1 bulan berlalu setelah menghancurkan keluarga Crown, kini Jennie dan lalisa tengah bersiap ke tempat reuni para Alumni di THE BLUE HOTEL.
" mandu, apakah bajuku sudah bagus?" Lalisa keluar dari dalam kamar mandi memamerkan lekuk tubuhnya pada sang tunangan.
Mata Jennie melotot mau keluar, dia memandang lalisa dengan muka memerah padam.
" apakah kamu ingin menggoda orang lain dengan memakai baju itu, Honey?!" Suara Jennie penuh penekanan, urat² di leher wanita itu semakin menonjol keluar menandakan kemarahannya tidak terbendung.
Lalisa bergegas memeluk tubuh ramping tinggi milik Jennie yang di balutin dengan jas navi gelap.
" mandu, jangan marah. Ini adalah style yang aku pilih bersama teman²ku" rayunya memelas, dia sudah menyukai stylenya kali ini dan tidak ingin menggantinya.
" sebaiknya kita tidak pergi!" Jennie melempar jam Rolex seharga miliaran di lantai hingga pecah.
Dia cemburu buta hingga nafasnya tersenggal senggal.
Kali ini rasa cemburunya telah memuncak hingga dadanya tampak sesak.
Lalisa terdiam, ia menghela nafas dan memilih mengalah.
Ke cemburuan tunangannya sangat menakutkan bagi orang lain, ibaratnya kamu menyenggolnya sedikit saja maka kematian yang akan kamu dapatkan.
" mandu, sayang aku aku akan mengganti bajuku jangan marah nee" lalisa mengecup bibir Jennie dengan lembut.
" aku akan memberimu jatah jika kita pulang nanti, kamu juga boleh bermain sepuasnya. Oke baby" lalisa mengusap pipi Jennie agar aura psychopath sang kekasih tidak menguar keluar.
Jennie segera memeluk lalisa, dia tau kelakuannya kekanak² tapi siapa yang akan menjamin jika di sana nanti tidak ada yang kecantol dengan tunangannya.
Jennie tau seluruh Murid Academy J itu sangat mengidolakan lalisa, tentu saja jika lalisa keluar hanya memakai baju seperti ini malah semakin mengundang tatapan lapar dari para murid cowok maupun cewek.
" maaf, aku tidak ingin orang lain melihat milikku dengan leluasa Honey, aku cemburu tau" melasnya mengecup leher lalisa dan sedikit menghisapnya memberi tanda bahwa lalisa adalah milik Jennie Xaviero Kim. Hanya miliknya.
Lalisa mengerti dan mengangguk lembut" aku paham, udah ya aku ganti baju dulu" Jennie mengangguk pelan.
Lalisa segera kekamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih baik.
15 menit kemudian lalisa keluar dari dalam kamar mandi.
" ya ini bagaimana, mandu??" Lalisa menunjukkan dirinya pada Jennie.
Lalisa mendumel dalam hati, pakaian seperti ini hanya cocok di pakai di musim dingin dan tidak cocok di musim panas seperti sekarang.
Tapi, mau bagaimana lagi demi menyenangkan tunangannya lalisa rela melakukannya.
" kalau yang ini malahan sangat bagus, aku jadi tenang ketika kita keluar" Jennie bersuara dengan lembut.
Raut wajahnya yang awalnya memerah menahan kesal kini berubah menjadi jinak dan ceria.
" ayo pergi nanti kita terlambat" lalisa menyambar lengan Jennie dan menggandengnya penuh cinta.
" hum ayo, ingat jangan jauh² dari ku karna disana banyak buaya jadi jadian. Mengerti!!"
Lalisa mengangguk patuh.
Mereka pun bergegas ke tempat dimana reuni di adakan, rencananya sesampai di sana lalisa akan membagikan undangan pernikahan mereka berdua pada teman² sekolahnya.
Menurut lalisa ini adalah waktu yang tepat untuk menyebarkan undangan pernikahan mereka.
THE BLUE HOTEL
setibanya mereka di hotel tempat di adakan Reuni, Jenlisa bergegas masuk setelah melewati pemeriksaan dari petugas.
Di dalam aula, banyak pasang mata yang mentap kearah mereka.
Mereka menatap takjub dengan visula Jenlisa yang memukau meski memakai pakaian tertutup.
" mereka tampak serasi sekali" Murid A..
" iya, melihat mereka berdua membuatku iri ¡ _ ¡ " murid B
" visual keduanya benar² luar biasa, aku jadi ingin punya pacar sekarang!" Murid C berbicara putus Asa.
Di sisi lain di meja paling pojok ada sekumpulan gadis cantik.
" siapa mereka??" Seorang gadis berwajah datar menatap kearah Jenlisa.
" ku dengar mereka adalah pasangan kekasih, yang paling tinggi dan bermata tajam bak kucing itu adalah ketua Dewan ke displinan angkatan kedua, sedangkan yang sexy serta berwajah barbie itu salah satu primadona di angkatan pertama"
" oh, dia cantik" ujar si wajah datar yang bertanya tadi.
" siapa??"
" gadis berwajah barbie itu, dia tipeku" ujarnya menyeringai.
" shei, plis dia udah punya pacar loh jangan ngadi² deh. Lagi pula dia adalah junior kita tau, sebagai Alumni mereka kita tidak boleh menunjukkan sikap yang kurang enak huh." Nasihat temannya pada gadis berwajah datar tadi.
" masih pacaran, bukan??. Jadi tidak ada salahnya merebutnya" ujar gadis bernama Lengkap SHEILANA ADAMS. Alumni di Academy J.
" terserah kamulah Shei, aku tidak akan ikut campur"
" bagus, aku memang tidak ingin kamu ikut campur."
Sheilana terus menatap lalisa penuh minat.
Sementara di tempat lalisa, kini mereka tengah berbincang² di sebuah meja yang berada di tengah aula.
" kapan kalian akan menikah??" Sinb bertanya antusias, lebih tepatnya antusias karna makanan gratis.
" seminggu lagi, kuharap kalian datang loh" balas lalisa seloroh.
" tentu saja, kami akan menjadi tamu pertama yang akan datang kesana!" Sahut Yuju dan Umji bersamaan.
Lalisa tertawa melihat antusias ketiga temannya, sedangkan Jennie hanya menjadi pendengar sambil memeluk tubuh lalisa dengan posesif.
SHEILANA ADAMS 22 TAHUN, CEO ADAMS CORP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Senior Psychopath✅️
FanfictionKhusus untuk Jenlisa shipper. ( GANTI CERITA TERHALANG RESTU ) ⚠️ gak ada adegan khusus dewasa jadi bocil bebas baca⚠️😹 ini tentang si ceria bertemu dengan si dingin awal kisah klise dari gadis ceria harus satu kamar dengan senior menyebalkan, ding...