Bertemu Madam Soraya

1.1K 164 5
                                    

Di dalam kamar, Jennie memeluk lalisa penuh sayang.

" Honey,  kenapa kamu tidak pernah mengatakan bahwa kamu mencintaiku?" Jennie memandang wajah lalisa dengan intes, ia seolah² menuntut Jawaban pasti dari gadis Park di hadapannya.

Kening lalisa mengerut heran, tapi ia mengerti bahwa manusia mandu di hadapannya butuh kepastian.

" apakah kamu memang ingin sekali di cintai olehku??"

" tentu saja! Semua orang pasti ingin di cintai oleh orang yang ia cintai!!" Ngegas Jennie

" lalu, kamu pilih yang mana...di cintai melalui  tindakanku atau kata- kataku??" Tanya lalisa bersedekap dada.

Gluk

Jennie terdiam gugup" Kak J, apakah tindakanku yang tidak menolakmu selama ini dan selalu menunjukkan perasaanku melalui tindakan tidak kah kamu mengerti??."

" aku paham, setiap orang pasti ingin mendengar kata² cinta dan kata² romantis dari pasangannya..namun, apalah gunanya Jika kata² yang selama ini di ucapkannya hanyalah bualan semata sekedar membuatmu merasa dicintai padahal dia mendua"

" kak J aku bukan gadis yang Romantis dan bukan pula gadis pembuat sair cinta untuk menenangkan dirimu, aku hanyalah gadis biasa yang selalu menunjukkan perasaanku melalui tindakan bukan omong kosong. sebagai pewaris Klan Park aku sudah terbiasa melakukan sesuatu dengan tindakan bukan dengan kata-kata yang menumbuhkan harapan kosong untuk orang lain. Cara mencintai setiap orang itu berbeda beda ada yang suka di gombal dengan kata cinta, ada yang tsundere, ada yang obsesif dan ada Juga yang melalui tindakan. Semua orang punya cara dalam mencintai pasangannya dengan gayanya, dan caraku yang menurutku lebih efektif dalam menunjukan rasa cintaku pada seseorang  yang aku cinta yaitu melalui tindakan dan perilaku bukan kata² saja. Emang Jika aku bilang aku mencitaimu seluas samudra, apakah kamu yakin jika aku secinta itu sama kamu??.  Ibaratnya Jika kita lapar tapi kita hanya mengatakan lapar tanpa melakukan sesuatu apa kakak sudah kenyang?? Tentu tidak! Kakak tetap lapar.

Namun, dengan tindakan orang pasti tau bahwa kita lapar tanpa harus mengatakan bahwa kita lapar kepada mereka. Aku ingin kamu menanamkan di dalam hatimu bahwa Aku tidak suka membual, but, aku lebih suka bertindak karna bagiku itu lebih berguna ketimbang mengatakan cinta tiap hari padamu tapi aku tidak setia"

" lebih baik kamu temui Madam Soraya sesuai perkataan ommi kepadamu"

Lalisa segera meninggalkan Jennie yang termenung.

Gadis Kim itu kini mengingat moment di mana setiap hari saat mereka berada di Asrama Paviliun Mawar Merah, lalisa selalu memeluknya dan mengcupnya serta tersenyum padanya tanpa mengatakan cinta padanya tetapi didalam mata indah itu, jennie bisa melihat cinta untuknya.

Bahkan gadis itu selalu menyiapkan seragam untuknya serta membuatkan sarapan dan Juga menemaninya di kala ia sedang sibuk di ruang Dewan kedisplinan. Interkasi keduanya tidak banyak berbicara namun selalu menunjukkan melalui tindakan, bukankah tanpa mereka ketahui bahwa perilaku mereka  selama ini telah membuat setiap orang yang melihatnya menjadi baper.

Mengingat semua itu Seketika Jennie tertohok saat dirinya sendiri mengingat bagimana ia melakukan kecurangan di belakang lalisa. Setiap hari ia akan mengatakan cinta pada gadis itu serta memujinya seromantis mungkin, tapi saat ia dan lalisa sedang tidak bersama Jennie malah berkencan dengan gadis lain.

Sial

Jennie melotot kaget.

Bukankah secara halus lalisa telah menyindirnya dan jangan jangan gadis itu.....

