Rencana jahat Araya

953 142 2
                                    

Malam harinya di sebuah hutan tidak jauh dari tempat camping diadakan, ada tiga pria dan satu wanita yang tidak lain adalah Araya tengah mendiskusi sesuatu hal yang jahat.

" kalian harus membunuh gadis berponi itu untukku Jovan, jika nanti kalian berhasil menyingkirkannya malam ini maka aku bakal memberikan kalian bonus, bagaimana?"

Pria bernama Jovan itu menatap kedua temannya dan tersenyum miring" tentu saja, tapi ingat jangan kamu membohongi kami jika kami nanti berhasil melakukan pekerjaan kami dengan baik!"

" tentu saja, dan satu lagi kalian juga boleh memakainya sesuka kalian jika kalian berhasil. Lagi pula tubuh gadis kota itu sangat bagus, bukan?"  Hasut araya tersenyum iblis.

" hm, kamu benar"

" ya suda sana, ingat jangan meninggalkan jejak. Tunggu beberapa saat lagi sebelum permainan itu di mulai barulah kalian beraksi"

" oke "

Akhirnya mereka berpisah, Araya kembali kedesa sedangkan ketiga pemuda itu mencari tempat untuk bersembunyi menunggu lalisa cs melewati tempat mereka dan di saat itu mereka akan melancarkan aksi untuk menyergap lalisa cs.

Sayang seribu sayang para pemuda itu tidak tau bahwa apa yang mereka hadapi bukanlah orang yang bisa mereka celakai.

Benar saja hanya menunggu beberapa menit Lalisa dan ketiga temannya sedang berjalan menuju tempat dimana para pemuda desa itu berada.

Para pemuda itu mulai bersiap untuk menyergap lalisa dan ketiga temannya.

Whuss

Para pemuda itu tiba² muncul di hadapan Lalisa cs sambil menyeringai jahat.

" halo nona nona cantik mau kemana?? Mau kami temanin gak" goda mereka dengan tatapan nafsu.

Ketiga teman lalisa mulai ketakutan mereka bersembunyi di belakang tubuh lalisa yang tampak tenang.

" siapa yang menyuruh kalian untuk mengganggu kami??" Suara lalisa mulai mengintimidasi ketiga pemuda itu.

Namun, ketiga pemuda itu malah mengabaikan pertanyaan lalisa. Mereka berjalan mendekat pada lalisa cs sambil membawa golok untuk menakut nakuti lalisa dan kelompoknya.

Ketika salah satu di antara mereka berusaha menggapai lalisa, tiba tiba pria itu jatuh kebawah dengan leher yang hampir putus.

Aaaaaaa

Kedua pemuda lainnya berteriak shock begitu pulan dengan ketiga teman lalisa yang ikutan histeris penuh ketakutan, kecuali lalisa yang terlihat santai.

" sekali lagi siapa yang menyuruh kalian untuk mencelakai saya" lalisa masih bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Tapi kedua pemuda itu gemetar tidak menjawab membuat kesabaran lalisa menipis.

Dengan segera lalisa menatap sebuah pohon tinggi yang begitu gelap." Kuserahkan mereka padamu, mereka adalah milikmu" usai mengatakan hal itu lalisa mengajak ketiga temannya segera meninggalka TKP dan meninggalkan kedua pemuda yang masih terduduk di tanah dengan wajah shock.

Selepas lalisa cs pergi sosok berjubah hitam keluar dari tempat gelap di samping pohon tinggi itu, sosok itu berjalan dengan menyeret sebuah kapak yang sudah berlumuran darah.

Kedua pemuda yang masih hidup itu segera sadar dari perasaan shock dan ingin mencoba melarikan diri tapi segera di lumpuhkan oleh sosok misterius itu dengan cepat.

" aaa ampun! Lepaskan kami" kedua pemuda itu histeris saat tubuh mereka di seret oleh beberapa orang berpakaian hitam keseluruhan dan hanya menunjukkan lelopak mata saja.

" lepas!! Ampunni kami, kami mohon!" Teriak mereka tapi sudah tidak berguna lagi.

Apalagi orang orang misterius itu menyeret mereka kedalam hutan yang di anggap angker oleh penduduk desa.

" sayangnya kalian telah berurusan dengan orang yang salah jadi silahkan nikmati hari penyiksaan dari kami anak² muda" ledek seorang penjaga.

Tidak lama suara kesakitan dan suara permohonan terdengar di ruang bawah tanah di dalam hutan angker itu.

""

Jika ketiga pemuda itu mengalami nasib sial, maka berbeda dengan lalisa cs yang saat ini berjalan keluar dari dalam hutan.

Wajah ketiganya begitu pucat kecuali lalisa yang hanya menampilkan tatapan datar.

Jam 12 malam semua murid telah berkumpul di depan api unggun. Lalisa memutuskan untuk istirahat karna merasa bahwa tubuhnya sedikit lelah hari ini.

Saat matanya hampir tertutup tiba² ia merasakan pergerakan di atas tubuhnya, dari parfumnya saja lalisa sudah hapal siapa dia.

" Manduku ada apa? Bagaiman makan malammu apakah itu bagus??" Kepala Jennie mengangguk manja.

" hm, sebenarnya mereka bertiga kurang memuaskan sehingga aku memutuskan untuk membawa gadis itu sebagai makanan penutupku beberapa menit yang lalu" tukasnya manja, ia mendusel² wajahnya di dada sengkal milik tunangannya.

" Jadi, dia dalangnya??"

" hm, dia berniat melenyapkanmu dengan mengirim ketiga kecoak itu kedalam hutan" balas Jennie menguap.

Lalisa mengangguk mengerti" kamu melakukannya dengan bersih, bukan?"

" tentu saja, bahkan sebelum gadis itu ku jadikan daging giling aku telah memberikan kompensasi untuk keluarganya"

" anak pintar" puji lalisa membuat jennie tersenyum manis.

" yuk tidur aku sudah ngantuk" ujar lalisa mulai menguap.

" iya ayo, tapi honey...bagaimana dengan ketiga temanmu? Bukankah mereka juga melihat semua kejadian itu" mata lalisa yang awalnya meredup mulai membuka perlahan.

" tenang saja, sudah aku bereskan semuanya mandu"

" hum bagus"

Kemudian keduanya tertidur pulas dan menjelajahi dunia mimpi bersama sama.

Sementara ketiga teman lalisa yang berada di luar tenda masih belum percaya dengan apa yang terjadi tadi di hutan.

Meski begitu mereka tetap jujur dan tak melakukan kesalahan dengan membocorkan kejadian tadi, ketiganya malah memilih tidur tidak jauh dari samping lalisa walau harus menelan rasa pahit melihat jenlisa yang tertidur sambil berpelukan.

" cih...menyebalkan" batin mereka iri, bagaimana lagi mereka ini jomblo jadi ya sudah hanya bisa menggigit jari saat melihat ke uwuan Jenlisa.

Tbc

Roommate With Senior Psychopath✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang