17. Flashback

244 46 44
                                    

— 𝘽𝙍𝙄𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝙆 𝙈𝙔 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙍𝙄𝙀𝙎 —

Apabila makan tiba, suasana menjadi sangat hening. Sungguh berbanding terbalik tidak seperti ketika awal berjumpa, mereka menjerit satu sama lain, berbincang asyik sampai-sampai seisi ruangan dipenuhi oleh kebisingan. Siapalagi kalau bukan anggota Gfriend yang lengkap, berstatus VIVIZ saja sudah ributnya minta ampun, apalagi kalau berenam.

"Kau menangis?"

Eunha menjadi orang pertama yang menyadari adanya air mata di pipi Sinb, ujarannya tentu membuat anggota lain kontan menoleh dan dibuat bingung. Padahal, sebelumnya Sinb datang dengan teriakannya yang disambut teriakan lagi oleh Yerin.

"Kenapa?" tanya Yerin.

"Kau baik-baik saja?" sahut Umji.

Sowon menaruh sumpitnya dan menepuk bahu Sinb, ia sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Sinb lebih jelas lagi.

"Ada apa?" tanya Sowon.

"Jangan menangis, dong," sahut Yuju, ia membelai punggung Sinb berharap bisa menenangkannya.

Sinb hanya menggelengkan kepala, semakin diberi pertanyaan semakin pecah air matanya. Kini Sinb menutup matanya menggunakan kedua telapak tangan, sebuah kebiasaan apabila menangis dalam posisi duduk seperti ini. Biasanya Sinb suka menyembunyikan wajahnya di bantal, tidur tengkurap agar hanya dirinya saja yang menangis.

"Ada apa?" tanya Sowon sekali lagi, kali ini ia sedikit mengguncang bahu Sinb. "Makanlah, habiskan makananmu."

"Terima kasih~" rengek Sinb dengan nada yang cukup tinggi. "Aku benar-benar berterima kasih karena kalian sudah punya waktu untuk berkumpul lagi, terima kasih~"

"Bayiku~" lirih Yerin.

"Saatnya pembalasan!" pekik Eunha, ingat perbuatan Sinb yang selalu merekam dirinya saat hendak menangis.

"Jadi kau tersentuh dengan pertemuan kali ini, ya?" tanya Yuju sedih. "Aku juga sama~"

Sowon tertawa kecil melihat bagaimana Yuju turut menangis setelah mengetahui alasan mengapa Sinb menangis. Walau tangis Yuju tidak sederas Sinb, tetap saja lucu ketika air mata Sinb malah menular pada teman di sebelahnya.

Maka Sowon merengkuh tubuh Sinb, disusul oleh Yuju yang tak mau membiarkan dirinya menangis tanpa pelukan juga. Eunha mengerucutkan bibirnya ikut sedih di sela merekam tangis Sinb, dan pada akhirnya Eunha tidak tega juga melanjutkan rekaman tersebut, kasihan.

Makan dilanjutkan, hingga berakhir beres-beres dan tinggal minum-minum saja. Umji yang kebetulan orang terakhir menaruh piringnya pun, kembali dengan kamera belakangnya untuk memotret kebersamaan mereka beserta minuman di atas meja.

"Tunjukkan pesona pucuk kepala kita!" seru Umji, ia hanya memotret dari atas guna seluruh anggota masuk ke dalam kamera.

"Ayo kita berfoto!" ajak Yerin. "Kita harus membuat foto yang bisa dinikmati Buddy pada tanggal enam belas nanti."

"Tunggu." Sowon meraih wajah Sinb, ia mengusap air mata di kedua pipi Sinb. "Sudah, kan? Kita akan berfoto, jangan sampai matamu kelihatan merah saat difoto."

Sinb mengangguk, ia menarik ingusnya lalu memeluk Sowon karena sangat senang dapat perhatian lagi.

"Sudah pelukannya, ayo berangkat!" ajak Yerin tak sabaran.

"Lihatlah, dia cemburu," bisik Sowon pada Sinb.

Sinb sih tidak peduli, ia malah makin memeluk Sowon karena baginya Sowon adalah ibu kedua setelah ibunya. Meski sering bertengkar, mereka tetap memiliki momen manis.

Bring Back My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang