Hari ini adalah waktu bagi Jenlisa untuk kembali, mereka telah bersiap siap menuju bandara.
" hati² saat tiba di sana ya, ommi akan kesana apabila pekerjaan ommi sudah selesai disini" Rose memeluk penuh sayang putrinya, ia amat mencintai anak perempuannya yang satu ini melebih mencintai dirinya sendiri.
Lalisa menghela nafas, ia sebenarnya enggan untuk pergi jauh dari sang ibu...tapi mau bagaimana lagi, dirinya harus menyelesaikan studynya sebelum menjadi pemimpin di Klan.
" baby hikss jangan lupakan daddy neee" Jisoo memeluk putrinya sambil terisak bak anak kecil, hingga membuat semua orang tertawa geli.
Pria itu tidak akan pernah malu menunjukkan kasih sayangnya pada sang anak. Jisoo itu adalah pria berhati lembut dan juga sangat penyayang, berbeda dengan Rose yang tegas, kejam, dan otoriter.
" hahaha...apun deh dad, Lili itu udah besar gak usah di gituin kali!" Sungut Kai geli dengan tingkah sang ayah yang lebay.
" oppa, jangan gitu..daddy hanya tidak ingin berpisah denganku!" Sinis lalisa membela sang daddy. Gadis itu amat sangat menyayangi daddynya, makanya kalau ada yang menggoda atau mengusik daddynya lalisa akan berubah jadi reog.
" iiih babynya daddy hiksss " Jisoo memeluk tubuh putrinya, ia tidak rela berpisah.
Lalisa menghela nafas lalu menangkup kedua pipi daddynya." Dad, nanti aku balik lagi kesini kalau hari libur jadi daddy gak usah sedih yaaaa" rayu lalisa membujuk agar sang daddy berhenti menangis.
Tak lupa gadis itu juga memolototi sang ommi agar mau membujuk daddynya untuk berhenti menangis." Ommi, peluk daddynya supaya ia tidak sedih lagi"
Sambil berdecih Rose terpaksa membawa sang suami kedalam pelukannya" diam deh anak kita itu hanya ingin melanjutkan sekolahnya jangan membuatnya merasa terbebani, toh bulan depan kita akan kesana karna aku akan memantau pembangunan hotel yang akan di laksanakan 1 bulan lagi." Tegas Rose, wanita itu tampak ingin mencubit paha sang suami karna bertingkah kekanak kanakan.
Senyum jisoo terbit ia menatap sang istri dengan tatapan penuh binar" Janji ya kita bakal kesana bulan depan!!" Ujarnya penuh harap. Rose mengangguk singkat" Iya!" Jisoo langsung memeluk sang istri dengan tawa pelan" makasih hehehe" ucapnya cengengesan, sedangkan Rose hanya mendengus tidak suka.
Melihat kedua orang tuanya yang begitu harmonis hati lalisa menghangat. Berbeda dengan Jennie yang tersenyum kecut menyaksikan drama keluarga di depannya.
" apa kami sudah boleh pergi??" Tanya Jennie menunjukkan senyum manisnya.
Chaesoo menatap kearah Jennie" Ya, silahkan kalian pergi. Jennie!"
" saya, ibu mertua" balas Jennie sedikit membungkuk. Kali ini ia tidak memanggil Rose sebagai Nyonya tapi ibu mertua atas permintaan Rose sendiri.
" Jaga putri saya, Jika sampai dia terluka karnamu maka saya tidak akan segan!"
" saya berjanji dengan nyawa saya bahwa putri anda akan saya Jaga melebih diri saya sendiri ibu mertua" balas Jennie tegas. Sorot matanya juga menunjukkan bahwa ia sedang tidak bermain² dengan ucapannya.
Mendengar Jawaban memuaskan dari Jennie semua anggota keluarga Park mengangguk puas." INGAT NONA KIM JAGA PEMIMPIN MUDA, JANGAN SAMPAI ANDA MELUKAINYA ATAU KAMI AKAN MEMBURUMU!" Peringat mereka sedikit menebar teror.
Tentu saja Jennie paham jikalau ucapan mereka bukanlah bualan semata tetapi sebuah ancaman yang nyata.
" kalian semua tenang saja, saya tak akan mengecewakan kalian semua!"
Semua orang mengangguk dan semakin puas dengan Jennie.
" baiklah, kalian sudah boleh pergi!" Rose segera memberikan titah dan Jenlisa segera memeluk serta membungkuk memberi hormat pada mereka yang tua, sedangkan para anak muda mereka saling memberikan pelukan penuh ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Senior Psychopath✅️
FanfictionKhusus untuk Jenlisa shipper. ( GANTI CERITA TERHALANG RESTU ) ⚠️ gak ada adegan khusus dewasa jadi bocil bebas baca⚠️😹 ini tentang si ceria bertemu dengan si dingin awal kisah klise dari gadis ceria harus satu kamar dengan senior menyebalkan, ding...