tapi keduanya berhasil menghindari pertemuan satu sama lain.
"Berantakan sekali."
Sinb terperanjat kaget, ia berdebar hebat mendengar suara seseorang yang tidak pernah Sinb duga kehadirannya. Buru-buru Sinb beranjak duduk, ia menatapnya dengan lamat untuk memastikan siapa.
Gadis itu mengelap peluh di dahinya, ia memunguti selimut yang dibiarkan tergeletak di lantai lalu melipatnya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya—Yuju. "Apa kau tidak punya waktu untuk sekadar membereskan rumah? Astaga, berantakan sekali, kau bukan Hwang Eunbi yang aku kenal."
Sinb menelan ludahnya dengan susah payah, ia dipaksa untuk mengingat namanya sekarang. Kebingungan Sinb saat ini, mencaritahu siapa gadis yang sekarang sedang mengomeli dirinya. Ah, Sinb punya ide. Kalau tidak salah, seseorang yang suka mengomel itu Ibu, benarkan?
"Ibu aku, aku hanya lupa membereskannya sebelum tidur," kata Sinb.
Yuju melemparkan selimut itu ke wajah Sinb, spontan membuat tubuh Gadis Hwang terbaring lagi. Saking kerasnya Yuju menghempas selimut ke wajah Sinb.
"Gila!" hardik Yuju tak menerima. "Enak saja, aku ini bukan Ibumu, ya! Aku Choi Yuna, aku Choi Yuna, bukan Ibumu! Lagipula, aku tidak setua itu untuk disebut ibu."
Sinb menyibak bantal itu dari wajahnya, ia menepuk jidatnya baru bisa mengumpulkan sebagian memorinya mengenai kejadian sebelum tidur tadi.
"Makanya, kalau tidur itu jangan berlebihan!" sindir Yuju. "Semalam kau tidur dengan cukup, kenapa sekarang tidur lagi? Heran."
Sinb cengengesan. "Maaf, Bu."
"Aku bukan Ibumu!!!" pekik Yuju tak menerima. "Yak, Hwang Eunbi. Kau seharusnya berterima kasih padaku, karena berkat diriku kau bisa sarapan bersama Sojung eonnie tadi."
"Sungguh?!" Sinb menyahut terkejut. "Ah, benar, aku ingat tadi pagi aku sarapan dengannya, benar, aku sarapan dengan Sowon eonnie."
Yuju mengernyit. "Aneh."
Sinb balas cengengesan, tidak tahu harus bagaimana karena dia sudah terlanjur mengatakannya. Dia juga tidak mau mudah lupa begini, apalagi dia masih muda.
"Luka itu," tunjuk Yuju. "Kau mendapatkannya karena kau melukai dirimu sendiri?"
"Di mana?"
"Itu, di bagian dahi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Back My Memories
Fanfic[COMPLETED] Sinb tidak mau hidupnya berakhir begitu saja. Menghadapi penyakit Alzheimer di usia muda, membuatnya kehilangan banyak kenangan penting. Sebagian memorinya lenyap, ia bahkan hampir melupakan identitasnya sendiri. Namun, dia menemukan jej...