Shit

" Lisaaa...honey!"

Jennie mencari lalisa kepenjuru kediaman hingga ia melihat gadis itu tengah meminum teh di dalam rumah kaca miliknya di belakang kediaman.

" Honey " lalisa mendongkak" Ya, kenapa??"

" Maaf, aku belum Jujur sama kamu"

" Jujur??" Jennie mengangguk.

Lalisa menghela nafas" katakanlah, aku akan mendengarkanmu" ujarnya lembut.

Jennie mengangguk dan mulai bercerita.

" saat kita tidak bersama setiap kali di Academy, aku selalu berkencan dengan para gadis yang men...menyukaiku" cicitnya melirik kearah lalisa.

Sementara lalisa masih bungkam dan menatap jennie dengan tatapan yang sulit diartikan" Lanjutkan!" ujar lalisa kemudian.

Huppffffttt

Jennie menarik nafas dan membuangnya" aku selalu berkencan dengan mereka saat waktunya pulang, tapi aku berkencan bukan karna aku suka sama mereka...namun karna aku...aku membunuh mereka semua. Aku membenci wanita gatal yang suka menempeli diriku, sehingga aku memutuskan untuk menerima  setiap ajakan mereka untuk berkencan sebagai kedok agar mereka masuk kedalam Jebakanku"

" setelah mereka masuk kedalam Jebakanku maka saat itu aku akan melenyapkan mereka. Lisaa...aku seorang Psychopath yang selama ini meresahkan polisi, aku minta maaf karna baru bisa jujur sama kamu. Aku memutuskan Jujur karna aku ingin membangun hubungan kita dilandasi kejujuran tanpa ada kebohongan didalamnya" Jujurnya menunduk.

Lalisa tidak mengatakan apapun, ia berjalan mendekat pada Jennie dan memeluknya erat." Makasih telah Jujur, aku menghargainya. Ya sudah, pergilah dan temui Madam Soyara supaya kamu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada keluargamu. Setelah itu baru kita kembali ke Academy."

Mendengarnya Jennie mengangguk manja, ia sempat berpikir bahwa lalisa akan membencinya tapi nyatanya gadis itu tidak membencinya seperti yang jennie bayangkan selama ini.

""

Di ruangan yang tampak nyaman dan elegant, Jennie sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita paruh baya. Wanita Paruh baya itu adalah madam Soraya kunci dari segala permasalahan yang Jennie hadapi di dalam keluarganya.

" Jennie, right?"

" yeah, saya Jennie Xaviero Kim..Madam" sapa Jennie sopan. Wanita paruh baya itu mengangguk puas dan tersenyum sekilas.

" aku sudah lama menunggu moment dimana kamu akan datang menemuiku dan ternyata kamu datang juga. Aku tidak menyangka bahwa  kamu sudah sebesar ini? Kamu sangat mirip dengan ayahmu, kim Jiwon. aku cukup terkesan ketika melihatmu secara langsung, Jennie" wanita itu tersenyum hingga matanya menyipit.

Sementara Jennie hanya melempar senyum canggung" terimakasih pujiannya Madam, saya Juga terkesan melihat anda yang masih cantik meski di usia anda yang sudah tidak muda lagi sekarang." Puji Jennie tanpa niat terselubung.

" Hahaha...benar² mirip, emang ya buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Saya jadi merindukan daddy gilamu itu, namun..gara² wanita itu dan keluarganya ayahmu harus pergi" lirihnya sendu.

" terimakasih telah bertahan Jennie, saya sangat salut sama kamu karna kamu masih bisa bertahan di tengah² manusia yang menginginkan nyawamu kapan saja" lembutnya Menatap Jennie penuh kasih sayang.

" tapi kamu tenang saja, sekarang kamu tidak sendirian karna ada keluarga park yang akan mendukung dan aku merasa lega" wanita itu menghela nafas sambil tersenyum tulus.

" bertahanlah sedikit lagi supaya para penjahat itu tertangkap oleh Nyonya Rose, karna dalang utama yang menjadi penghancur keluargamu masih bersembunyi, bisakah kamu bertahan??" Jennie mengangguk mantap.

" ya saya masih mampu madam." Jawab Jennie serius dan madam soraya mengangguk puas.

Tbc



Roommate With Senior Psychopath✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang