Roommate With Senior Psychopath✅️

Di culik

Sepulang lalisa dari camping, wanita itu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Saat mata akan tertutup rapat tiba² dia mendapatkan pesan dari Jane robot yang menggantikan Ruby.

Nona muda maaf mengganggu anda, tapi saya hanya ingin menyampaikan bahwa nyonya park di culik untuk di jadikan tumbal oleh sekte keluarga crown.

Duarrr

Jantung lalisa berdetak kencang, matanya membulat besar menandakan bahwa saat ini ia tengah dilanda rasa cemas.

" bagimana bisa!" Suara lalisa meninggi mengejutkan jennie yang berada di dalam kamar mandi.

" honey ada apa??"

Lalisa menatap jennie dengan serius" ommiku di culik oleh perkumpulan sekte sialan itu, ayo kita kesana!" Titahnya marah. Jennie tidak mau membuang waktu dan akhirnya mereka bergegas ketempat dimana koordinat yang Jane kirimkan untuk mereka.

" sialan!!" Teriak lalisa murka dan itu mengejutkan Jennie.

" honey, ada apa??"

" aarrrgggkkkhhh bajingan itu telah menculik daddy dan mommyku! Mereka ingin menjadikan keduanya sebagai wadah bagi Iblis Daballa dan Luciana, mereka tidak hanya membangkitkan satu tapi mereka membangkitkan dua iblis sekaligusss....sialan!" Marahnya tidak terima.

"Bagaimana bisa itu terjadi? Bukannya ommi dan daddymu adalah orang hebat bagaimana bisa mereka di culik" Jennie bertanya dengan bingung.

" tentu saja bisa! orang yang ada di balik penculikan itu adalah teman masa kecil mommy, rupanya wanita gila itu masih menaruh dendam pada mommy ku karna mommy tidak memilihnya dan lebih memilih daddyku..aaarrrggkkh" teriak lalisa urat² lehernya menonjol menandakan kemarahan yang meluap².

Jennie pun sama, ia mengeratkan genggaman tangannya pada stir mobil. Ia juga marah karna ada pengkhianat di keluarga mertuanya.

" kita akan membunuh mereka, honey. Percayalah!" Seruan Jennie menenangkan tunanganya.

" percepat jennie, Zhao sudah ada disana bersama yang lain mereka hanya menunggu kedatangan kita" titah lalisa dan jennie mengangguk saja.

" sialan! Semuanya jadi kacau!" Geram lalisa karna tidak sesuai dengan rencananya sebab ada pengkhianat di kelompoknya.

Jennie yang melihat kemarahan tunangannya menghela nafas, bagimana pun dia juga merasakan hal yang sama.

" honey, sabar kita akan membebaskan kedua orang tuamu" timpalnya meyakinkan diri lalisa.

¤■¤

Jennie dan lalisa tiba di tempat Zhao Lusi dan Jane. Keduanya tampak tegang melihat wajah gusar zhao lusi.

" dimana mereka?" Tanya lalisa, Jane segera menunjuk sebuah gunung tidak jauh dari sana.

" Nona, saya telah mengirim robot lebah pengintai kesana untuk memantau  pergerakan mereka dan ini lah hasilnya nona" Jane mengeluarkan sinar berbentuk hologram dari kedua bola matanya.

Jenlisa dan yang lain segera melihat semua titik buta serta pergerakan dari anggota sekte sesat yang di pimpin seorang wanita bernama ILENOR GRACE  teman dekat ibunya sendiri.

Disana lalisa juga bisa melihat bagaimana kedua orang tuanya di letakkan di atas altar untuk di jadikan wadah bagi iblis Daballa dan Luciana.

Lalisa menggertakkan gigi dengan amarah memuncak.

" bagi kelompok, kelompok satu ke utara di pimpin oleh Jane, kelompok dua keselatan dipimpin oleh Zhao, kelompok tiga kamu mandu ke barat, sedangkan kelompok empat ke pintu utama dipimpin olehku!"  Perintah lalisa dan di anggukin oleh mereka kecuali jennie.

" sayang, kenapa kita gak bersama saja hm"

" tidak mandu, jika kita bersama sama maka aku yakin kemungkinan besar sebagian dari mereka akan melarikan diri. Jadi, sebaiknya kita menyergap mereka dari berbagai sisi untuk mengecilkan pergerakan mereka!" Tegas lalisa.

" apa yang lalisa katakan benar Jennie, jangan bucin dulu bego!" Sinis Zhao. Jennie memutar mata malas.

" diamlah gadis buntel!" Sarkas Jennie tidak terima.

" sudah² ayo bergerak!" Lalisa segera berjalan bersama kelompoknya sedangkan yang lain juga bergegas mengambil posisi.

Mereka semua mulai berpencar ke berbagai sisi untuk menangkap kelompok sekte sesat yang cukup meresahkan.

Tbc

Perang berdarah pun akan di mulai di next part ya...

Tinggal beberapa chap ff ini akan tamat.